Advertisement

BEDAH BUKU: Kelola Sampah untuk Jaga Bumi

Newswire
Senin, 19 Februari 2024 - 20:57 WIB
Mediani Dyah Natalia
BEDAH BUKU: Kelola Sampah untuk Jaga Bumi Suasana bedah buku di Pendopo Joglo Potorono, Banguntapan, Bantul, Rabu (7/2/2024). Istimewa - DPAD DIY

Advertisement

BANTUL—Pengelolaan sampah yang baik merupakan salah satu upaya untuk menjaga Bumi agar tetap lestari. Pengelolaan sampah juga harus dilakukan secara mandiri. Hal ini diungkapkan oleh Amir Syarifudin, anggota DPRD DIY dalam acara bedah buku Cerdas Mengelola Sampah Mandiri Bersama Komunitas,

Rabu (7/2/2024) di Pendopo Joglo Potorono, Banguntapan, Bantul. Bedah buku ini diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bekerja sama dengan DPRD DIY. Hadir juga dalam bedah buku tersebut Wardoyo dari DPAD DIY, penulis buku Esaputri Purwandari dan pemerhati pengelolaan sampah Nanik Ratnaningsih.

Advertisement

Amir mengatakan bedah buku mengelola sampah secara mandiri ini menjadi salah satu langkah yang menginspirasi dalam menjaga Bumi. "Saya berharap semua peserta dapat mengamalkan informasi dan ilmu yang dipaparkan oleh semua narasumber," kata Amir, Rabu. Amir merasa senang karena antusiasme peserta sangat tinggi.

Esaputri mengatakan untuk menyelamatkan Bumi diperlukan adanya tugas menjaga Bumi yaitu

mengubah perilaku dengan gerakan peduli lingkungan. Salah satunya dengan mengelola sampah. Kondisi lingkungan saat ini (isu global warming, climate change, polusi udara) membutuhkan

kesadaran perilaku semua orang.

"Kondisi saat ini faktanya masih banyak sampah yang belum dikelola dengan baik. Dengan demikian diperlukan adanya mekanisme sistem bank sampah yaitu pengelolaan sampah berbasis bank akan memberikan dampak yang bermanfaat bagi masyarakat," jelasnya.

Nanik Ratnaningsih mengatakan ada tiga tahapan dalam mengelola sampah secara mandiri, yang pertama, mengetahui tentang konsep zero waste, kedua, tentang peraturan pengelolaan sampah dan ketiga, mengenai jenisjenis dan berbagai metode pengolahan sampah. "Ketiga hal tersebut perlu diketahui semua orang guna menjaga, melindungi, dan merawat Bumi agar tetap lestari dari sampah masyarakat," katanya.

Menurut Wardoyo, membaca menjadi salah satu syarat untuk membuka pengetahuan dan memampukan masyarakat menggali potensi wilayahnya. Untuk itu, DPAD menyelenggarakan kegiatan bedah buku di beberapa titik. Kegiatan ini bertujuan menyosialisasikan kegemaran membaca buku di masyarakat sehingga lokasi pelaksanaan biasanya di kelurahan atau desa.

Bedah buku ini merupakan salah satu inovasi DPAD DIY yang datang di tengah masyarakat. Kegiatannya membedah buku yang sesuai potensi masyarakat atau dibutuhkan masyarakat wilayah tersebut, untuk bersama saling belajar serta meningkatkan pengetahuan. "Kegiatan bedah buku ini memberikan kontribusi positif bagi tingkat kegemaran membaca DIY, yang dapat dibuktikan dengan Tingkat Gemar Membaca untuk DIY yang menduduki peringkat satu secara nasional pada 2022," katanya.

Meski demikian, ternyata dari data terkait tingkat gemar membaca, dari 1.000 orang penduduk DIY, baru 49 orang yang aktif membaca buku. "Di sinilah pentingnya terus meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan sosialisasi gemar membaca seperti bedah buku ini, agar jumlah masyarakat yang terlibat terus meningkat dan diharapkan jumlah orang yang gemar membaca bertambah," kata dia. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Tanggapi Isu Jadi Menkeu, Budi Gunadi Bilang Ingin Jadi Menteri Penerangan

News
| Rabu, 08 Mei 2024, 23:37 WIB

Advertisement

alt

Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga

Wisata
| Senin, 06 Mei 2024, 10:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement