Advertisement
Olah Sampah Anorganik Jadi APE PAUD hingga Sampul Buku
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Kota Jogja memiliki lebih dari 600 kelompok bank sampah. Salah satunya adalah Bank Sampah Wongso Gupito, dari Kadipaten, Kraton. Di kelompok ini, sampah anorganik diolah menjadi berbagai barang bernilai jual tinggi.
Salah satu anggota Bank Sampah Wongso Gupito, Muryani, menjelaskan bank sampah yang baru terbentuk satu tahun ini sudah menghasilkan berbagai macam produk kreasi dari sampah anorganik, seperti alat peraga edukatif (APE) untuk anak PAUD.
Advertisement
“Untuk APE anak PAUD ini terbuat dari bahan-bahan karton bekas, botol bekas, apa saja yang bisa dimanfaatkan untuk APE. Kemudian kami juga membuat perca [sisa kain] untuk tempat tisu, keset, hingga totebag,” ujarnya, Rabu (21/2/2024).
Kain perca yang digunakan untuk membuat produk diatas tidak langsung dijahit membentuk barang yang akan dibuat, namun dipercantik dulu dengan ecoprint. Dengan motif ecoprint, barang baru yang dihasilkan menjadi lebih menarik dan bernilai tinggi.
Baca Juga
2024 Menjadi Momentum Penting Pengarusutamaan Isu Pengelolaan Sampah
Pengelolaan Sampah untuk Tingkatkan Kesejahteraan
Sudah Ada Pemenang Lelang, Pengembangan Lokasi Pengolahan Sampah Mandiri di Jogja Dipercepat
Teknik yang sama juga diterapkan untuk pembuatan sampul buku dan amplop. Dari bahan dasar kalender bekas, dipercantik dengan ecoprint lalu dibuat sampul buku maupun amplop. “Buku ini dijual Rp30.000, kalau totebag Rp50.000,” katanya.
Output dari pengolahan ini, untuk APE digunakan untuk kegiatan PAUD di wilayah tersebut. Sedangkan untuk buku, totebag, amplop dan lainnya dijual di beberapa lokasi. “Dijual di toko PKK Kota Jogja, di Malioboro juga ada di Batik Surya, sama di jalan Ngasem itu di Galeri Langlang Jagad,” paparnya.
Bank sampah ini memiliki anggota sebanyak 43 orang dengan yang terlibat dalam kepengurusan 16 orang. “Kami menyediakan layanan bank sampah kepada para nasabah. Mereka menyetor sampah anorganik kepada kami dan mereka menabung,” ungkapnya.
Dengan sistem ini, para nasabah bank sampah dipastikan sudah memilah sampahnya dari rumah masing-masing sebelum disetorkan ke bank sampah. “Kalau untuk sampah organik pengolahannya di rumah tangga masing-masing. Kalau kompos kering alatnya sederhana, pakai galon bekas bisa,” kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Operasional KRL Jogja Solo Ditambah Jadi 30 Perjalanan
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Sultan Jogja Optimistis Persoalan Sampah di DIY Akan Segera Berakhir
- Persoalan Sampah Dikhawatirkan Berdampak ke Citra Pariwisata Jogja
- Sultan Jogja Ingatkan Abdi Dalem Harus Jadi Penjaga Budaya
- 40 Advokat Muda Bergabung ke Peradi Kota Jogja
- Top 7 News Harianjogja.com Rabu 8 Mei 2024: Masalah Sampah hingga Hasil Liga Champions
Advertisement
Advertisement