Advertisement
Sudah Mulai Panen, Harga Gabah Kulonprogo Turun
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Petani di Kapanewon Sentolo sudah mulai panen padi, Minggu (17/3/2024). Kebanyakan yang sudah panen adalah petani yang menggunakan saluran irigasi untuk pengairannya, seperti di Kalurahan Banguncipto.
Panen padi musim tanam pertama pada 2024 ini tercatat terdapat penurunan harga gabah. Untuk harga gabah basah rata-rata sebesar Rp5.800 per kilogram, sedangkan gabah kering sebesar Rp7.800 per kilogramnya.
Advertisement
Sebelumnya harga gabah basah tercatat harganya Rp7.000 perkilogramnya, sedangkan gabah kering bisa mencapai Rp9.000 perkilogramnya. Penurunan harga gabah ini dikeluhkan para petani.
"Agak kecewa juga harganya turun begini, tapi ya memang biasanya begitu kalau musim tanam pertama begini," jelas seorang petani dari Kalurahan Banguncipto, Sukiran pada Minggu (17/3/2024).
Sukiran menyebut relatif tak ada gangguan selama musim tanam pertama ini. "Hanya gangguannya kemarin sempat mundur karena belum ada musim hujan saat awal tahun kemarin, setelahnya tidak ada masalah," terangnya.
Pupuk hingga hama tanaman, jelas Sukian, relatif tak ada gangguan. "Pupuk stoknya aman, bahkan ada sisanya ini. Lalu untuk hama juga tidak ada yang begitu mengganggu," katanya.
BACA JUGA: Harga Gabah Kering Kulonprogo Mahal, Diduga Jadi Sebab Harga Beras Naik
Mulai panennya petani di Bumi Binangun ini dikonfirmasi Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo. "Memang sebagian sudah panen, terutama di Sentolo, Pengasih, dan Wates, tiga wilayah ini akan panen besarnya nanti akhir Maret atau awal bulan ini," kata Kirmi, Ketua Tim Kerja Pengembangan Usaha Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan DPP Kulonprogo, Kirmi pada Minggu siang.
Kirmi menjelaskan harga gabah memang sedang turun di pasaran. "Pantuan kami di petani yang panen dan beberapa unit penggilingan memang harga gabah basah dan kering turun, banyak petani yang mengeluhkan juga," ujarnya.
DPP Kulonprogo, jelas Kirmi, mengimbau agar petani tidak seluruhnya menjual gabah hasil tanamnya di saat harga sedang turun. "Dijual sebagian saja, yang sebagian disimpan dan dijual nanti saat harga membaik, agar ongkos produksi juga terjaga," tuturnya.
Melihat situasi iklim, lanjut Kirmi, diperkirakan musim hujan akan berakhir pada Mei mendatang sehingga petani yang sudah penen diminta segera menggarap sawah lagi untuk melanjutkan musim tanam kedua. "Supaya saat tanaman butuh air banyak bisa tercukupi musim hujan," jelasnya.
Persiapan DPP Kulonprogo untuk musim tanam kedua 2024 ini, menurut Kirmi, juga sudah dimulai. "Pasokan pupuk juga kami hitung masih mencukupi untuk lanjut musim tanam selanjutnya, jadi kami imbau petani langsung menggarap lahan lagi setelah panen," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Sadis! Ini Hasil Autopsi Pengusaha Tembaga Boyolali yang Dibunuh Teman Sendiri
- Pembunuhan Pengusaha Tembaga Boyolali: Pelaku Warga Sragen dan Kenal Korban
- Pengusaha Tembaga yang Meninggal Dibunuh Ternyata Pendiri Boyolali Runners
- Fokus Transformasi, Telkom Bagikan Dividen Rp17,68 Triliun atau Tumbuh 6,5%
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pelaku UMKM Kuliner di DIY Diedukasi Mengurus Sertifikasi Halal
- Eko Suwanto Desak Pemda Sediakan Anggaran Memadai untuk Wujudkan Kelurahan dan Kampung Tangguh Bencana
- Harga Tiket Rp20.000, Begini Cara Membeli Tiket KA Bandara YIA
- Jadwal Kereta Bandara YIA, Berangkat dari Stasiun Tugu Jogja, Minggu 5 Mei 2024
- Jadwal KRL Solo-Jogja dari Stasiun Balapan Solo, Minggu 5 Mei 2024
Advertisement
Advertisement