Advertisement
4 Ribu Hektar Padi Panen di Akhir Maret 2024, Stok Beras di Bantul Aman
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bantul, Joko Waluyo memastikan ketersediaan beras di Bantul saat ini masih mencukupi. DKP Bantul memperkirakan panen raya pada musim tanam pertama tahun 2024 akan terjadi dalam waktu dekat.
“Bantul itu aman [ketersediaan beras di Bantul], sekarang saja sudah mulai panen di beberapa lokasi dan Maret sudah banyak lagi yang mulai panen. Kita nanti di akhir Maret sampai awal April panen [padi] sekitar 4 ribu hektar, per hektar produksi rata-rata 8,8 ton,” katanya, Minggu (3/3/2024).
Advertisement
Dia menyampaikan mayoritas petani di Bantul merupakan petani gurem. Sehingga hasil produksi pertanian biasanya akan disimpan dalam waktu lama dan hanya digunakan untuk konsumsi pribadi.
BACA JUGA : Pemda DIY Buka Perdagangan Antardaerah Atasi Kenaikan Harga Beras
“Karena 97 persen penduduk Bantul itu [petani] gurem, kepemilikan lahan di bawah 5 ribu meter dan petani itu disimpan gabahnya, kalau butuh digilingkan. Petani menyimpan gabah sampai bertahun-tahun, berbulan-bulan, karena kepemilikan lahan kecil. Lain kalau petani yang memiliki lahan besar, [gabah] dijual. Bantul kan rata-rata hanya disimpan untuk persiapan konsumsi,” ujarnya.
Kebutuhan gabah kering giling (GKG) di Bantul dengan penduduk sekitar 1 juta orang, maka diperkirakan kebutuhan GKG sekitar 100 ribu ton. Sementara menurut Joko, dengan produksi gabah tahun 2023 masih Bantul surplus 85 ribu ton GKG.
Ia mengakui akhir-akhir ini terjadi kenaikan harga beras di pasaran. Menurutnya, kenaikan harga beras tersebut berbanding lurus dengan kenaikan harga GKG. “Harga gabah biasanya 50 persen dari harga beras, kalau harga gabah naik, otomatis harga beras naik,” katanya.
BACA JUGA : Pasar Murah di Wates, Beras Premium Rp14 Ribu per Kilogram Diserbu Warga
Lantaran jumlah petani gurem di Bantul cukup tinggi, menurut Joko kenaikan harga beras tersebut hanya berdampak pada sebagian masyarakat Bantul.
“[Gabah produksi] Petani di Bantul enggak dijual, [petani] yang penting enggak nempur, yang asli petani kan enggak membeli beras, tetapi yang merasakan orang luar yang masuk ke Bantul dan tidak punya sawah. Petani Bantul enggak nempur, aman kita [ketersediaan beras],” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Karyawan Ucapkan Selamat Tinggal
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Top 7 News Harian Jogja Online, Sabtu 4 Mei 2024, Rencana Sultan Bentuk Dinas Baru hingga Kinerja Buruk Anggota Panwascam
- Libur Akhir Pekan Mau Keliling Jogja, Cek Jalur Bus Trans Jogja dan Titik Rutenya di Sini
- Hanum, Putri Amien Rais Mendaftar Balon Wali Kota Jogja Lewat PKB
- Info Stok dan Jadwal Donor Darah di DIY Hari Ini 4 Mei 2024
- Antusiasme Pelamar Tinggi, KPU Kota Jogja Sebut Kebutuhan PPK Pilkada 2024 Telah Terpenuhi
Advertisement
Advertisement