Advertisement

Duh, 76% Jaringan Irigasi Pertanian di Gunungkidul Rusak

Andreas Yuda Pramono
Selasa, 06 Februari 2024 - 18:07 WIB
Arief Junianto
Duh, 76% Jaringan Irigasi Pertanian di Gunungkidul Rusak Ilustrasi saluran irigasi. - JIBI/Solopos

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sekitar 76% jaringan irigasi di Gunungkidul dalam kondisi rusak. Itulah sebabnya diperlukan penanganan seperti rehabilitasi atau peningkatan jaringan agar fungsinya menjadi normal kembali.

Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Gunungkidul, Handoko mengatakan ada jaringan yang mengalami kerusakan ringan, sedang, dan berat. “Kalau kondisi jaringan rusaknya ringan dan sedang, itu masih bisa dipakai. Kalau rusak berat ya air tidak bisa lewat,” kata Handoko, Selasa (6/2/2024).

Advertisement

Dengan begitu hanya 24% jaringan dalam kondisi benar-benar baik. Kondisi baik yang ia maksud yaitu memiliki nilai di atas 90. Pada tahun ini, DPUPRKP akan melakukan rehabilitasi dan peningkatan jaringan di dua kapanewon, yaitu Playen dan Wonosari.

Kapanewon Wonosari akan mendapat alokasi Rp1,2 miliar dan Playen mendapat Rp900 juta. Sebelum pengusulan, DPUPRKP telah mengadakan penjaringan aspirasi di tingkat petani.

Jaringan yang menjadi kewenangan mereka yaitu jaringan primer dan sekunder. Sedangkan jaringan tersier menjadi kewenangan Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) setempat. Anggaran yang dipakai berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp2 miliar. “Peningkatan berarti yang tadinya jaringan irigasi terbuat dari tanah atau nonpermanan jadi permanen,” katanya.

Secara umum, kondisi jaringan irigasi di Bumi Handayani tergolong tua. Ada jaringan yang dibangun sejak tahun 1927. Dengan begitu perlu adanya rehabilitasi untuk menormalkan fungsinya. Pada 2023, DPUPRKP juga telah melakukan rehabilitasi dengan Dana Alokasi Umum (DAU) senilai Rp6,1 miliar untuk 27 paket.

BACA JUGA: Tata Saluran Irigasi, DPUPESDM DIY Tampung Aspirasi Masyarakat

Sementara itu, Dandim 0730 Gunungkidul, Letkol Kav Anton Wahyudo mengatakan gerakan TNI AD Manunggal Air Tahun 2024 dimulai dengan peresmian 1.898 titik air bersih se-Indonesia.

Kabupaten Gunungkidul mendapat bantuan lima titik yaitu di Padukuhan Klepu, Nglegi, Patuk. Titik air bersih tersebut mampu mencukupi kebutuhan air bersih bagi 52 KK baik untuk persawahan dan juga perikanan. 

Lokasi kedua berada di Padukuhan Nglegi, Nglegi, Patuk dan dapat dimanfaatkan untuk 50 KK. Lokasi ketiga berada di Padukuhan Bunder, Patuk dengan penerima manfaat 45 KK. Keempat ada di Kalurahan Mulusan, Paliyan dan kelima ada di Kalurahan Tileng, Girisubo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah Tak Dapat Ditoleransi

News
| Selasa, 07 Mei 2024, 08:57 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement