Advertisement
DPP Gunungkidul Mengaku Perlu Optimasi Lahan Pertanian
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kabupaten Gunungkidul menyampaikan perlu ada optimasi lahan dengan memaksimalkan penggunaan lahan dengan pembangunan sumber-sumber air seperti sumur bor. Sumur tersebut dapat menjadi sumber air untuk pertanian pangan dan hortikultura.
Kepala DPP Gunungkidul, Rismiyadi mengatakan saat ini pihaknya sedang mendata jumlah sumur bor termasuk kekurangannya sebagai salah satu sumber air. Pasalnya, dia mengaku sumur bor yang saat ini ada dibangun bukan hanya dari DPP namun juga dari DPUPRKP, Pemerintah Desa dengan Dana Desa, dan sumber lainnya. “Lahan pertanian yang luas perlu didukung dengan pembangunan sumur bor dan sebagainya agar bisa tanam sepanjang tahun tanpa tergantung musim hujan,” kata Rismiyadi dihubungi, Jumat (1/3/2024).
Advertisement
Salah satu pertanian hortikultura di Gunungkidul yang menggunakan sumur bor dapat dilihat di Kawasan Nglanggeran. Di sana, petani menanam durian dan kakao di bawah monitoring Taman Teknologi Pertanian (TTP).
Rismiyadi menjelaskan TTP memiliki program utama melakukan diseminasi teknologi pertanian, terutama dalam hal pengolahan produk pertanian berbahan dasar kakao. Sampai saat ini, kata dia ada beberapa varian minuman dan makanan kecil berbahan dasar kakao. Bahkan juga susu kambing etawa dari sektor peternakan.
Baca Juga
Jaga Ketahanan Pangan Petani Gunungkidul Diminta Optimalkan Lahan Pekarangan
Alokasi Pupuk Bersubsidi di Gunungkidul 2024 Capai 20.460 Ton
Duh, 76% Jaringan Irigasi Pertanian di Gunungkidul Rusak
Sementara itu, Wakil Bupati Gunungkidul, Heri Susanto mengatakan Gunungkidul masih membutuhkan sumur bor untuk pengairan lahan. Pasalnya, pertanian holtikultura menjadi andalan di Kabupaten Gunungkidul.
Dalam kunjungan kerja dari pimpinan dan anggota Komisi IV DPR RI pada Jumat 1 Maret 2024, Heri mengaku masih perlu dukungan untuk meningkatkan sektor pertanian di Bumi Handayani.
Dirjen Holtikultura Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto menyinggung perihal pertanian hortikultura utamanya durian di Kawasan Nglanggeran. Kata dia, permintaan durian saat ini cukup tinggi baik untuk lokal maupun ekspor. “Dan untuk jenis durian yang dikembangkan di Gunungkidul ini termasuk dengan jenis-jenis premium dan dapat dipasarkan untuk kualitas ekspor karena permintaan saat ini cukup tinggi utamanya ke China,” kata Prihasto.
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Anggia Erma Rini mengapresiasi hasil pertanian holtikultura di Kawasan Nglanggeran.
“Kami datang disuguhkan dengan berbagai macam jenis buah durian yang ada di Gunungkidul,” kata Erma. Dia berharap ada inovasi pengolahan buah durian dari Nglanggeran ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bappenas Sebut Telah Masukkan Program Makan Siang Gratis ke Dalam RKP 2025
Advertisement
Piknik dan Camping di Nawang Jagad Kaliurang: Info Lokasi, Jam Buka, dan Biaya Tiket Masuk
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal Keberangkatan Bus Damri untuk Jogja dan Sekitarnya, Cek di Sini
- Top 7 News Harianjogja.com Senin 6 Mei 2024, Lonjakan Kasus DBD di DIY, Usulan CPNS, Jadwal Haji hingga Perkembangan Gunung Merapi
- Jadwal Pemadaman Listrik di Kota Jogja dan Bantul Hari Ini, Mulai Pukul 10.00 WIB
- Berikut Jalur dan Rute Bus Trans Jogja, Bayar Pakai QRIS
- Info Stok dan Jadwal Donor Darah di Jogja Hari Ini Senin, 6 Mei 2024
Advertisement
Advertisement