Advertisement

Ilmu dari Membaca Kudu Direalisasikan

Media Digital
Selasa, 05 Maret 2024 - 20:57 WIB
Arief Junianto
Ilmu dari Membaca Kudu Direalisasikan Suasana bedah buku berjudul Menyulap Sampah Jadi Berkah yang digelar di Graha Insan Mulia, Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul, Selasa (5/3/2024). - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono

Advertisement

GUNUNGKIDUL—Perlu strategi dan upaya berkelanjutan guna meningkatkan minat baca di masyarakat. Terpenting lagi adalah merealisasikan ilmu yang didapat dari membaca ke dalam praktik kehidupan sehari-hari. Salah satu upaya yang dapat ditempuh yaitu mengaitkan kebutuhan pembaca dengan tema buku.

Kebutuhan pembaca lantas dapat diberi ruang dalam sebuah sesi bedah buku seperti yang dilakukan di Graha Insan Mulia, Kalurahan Kepek, Kapanewon Wonosari, Gunungkidul pada Selasa (5/3/2024).

Advertisement

Buku yang kali ini dibedah berjudul Menyulap Sampah Jadi Berkah. Diskusi menghadirkan dua narasumber yaitu praktisi pengelola sampah, Umdatul Qori’ah dan duta baca Gunungkidul; dan Tri Darmini atau biasa dikenal dengan Mini GK.

Program bedah buku tersebut diprakarsai oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY serta Komisi D DPRD DIY yang membidangi masalah pendidikan.

Menurut Pustakawan Ahli Utama DPAD DIY, Budiyono, lembaganya menekankan aplikasi atau realisasi minat baca alih-alih tingkat minat baca. Praktik nyata tersebut diharapkan berhilir pada kesejahteraan. Dengan begitu tujuan perpustakaan inklusi dapat tercapai.

“Sebetulnya bukan minat baca yang ingin kami tekankan tapi aplikasi atau realisasi minat baca. Setelah membaca dan paham mestinya melakukan sesuatu,” kata Budiyono, Selasa.

Bahkan Budiyono mengistilahkan sampah diubah jadi roti. Hal ini dapat dibaca bahwa kesejahteraan dapat diupayakan dengan berbagai cara. Sampah organik jadi pupuk, kayu jadi kayu bakar, dan botol jadi pot. Membaca tidak boleh berhenti pada tahap membaca dan memahami tetapi harus sampai ke tindakan. “Di Semin ada perpustakaan inklusi. Koleksi buku tidak hanya dibaca di tempat tetapi dipraktikkan lagi,” katanya.

BACA JUGA: Bedah Buku DPAD DIY, Dongkrak Minat Baca Tingkatkan Angka Harapan Hidup

Senada dengan Budiyono, Umdatul mengatakan sampah dapat diolah sehingga membawa berkah, sesuai dengan judul buku. Masyarakat dapat mengelola sampah sehingga bernilai ekonomi. Apabila tidak dikelola, sampah justru dapat menjadi musibah. Tentu hal ini bertolak belakang dengan tujuan perpustakaan inklusi. “Sampah bisa jadi bom dan racun kalau tidak dikelola,” kata Umdatul.

Dia juga menyinggung praktik membuka jugangan menjadi tempat pembuangan sampah. Jugangan bukan solusi peyelesaian sampah. Hanya sampah organik yang dapat dibuang ke jugangan.

Mini GK membahas buku Menyulap Sampah Jadi Berkah dari sisi target pembaca buku tersebut. Kata Mini, buku tersebut ringan dibawa ke manapun karena tipis namun tetap berisi. “Ketika antre di bank bisa kita baca buku ini,” kata Mini GK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Keamanan AS Sebut Terorisme Kembali Muncul dan Jadi Ancaman

News
| Minggu, 19 Mei 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement