Advertisement

Pemda DIY Buka Perdagangan Antardaerah Atasi Kenaikan Harga Beras

Yosef Leon
Rabu, 28 Februari 2024 - 18:57 WIB
Mediani Dyah Natalia
Pemda DIY Buka Perdagangan Antardaerah Atasi Kenaikan Harga Beras Suasana salah satu toko beras di Pasar Wates yang mengeluhkan harga terus melonjak, Kamis (15/2/2024).Harian Jogja - Triyo Handoko

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY mengaku akan membuka perdagangan antardaerah selebar mungkin untuk mengatasi harga beras yang masih stabil tinggi di angka Rp16.000-Rp18.000 per kilogram di wilayah setempat.

Asisten Sekretariat Daerah DIY Bidang Perekonomian dan Pembangunan Tri Saktiyana mengatakan selain menggelar operasi pasar murah pihaknya juga akan membuka keran perdagangan antardaerah agar stok beras masuk dalam jumlah cukup ke DIY. "Yang jelas perdagangan antardaerah kita buka selebar-lebarnya karena kita lebih banyak memerlukan bahan pangan dari luar walaupun padi kita melimpah, tapi kita kirim ke luar dulu," katanya, Rabu (28/2/2024).

Advertisement

Dengan begitu beras dari luar daerah akan masuk ke wilayah setempat dan saling menguntungkan bagi wilayah dan sektor industri di masing-masing tempat. Menurutnya yang utama sekarang ini adalah menjalin sinergitas antar wilayah. "Kami tidak mengembangkan daya saing antardaerah, yang kita dorong adalah daya sanding atau daya kerja sama antardaerah, karena ini masalah kita bersama," jelasnya.

Baca Juga

Mitigasi Harga Beras Mahal, Bank Indonesia DIY: Jangan Buang-Buang Makanan

Harga Beras Mahal, Ini Kata Presiden Jokowi

Harga Beras Medium di Kota Jogja Tembus Rp16.000 per Kg

Tri menjelaskan ada dua penyebab utama harga beras masih stabil tinggi di pasaran. Pertama akibat dari situasi keamanan global yang kurang kondusif dengan adanya perang Ukraina dan Rusia serta kondisi Palestina. "Yang kedua juga dampak dari iklim global yang iklim fisiknya masih terganggu. Ini elnino masih belum berakhir. Efeknya masih terasa sampai saat ini di Jogja. Walaupun sudah hujan tapi ada pertemuan antara elnino dan siklon anggrek," kata Tri.

Namun demikian, dia memastikan bahwa kenaikan harga beras sekarang ini turut berdampak pada para petani. BPS DIY menyatakan bahwa harga beras ditentukan oleh harga gabah yang langsung dinikmati petani sementara harga beras dinikmati oleh pedagang perantara. "Sementara ini yang menikmati lebih ke petani karena kenaikan harga gabah kering giling dan harga gabah kering pungut persentase naiknya luar biasa," katanya.

Di sisi lain, pihaknya dalam waktu dekat juga akan menambah stok beras di wilayah setempat. "Sudah kita kordinasikan kepada Bulog ketersediaannya ada 15.000 ton dan segera masuk 7.000 ton lebih nanti. Insyaallah aman sampai Lebaran," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gunung Ibu Pulau Halmahera Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 3,5 Kilometer

News
| Minggu, 28 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement