Advertisement
Ada Sekolah Penggerak Kerukunan di Kabupaten Gunungkidul
Advertisement
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sekolah penggerak kerukunan digelar di Kabupaten Gunungkidul. Sekolah yang beranggotakan anggota masyarakat untuk menyukseskan program nasional dan daerah sehingga berjalan lancar dan damai dimotori Pemkab Gunungkidul lewat Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Gunungkidul Johan Eko Sudarta di Gunungkidul, Minggu, mengatakan penyelenggaraan pemilu di Kabupaten Gunungkidul dapat berjalan dengan baik, tidak terdapat dinamika yang menyebabkan terganggu proses tahapan pemilu sampai dengan penghitungan perolehan suara dari masing-masing kontestan.
Advertisement
"Salah satu upaya dalam mengupayakan kondisi tersebut adalah dengan mengajak komponen masyarakat untuk ikut serta berpartisipasi dalam membangun, menciptakan dan merawat kerukunan antara sesama warga Gunungkidul," tutur Johan Eko, Minggu (17/3/2024).
Ia mengatakan dengan ini menunjukkan bahwa tingkat kedewasaan dan kesadaran berpolitik masyarakat di Kabupaten Gunungkidul sudah baik.
Untuk itu, Pemkab Gunungkidul melalui Badan Kesbangpol memperbanyak ruang ruang perjumpaan untuk mengurangi prasangka-prasangka di antara mereka.
BACA JUGA: Mudik Lebaran, Pelanggar Aturan Ganjil Genap Tol Trans Jawa Bakal Disanksi
Di antaranya dengan memberdayakan forum-forum yang tersedia seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), forum pembangunan kebangsaan.
"Salah satu upaya lainnya adalah adanya penyelenggaraan sekolah penggerak kerukunan yang peserta-nya dari anggota organisasi masyarakat yang ada di Kabupaten Gunungkidul," ucapnya.
Sementara itu, Ketua KPU Gunungkidul Asih Nuryanti mengatakan partisipasi masyarakat melakukan pencoblosan pada Pemilu 14 Februari 2024 mencapai 85 persen dari 473.614 pemilih yang menggunakan haknya. Partisipasi Pemilu 2024 mengalami peningkatan dibanding Pemilu 2019 sebesar 82 persen.
"Partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 merupakan yang tertinggi dalam sejarah pemilu," ujar Asih. Ia mengatakan grafik partisipasi pemilih per kecamatan meningkat dibandingkan dengan periode 2019. Secara keseluruhan mengalami peningkatan. Di mana yang semula hanya 82 persen meningkat tiga persen menjadi 85 persen.
"Tingginya jumlah partisipasi ini menjadi kebahagiaan yang sangat besar dari KPU Gunungkidul," katanya. Ia mengatakan tingkat partisipasi Pemilih 2024 ini merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah di Kabupaten Gunungkidul.
Menurut dia, masyarakat dianggap juga berhasil melewati pendidikan politik dari sosialisasi serta iklim politik yang berlangsung sebelum Pemilu 2019 dilaksanakan. Sehingga mereka termotivasi untuk menggunakan hak pilihnya dengan datang ke TPS. "Saat ini masyarakat semakin paham pentingnya pemilu untuk kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Lindungi Rumah Ibadah dari Mafia Tanah, AHY: Program Sertifikat Wakaf Penting
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Peringatan HKB DIY 2024, Sukarelawan dan ASN Ikut Aksi Donor Darah
- Viral Hansip hingga Driver Gojek Nonton Timnas Indonesia U-23 saat Melawan South Korea U-23 Piala Asia 2024 di Qatar
- Jadwal Kereta Bandara YIA Sabtu 27 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
- Jadwal Pemadaman Listrik Sabtu 27 April 2024, Cek Lokasinya!
- Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 27 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Advertisement
Advertisement