Advertisement
Lima Tahun Berturut-turut Angka Bunuh Diri di Gunungkidul Selalu di Atas 20 Kasus
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Polres Gunungkidul menyebut angka bunuh diri di Bumi Handayani sejak 2019 hingga kini masih berada di atas 20 kasus. Upaya menekan kasus bunuh diri yang mengkhawatirkan ini terus dilakukan melalui serangkaian program.
Kasi Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suranto Rabu (13/3/2024) mengatakan angka bunuh diri di Gunungkidul cenderung fluktuatif. Pada 2019 ada 33 kasus, 2020 ada 29 kasus, 2021 ada 39 kasus, 2022 ada 30 kasus, dan 2023 ada 22 kasus.
Advertisement
Pada 2019, Kapanewon Wonosari dan Tanjungsari menjadi kapanewon dengan angka bunuh diri tertinggi dibandingkan dengan kapanewon lain yang mencapai masing-masing lima kasus. Pada 2020, Gedangsari menjadi kapanewon dengan jumlah kasus bunuh diri terbanyak sampai enam kasus.
Kemudian 2021, angka bunuh diri tertinggi ada di Kapanewon Wonosari, Karangmojo, dan Semin dengan masing-masing empat kasus. Pada 2022, masing-masing empat kasus bunuh diri berada di Semin, Panggang dan Ngawen. Terakhir 2023, hanya ada satu kapanewon dengan jumlah kasus bunuh diri terbanyak yaitu Semanu dengan empat kasus.
Disinggung terkait umur korban bunuh diri, Suranto belum dapat menyampaikannya. Namun dia menyebut bunuh diri kerap dilatari karena korban sakit menahun dan masalah ekonomi. Dialog juga terus dilakukan Polres Gunungkidul guna mencegah bunuh diri. Kegiatan dialog yang dibangun mengarah kepada pesan untuk meningkatkan keimanan.
BACA JUGA: Produksi Beras Merosot, Ini Penjelasan Menteri Pertanian
Sementara itu, Kapolres Gunungkidul, AKBP Edy Bagus Sumantri mengatakan pihaknya telah memiliki program peduli lansia (Pelan). Program bersebut dilakukan tiap Jumat dengan mendatangi warga lansia yang hidup sendiri. Hal ini dilakukan untuk menghindarkan warga lansia tersebut dari rasa kesepian yang mungkin berhilir kepada upaya bunuh diri. Adapun untuk kalangan pemuda, dia mengatakan Polres hanya memberikan pembinaan dan penyuluhan lewat ruang Jumat curhat.
Sampai saat ini, salah satu penyebab utama bunuh diri adalah kemiskinan dan sakit. “Kalau ada [warga] lansia yang sakit menahun juga kami sambangi,” kata Edy.
Edy menambahkan pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Dinas Kesehatan. Polres akan merujuk apabila ada warga lansia sakit dan tidak mampu berobat ke rumah sakit.
Catatan Redaksi:
Berita ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapapun melakukan hal serupa. Bila Anda atau teman Anda menunjukkan adanya gejala depresi yang mengarah ke bunuh diri, silakan menghubungi psikolog atau layanan kejiwaan terdekat. Anda juga bisa menghubungi nomor hotline Halo Kemenkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Mesin Pesawat Garuda Pengangkut Jemaah Haji Terbakar, Begini Reaksi Kemenag
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Kamis 16 Mei 2024: Seluruh DIY Cerah Berawan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Kamis 16 Mei 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal Pemadaman Listrik Kamis 16 Mei 2024 Jogja dan Sekitarnya, Cek Lokasinya!
- Terbaru! Jadwal KRL Jogja-Solo Kamis 16 Mei 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
- Jadwal Kereta Bandara YIA Xpress Kamis 16 Mei 2024, Tiket Rp50 Ribu
Advertisement
Advertisement