Advertisement

Olah TKP Kecelakaan Bus di Bukit Bego, Polisi Sebut Rem Tidak Berfungsi

Stefani Yulindriani Ria S. R
Sabtu, 10 Februari 2024 - 01:17 WIB
Ujang Hasanudin
Olah TKP Kecelakaan Bus di Bukit Bego, Polisi Sebut Rem Tidak Berfungsi Polisi sedang melakukanoOlah TKP kecelakaan bus pariwisata di jalan Imogiri-Mangunan Bantul, Jumat (9/2/2024). - Ist / Polres Bantul

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–Unit Penegakan Hukum (Gakkum) Sat Lantas Polres Bantul bersama Unit Gakkum Polda DIY melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kasus kecelakaan bus pariwisata Saestu Trans di Bukit Bego Jalan Dlingo-Imogiri, Bantul,  Jumat (9/2/2024) siang. Menurut polisi, sopir bus menyebut awalnya kondisi bus prima.

Namun dari olah TKP tersebut didapati kecelakaan di Bukit Bego itu disebabkan karena rem tidak berfungsi. Kanit Gakkum Ditlantas Polda DIY, AKBP Sugiyanta menyampaikan dalam olah TKP tersebut, kepolisian menggunakan Traffic Accident Analysis (TAA) untuk mengungkap penyebab kecelakaan tunggal yang merenggut tiga korban jiwa tersebut.

Advertisement

BACA JUGA: Kecelakaan Bus di Bukit Bego, Bupati Bantul: Mudah-mudahan Jadi Peristiwa Terakhir

Dia menyampaikan berdasarkan analisis sementara, kendaraan itu mengalami rem blong saat melewati jalanan menurun.  AKBP Sugiyanta menjelaskan bahwa dari keterangan sopir dan olah TKP sementara sebenarnya kendaraan tersebut dalam keadaan prima.

"Dari atas [Mangunan] kendaraan tersebut semuanya berfungsi normal. Namun sekitar satu kilometer sebelum kejadian kendaraan sempat mengalami kendala. Di mana kala itu, bus tiba-tiba blank semua, rem tangan ataupun rem kaki tak berfungsi dengan baik,” ujarnya.

Dia menyampaikan sopir dan kenek bus tersebut sudah tidak dapat berbuat banyak karena kendaraan meluncur tak terkendali. Kemudian sekitar 500 meter sebelum kejadian sopir membanting setir ke kiri, karena di kanan jalan ada tebing.

Usai banting setir ke kiri, bus kemudian terpelanting dan ambruk ke kiri. Saat itu sopir bersama kernet sudah bisa keluar dan meminta agar para penumpang segera keluar dari bus. Namun ketika berusaha meminta penumpang keluar, tiba-tiba bus merosot sekitar 55-60 meter. Bus baru berhenti di lokasi terakhir tersebut.

Dia menyampaikan pihaknya memang sengaja menurunkan alat TAA untuk memberikan gambaran secara langsung kecelakaan tersebut. Karena alat TAA ini memiliki kemampuan untuk menggambar situasi dengan Animasi ketika sudah melihat lokasi kejadian.

"Kami membawa alat TAA untuk memastikan apakah ini [laka bus Saestu Trans di Bukit Bego ini] kelalaian sopir atau ada trouble pada kendaraan," jelas dia.  Dalam olah TKP kecelakaan di Bukit Bego Bantul tersebut pihaknya juga menghadirkan sopir dan kenek bus nahas.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Diduga Beri Gratifikasi Rp100 Juta, Suami Maia Estianty Terseret Kasus Kepala Bea Cukai Yogyakarta

News
| Rabu, 15 Mei 2024, 21:57 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement