Advertisement

BPBD Kota Jogja Akan Tambah EWS Otomatis di 3 Kali Kecil, Ini Titiknya

Alfi Annisa Karin
Selasa, 27 Februari 2024 - 19:17 WIB
Arief Junianto
BPBD Kota Jogja Akan Tambah EWS Otomatis di 3 Kali Kecil, Ini Titiknya Kondisi Kali Belik terpantau kondusif, Selasa (14/11) (Harianjogja - Alfi Annissa Karin)

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—BPBD Kota Jogja tahun ini rencananya kembali menambah jumlah unit early warning system (EWS) di tiga kali kecil yang melintas di Kota Jogja, yakni Kali Buntung, Kali Tekik, dan Kali Widuri. Ini merupakan upaya BPBD Kota Jogja untuk meningkatkan antisipasi bencana, utamanya di bantaran kali yang merupakan kawasan padat penduduk.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Jogja Nur Hidayat menuturkan, sejauh ini baru ada satu EWS otomatis yang terpasang di Kota Jogja. Tepatnya di Kali Belik, Klitren.

Advertisement

Sementara lainnya masih manual. EWS di Kali Belik diketahui sempat mati. Namun, pada saat kondisi hujan deras 25 Februari lalu, EWS otomatis ini kembali normal. Bahkan, ada warga yang turut mendokumentasikan dan menyebarluaskannya melalui sosial media.

"Kalau yang otomatis di Klitren yang biasanya sering terjadi banjir, kalau indikatornya merah otomatis langsung nyambung ke pengeras suara," jelas Nur saat jumpa pers di Balai Kota Jogja, Selasa (27/2/2024).

Sementara, cara kerja EWS manual adalah dengan memantau telemetri yang telah terpasang di beberapa lokasi melalui CCTV Pusdalops. Jika debit air telah tinggi, maka petugas Pusdalops akan memberikan peringatan dini melalui pengeras atau corong EWS.

Nur mengatakan setidaknya telah ada 17 EWS yang terpasang di 3 sungai besar yang melintas di Kota Jogja. Ada 8 EWS di Sungai Code, 4 EWS di Sungai Winongo, dan 5 EWS di Sungai Gajahwong.

Dari suara EWS mulai berbunyi, warga punya waktu beberapa menit untuk bisa menyelematkan diri, atau setidaknya menuju titik kumpul evakuasi.

"Paling tidak mereka sudah menentukan lokasi kumpul di lokasinya masing-masing. Setiap kampung sudah diberikan pembelajaran KTB, manajemen kebencanaan, jalur evakuasi, titik kumpul di mana sudah tau. Ketika ada suara, paling beberala menit mereka sudah sampai tempat berkumpul yang jaraknya sekitar 500 meter," jelasnya.

Sementara, Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Data Informasi Komunikasi Kebencanaan BPBD Kota Jogja Aki Lukman Nor Hakim menjelaskan telemetri telah terpasang di beberapa titik.

Misalnya, ada di Kompleks Susteran Shantikara untuk aliran Kali Belik, Pos Pantau Ngenthak untuk aliran Sungai Code, Jatimulyo Baru untuk aliran ok Sungai Winongo, dan belakang Puri Timoho Asri Balerejo untuk aliran Sungai Gajahwong. Aki mengatakan, data ketinggian debit air bisa dipantau melalui sistem EWS otomatis setiap 5 menit sekali. "Untuk yang di Kali Belik, puncaknya terjadi pada 25 Februari pukul 15.24 sudah mencapai 2 meter, lalu berangsur-angsur turun," katanya.

BACA JUGA: Kerap Terjadi Hujan, Bantul Masih Krisis EWS Banjir

Penjabat Wali Kota Jogja Singgih Raharjo menuturkan pihaknya telah memantau langsung kondisi di Kali Belik yang sempat meluap kemarin. Lokasi tersebut bisa dibilang langganan banjir saat hujan deras tiba. Singgih memastikan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas PUPKP untuk mencarikan solusi.

"Yang sudah dilakukan Dinas PU adalah membangun jembatan yang lebih tinggi, melebarkan sungainya. Setelah dicek ada beberapa celah yang menuju rumah warga. Ini yang jadi penyebab air masuk rumah warga," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Ratusan Rumah Terendam Akibat Luapan Sungai Cibeureum

News
| Kamis, 02 Mei 2024, 17:17 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement