Advertisement

Status Siaga Darurat Bencana di Sleman Diperpanjang 3 Bulan

David Kurniawan
Kamis, 29 Februari 2024 - 15:37 WIB
Maya Herawati
Status Siaga Darurat Bencana di Sleman Diperpanjang 3 Bulan Foto Ilustrasi, salah satu rumah di Berbah, Sleman, yang rusak akibat tertimpa pohon tumbang saat hujan deras disertai angin kencang, Jumat (24/1/2024). - Antara - ist/BPBD Sleman

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman memperpanjang status siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga tiga bulan ke depan. Kebijakan ini diambil sebagai langkah mitigasi bencana pada saat terjadi cuaca ekstrem.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, BPBD Sleman, Bambang Kuntoro mengatakan, status siaga darurat bencana hidrometeorologi sudah ditetapkan sejak 1 Desember 2023. Seharusnya, status ini berakhir pada Kamis (29/2/2024), namun dilakukan perpanjangan hingga tiga bulan ke depan.

Advertisement

“Kami perpanjang hingga akhir Mei. Surat perpanjangan status sudah kami ajukan ke Bagian Hukum, Setda Sleman,” kata Bambang kepada wartawan, Kamis.

Dia menjelaskan alasan memperpanjang status ini dikarenakan melihat perkembangan kondisi dan situasi pada saat sekarang. Berdasarkan hasil koordinasi dengan BMKG, potensi adanya cuaca ekstrem masih sangat mungkin sehingga diputuskan kebijakan perpanjangan.

Menurut Bambang, perpanjangan ini juga menjadi bagian dari mitigasi bencana. Pasalnya, saat terejadi musibah atau bencana alam, maka penanganan akan lebih dapat dioptimalkan sehingga dapat tertangani dengan baik.

“Mudah-mudahan situasi dan kondisi tetap terkendali. Tapi, kita harus mewaspadainya sehingga pada saat terjadi peristiwa bisa meluncur ke lokasi untuk penanganan maupun pertolongan,” katanya.

Kepala Pelaksana BPBD Sleman, Makwan.  Menurut dia, status siaga darurat bencana ditetapkan sebagai antisipasi untuk menghadapi potensi bencana sehingga dampaknya dapat ditekan sekecil mungkin.

BACA JUGA: Menekan Impor Daging Sapi, Indonesia Fokuskan Pengembangan Ternak di Tiga Wilayah

Makwan memastikan seluruh personel yang dimiliki bersama dengan para relawan terus siaga dan siap diterjunkan pada saat terjadi peristiwa. “Semua kami siagakan untuk menghadapi ancaman dari bencana hidrometeorologi,” ungkapnya.

Berdasarkan hasil kajian peta kerawanan bencana, di Kabupaten Sleman ada beberapa potensi bencana mulai dari angin kencang, banjir, longsor. Upaya mitigasi terus dilakukan, namun Masyarakat diminta ikut berpartisipasi agar hasilnya dapaat dimaksimalkan.

Sebagai gambaran, untuk potensi banjir bisa diantisipasi dengan memastikan kebersihan di lingkungan sekitar rumah, serta memastikan saluran-saluran air tidak ada yang tersumbat. Hal yang sama berlaku tentang kerawanan angin kencang yang tersebar merata di seluruh wilayah.

Guna mengantisipasi bisa melakukan pemotongan dan pemangkasan dahan dan ranting pohon yang telah rimbun maupun lapuk. Selain itu, bagi pemilik Joglo diminta memperhatikan keselamatan dengan tidak berteduh di bawahnya pada saat terjadi hujan deras.

“Sudah ada tiga joglo yang ambruk sejak akhir Januari. Kami berharap warga terus berhati-hati sehingga saat terjadi bencana dampaknya bisa ditekan,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

AS Mengaku Belum Mendapat Tanggapan Hamas Soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

News
| Jum'at, 03 Mei 2024, 06:47 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement