Advertisement
Bedah Buku Ajak Tingkatkan Ibadah dan Literasi
Advertisement
BANTUL—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY bekerja sama dengan DPRD DIY menggelar bedah buku bertajuk Keajaiban dan Pahala Puasa, di Joglo Dewandaru, Banjarharjo II Muntuk, Kapanewon Dlingo, Senin (18/3/2024) sore.
Bedah buku tersebut digelar untuk menumbuhkan literasi dan memotivasi masyarakat agar lebih meningkatkan kegiatan ibadah selama Ramadan.
Advertisement
Anggota Komisi B DPRD DIY Aslam Ridlo mengungkapkan, pihaknya berupaya memberikan pemahaman terkait dengan keutamaan Ramadan. Menurutnya banyak sekali kebaikan dan keistimewaan yang ada di bulan Ramadan.
“Ada Lailatulqadar yang dijanjikan pahalanya 1.000 bulan. Karena nabi sebelumnya usianya ribuan tahun,” katanya, Senin.
Selain itu, Aslam juga menyebut sengaja menghadirkan buku berjudul Keajaiban dan Pahala Puasa yang ditulis oleh penulis muda. Harapannya, hal ini bisa meningkatkan minat terhadap minat baca dan menulis.
“Harapannya penulis muda ini bisa menginspirasi kita semua. Apalagi buku ini bukan terjemahan, tapi dari perenungan akademik. Kita berharap semua bisa mendapatkan hikmah Ramadan,” katanya.
BACA JUGA: BEDAH BUKU DPAD DIY Gugah Kesadaran Wisata melalui Program Literasi
Sementara perwakilan dari penerbit Svarga, Wahyu Wibowo mengatakan, buku yang dibedah kali ini adalah karya Achmad Iqbal. Dalam buku tersebut diungkapkan mengenai beberapa hal yang tidak ada di buku lainnya. Salah satunya mengenai sejumlah ibadah yang sejatinya memilki nilai pahala tinggi saat dilakukan pada bulan Ramadan.
“Seperti kegiatan umrah yang digelar saat Ramadan. Banyak yang tidak mengetahui jika kegiatan itu cukup tinggi pahalanya,” terang Wahyu.
Selain itu, dalam buku tersebut juga terdapat sejumlah doa yang bisa diamalkan oleh masyarakat saat melaksanakan ibadah puasa. Di samping itu, buku tersebut juga mengingatkan masyarakat terkait ayat Al-Qur'an yang diturunkan pertama kali.
“Itu terjadi pada saat bulan Ramadan. Selain ayat yang meminta untuk membaca, ayat berikutnya yang turun adalah menulis. Artinya, tidak hanya membaca, tapi juga masyarakat diharapkan bisa menulis,” terang dia.
Oleh karena itu, kata Wahyu, kegiatan bedah buku ini diharapkan mampu meningkatkan minat dan juga kemampuan literasi masyarakat. Sebab dengan peningkatan minat baca, maka akan menjadi modal untuk perubahan masyarakat yang lebih baik. “Harapan kami masyarakat akan banyak mendapatkan hal positif dari kegiatan ini,” harap Wahyu. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Cak Imin Kritisi RUU Penyiaran, Utamanya Larangan Jurnalisme Investigasi
Advertisement
Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta
Advertisement
Berita Populer
- Korupsi Pembangunan Stadion Mandala Krida, Dedi Risdiyanto Dituntut 5 Tahun 8 Bulan Penjara dan Ganti Rugi Rp1,5 Miliar
- Penyelundupan Benih Lobster Digagalkan di Bandara YIA, Tersangka Melarikan Diri
- Balai Karantina DIY Ingatkan Masyarakat soal Bahaya Ikan Invasif
- UKDW dan De Britto Gelar Pelatihan Desain Bagi Murid
- Chemicfest, Ajang Kreativitas Siswa SMK SMTI Yogyakarta
Advertisement
Advertisement