Advertisement

4 Sosok Perempuan Wakil Rakyat yang Berpotensi ke Senayan dari Dapil DIY, Mulai GKR Hemas hingga My Esti

Abdul Hamied Razak
Jum'at, 16 Februari 2024 - 07:47 WIB
Abdul Hamied Razak
4 Sosok Perempuan Wakil Rakyat yang Berpotensi ke Senayan dari Dapil DIY, Mulai GKR Hemas hingga My Esti Foto Ilustrasi. Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) melengkapi data dari formulir C-Hasil untuk aplikasi Sirekap Pemilu 2024 seusai penghitungan surat suara Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI di TPS 23 Pabean udik, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (14/2/2024). - Antara - Dedhez Anggara

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Jumlah keterwakilan kaum perempuan hasil Pemilu 2024 baik untuk DPR RI maupun DPD RI dari Dapil DIY di Senayan akan bertambah. Siapa saja yang berpotensi mewakili DIY di tingkat Pusat?

Berdasarkan hasil rekapitulasi suara sementara KPU RI, terdapat dua nama baru yang akan mengisi kursi di DPR RI maupun DPD RI dari Dapil DIY. Siti Hediati Soeharto alias Titik Soeharto dari Partai Gerindra hingga Kamis (15/2/2024) puk 18.30 WIB mendapat 8.166 suara. Selain Titik, RA. Yashinta Sekarwangi Mega berpotensi mengisi kursi DPD RI setelah mendapat 90.220 suara sementara.

Advertisement

Pada Pemilu 2019, hanya dua perempuan yang menduduki kursi baik DPR RI maupun DPD RI dari Dapil DIY. Masing-masing My Esti Wijayati dari Fraksi PDI Perjuangan dan GKR Hemas untuk kursi senator. Pada Pemilu 2024, keduanya masih berpotensi terpilih kembali setelah mendapat suara terbanyak sementara. GKR Hemas meraih 130.134 suara semenyara My Esti Wijayati meraih 14.480 suara.

Lebih Perhatian dan Militan

Menurut My Esti, faktor yang memengaruhi keterpilihan perempuan menempati posisi satu dan dua di DPD maupun DPR RI karena keterlibatan aktif para perempuan ke grass root. "Saya sendiri selama menjadi anggota legislatif selalu turun langsung ke masyarakat untuk menyerap aspirasi mereka terkait bidang pendidikan, ekonomi kreatif, pariwisata saat di Komisi X, kemudian isu sosial, keagamaan, perempuan dan anak," katanya, Kamis (15/2/2024).

BACA JUGA: Terbaru! Hasil Real Count Pilpres 2024 versi KPU, Prabowo Tak Terkejar, Ganjar Belum Tembus 20 Persen

Tidak hanya itu, ia juga termasuk aktif menyuarakan masalah-masalah kebencanaan saat di Komisi VIII. Itu dilakukan My Esti secara kontinyu. Ia keliling menyapa masyarakat, tidak hanya menjelang Pemilu saja.

"Itu juga yang saya lihat pada figur-figur lain, termasuk Gusti Ratu, juga mba Yasinta sebagai anak muda saya lihat sangat aktif turun ke lapangan. Kedua saya kira memang figur perempuan saat ini lebih mendapatkan kepercayaan dari publik, karena kinerja yang dilakukan dan nyaris jarang sekali terkena kasus-kasus pidana (korupsi misalnya) maupun moral yang membuat kehilangan kepercayaan dari publik," katanya.

Jika terpilih kembali, katanya, maka hal itu akan menjadi tantangan baginya untuk terus memperjuangkan kepentingan masyarakat. "Bagi saya ini menjadi tantangan agar saya selalu konsisten untuk membersamai rakyat kecil, kaum perempuan, kelompok rentan, seperti disabilitas, lansia, maupun kelompok keagamaan maupun keyakinan yang kecil-kecil," katanya.

Ke depan, Esti berjanji untuk terus memperjuangkan rakyat kecil seperti pelaku UMK (usaha mikro kecil), para ibu-ibu pelaku usaha nonformal. Ia juga berkomitmen untuk menyalurkan beasiswa bagi keluarga tidak mampu dan membutuhkan, para keluarga yang ekonomi harus mendapat perhatian lebih dari negara, kelompok perempuan agar makin berdaya secara ekonomi, pendidikan, dan politik.

"Selain itu tugas saya juga mensosialisasikan dan membumikan ideologi Pancasila sebagai ideologi negara agar publik tidak lagi mencari-cari ideologi lain sehingga selanjutnya tinggal mengisi dengan isu pendidikan, ekonomi, sosial, dan lainnya dengan nyaman dalam berbangsa dan bernegara," ujar My Esti.

Perjuangkan Keistimewaan DIY

Hal senada disampaikan Tim Pendamping GKR Hemas, Gatot Saptadi. Dijelaskan mantan Sekda Pemda DIY ini, terpilihnya kembali GKR Hemas sebagai senator dari DIY tidak terlepas dari kiprah Hemas selama ini yang konsisten memperjuangkan Keistimewaan DIY. Selain itu, secara budaya masyarakat DIY juga tidak lagi mengkerdilkan sosok dan peran perempuan dalam dunia perpolitikan.

"Selain adanya aturan keterwakilan 30 persen perempuan, ini membuktikan tingkat kepercayaan masyarakat untuk memilih wakilnya dari kalangan perempuan semakin tinggi," katanya.

Pihaknya juga mencermati, saat ini tidak ada bedanya aktifitas perpolitikan apakah ia laki-laki atau perempuan. Masyarakat tidak lagi memperkarakan masalah gender. Yang penting, katanya, bagaimana figur politik yang dipilih tersebut dinilai mampu menjembatani dan memperjuangkan kepentingan masyarakat.

BACA JUGA: Update Data Terbaru! Hasil Real Count KPU dan Quick Count 6 Lembaga Survei Pilpres 2024

"Jadi ini merupakan wujud pengakuan dari masyarakat, kalangan perempuan dinilai mampu memperjuangkan aspirasi masyarakat. Itu pointnya," ujar Gatot.

Gatot mengatakan, jika nantinya ditetapkan kembali sebagai anggota DPD RI, GKR Hemas akan konsisten memperjuangkan Keistimewaan DIY dengan segala dinamikanya. Apalagi, katanya, Keistimewaan DIY sudah diikat dalam Undang-undang Keistimewaan. Hal ini menjadi tugas berat bagi para senator agar kepentingan masyarakat DIY tetap terjamin sesuai dengan amanat UU Keistimewaan DIY.

"Ini yang akan dikawal GKR Hemas di tingkat pusat, tinggal implementasinya nanti di tingkat daerah. Entah itu infrastruktur, kebudayaan, tata ruang dan sebagainya. Jadi memperkuat implemenyasi UU Keistimewaan DIY ke daerah akan menjadi tugas berat bagi para senator," ujar Gatot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

BMKG Ingatkan Potensi Hujan Deras dan Angin Kencang Hari Ini

News
| Rabu, 08 Mei 2024, 10:57 WIB

Advertisement

alt

Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk

Wisata
| Sabtu, 04 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement