Advertisement

Museum Sonobudoyo, Ruang Pamer Baru Diresmikan Menuju World Class Museum

Media Digital
Selasa, 19 Maret 2024 - 23:37 WIB
Maya Herawati
Museum Sonobudoyo, Ruang Pamer Baru Diresmikan Menuju World Class Museum Peresmian ruang pamer gedung Thomas Karsten Museum Sonobudoyo dan berbagai koleksi yang ditampilkan di dalamnya, Selasa (19/3/2024). - Harian Jogja - Yosef Leon

Advertisement

JOGJA—Museum Sonobudoyo, Jogja, meresmikan ruang pamer baru di Gedung Thomas Karsten pada Selasa (19/3/2024).

Ruang pamer itu dibangun pada Juli sampai Desember 2023 lalu menggunakan anggaran Dana Keistimewaan senilai Rp6,9 miliar dengan tujuan bisa menampung koleksi dan menuju museum bertaraf internasional.

Advertisement

Ruang pamer baru di Gedung Thomas Karsten itu dibagi ke dalam beberapa segmen yang menampilkan kurang lebih ratusan koleksi. Di pintu awal masuk ruang pamer, pengunjung akan disuguhi tema rumah Jawa berikut koleksi seperti ranjang, batik, penak-pernik rumah tangga, dan ornamen rumah Jawa serta koleksi lain.

Selanjutnya ada ruang budaya praaksara yang menampilkan berbagai artefak kuno dan koleksi kendi. Kemudian ada ruangan Hindu Budha yang menampilkan berbagai macam keris, kendi, dan patung. Ada juga koleksi yang berkaitan dengan budaya Islam seperti ukiran, sajadah kuno, baju serta koleksi Al-Qur’an serta ruangan wayang dan budaya bahari.

Sekda DIY Beny Suharsono mengatakan peresmian ini merupakan perayaan penting terhadap upaya mempromosikan kebudayaan. Penataan ruang pamer itu bukan sekadar perubahan fisik, melainkan juga simbol dan komitmen semua pihak untuk menjaga budaya demi generasi mendatang.

Herman Thomas Karsten adalah arsitek Belanda yang berkontribusi besar terhadap arsitektur dan perencanaan perkotaan di Hindia Belanda. Thomas Karsten pula yang merancang Museum Sonobudoyo.

“Thomas Karsten memberikan kita inspirasi lewat karyanya yang tidak hanya estetik tetapi memberikan pengaruh kepada generasi selanjutnya soal pentingnya menghargai budaya. Pelestarian budaya bukan soal mempertahankan apa yang lama tetapi mengintegrasikannya ke masa sekarang," kata Beny.

BACA JUGA: Buka Puasa Gratis di Masjid Jogokariyan, Ini Daftar Menunya hingga Akhir Ramadan

Menurut Beny, museum dan tempat pelestarian budaya tidak hanya tempat untuk mengumpulkan peninggalan sejarah. Lebih dari itu, museum juga menjadi tempat pendidikan dan menginspirasi semua orang serta membimbing dalam menapak masa depan yang cerah.

“Gedung Thomas Karsten menjadi harapan kita untuk terus menghidupkan pembelajaran dari masa yang lalu, menjadi sarana bahwa kebudayaan tidak hanya hidup di ruang museum tetapi di setiap napas kita sehari-hari,” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan peresmian ruang pamer baru itu menjadi bagian dari perencanaan jangka panjang Sonobudoyo menuju world class museum dan modern sehingga ruang pamer baru dikemas dengan penggunaan teknologi informasi.

“Gedung Thomas Karsten ini sudah lama dan terkesan kuno, sehingga lewat pembaharuan ruang pamer ini kami tata dan sesuaikan dengan story line yang sesuai dengan masyarakat,” jelasnya.

Dian menerangkan story line ruang pamer yang dimulai dengan rumah Jawa menjadi bagian dari welcoming museum dan representasi dari pengetahuan lokal. Kemudian budaya praaksara dan tradisi berkelanjutan menampilkan beragam artefak menarik tentang perkembangan manusia dari masa prasejarah. Selanjutnya ruang pamer pengaruh Hindu Budha menampilkan koleksi abad kelima dan keenam masehi di Jawa.

“Ini diharapkan memberikan suasana baru dan informasi secara maksimal sehingga mendukung visi kami menjadikan Sonobudoyo museum internasional dengan displai modern,” jelasnya.

Dian menambahkan ruang pamer berikut koleksi yang ditampilkan sudah berdasarkan kajian dan spesifikasi dari pengelolaan masa kini dan dibuat kedap udara, operasionalnya optimal, pencahayaan bagus, bebas kimia, tidak menimbulkan panas, dan dilengkapi kunci yang tidak dapat diduplikasi.

“Harapan kami dapat diteruskan ke ruang pamer selanjutnya dan dapat meningkatkan daya tarik pengunjung dan memiliki sistem keamanan yang lebih baik ke depannya,” ucap Dian.

Plt. Kepala Museum Sonobudoyo Budi Husada mengatakan sebelumnya koleksi yang ditampilkan dalam ruang pamer Thomas Karsten itu tersimpan di gudang koleksi. Benda tersebut ditampilkan secara temporer saat ada pameran. Dengan adanya ruang pamer baru itu, koleksi yang tersimpan di gudang bisa ditampilkan kepada masyarakat luas.

“Ini merupakan tahap awal untuk menampilkan berbagai koleksi kami. Mungkin ke depan akan ada tahap kedua dan ketiga ruang pamer baru yang akan dibangun, tergantung dengan keuangan daerah,” katanya.

Menurut Budi, koleksi Museum Sonobudoyo sekarang berada di angka 63.000 benda berdasarkan perhitungan satuan dan 43.000 lebih berdasarkan perhitungan set. Koleksi itu akan dipamerkan jika ruang pamer tahap kedua dan ketiga dibangun pada tahun-tahun mendatang.

“Harapan kami begitu dan disesuaikan pula dengan story line yang berkembang saat ini agar koleksi museum dapat dinikmati oleh banyak kalangan,” ujar dia. (***)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Bos Microsoft Satya Nadella Kunjungi Indonesia Bawa Investasi Rp28 Triliun, Ini Peruntukannya

News
| Selasa, 30 April 2024, 13:47 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement