Advertisement
BEDAH BUKU: Soal Kesehatan, Masyarakat Tak Boleh Percaya Mitos & Hoaks
Advertisement
JOGJA—Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) DIY kembali menggelar bedah buku di Kantor RW 08 Suronatan, Kelurahan Notoprajan, Kemantren Ngampilan, Selasa (19/3/2024). Ini merupakan rangkaian kegiatan bedah buku dengan tujuan untuk meningkatkan minat dan budaya membaca di tengah masyarakat.
Kepala Balai Layanan Perpustakaan DPAD DIY Dewi Ambarwati menjelaskan jajarannya membedah buku berjudul Pencegahan dan Serba-Serbi Penyakit Degeneratif. Judul ini dipilih sesuai usulan dari warga RW 08 Suronatan.
Advertisement
Ambar menuturkan, sering kali masyarakat menerima mentah-mentah informasi soal kesehatan tanpa mengecek kebenarannya. Buku ini bisa menjadi cara untuk menghalau mitos dan hoaks terkait dengan kesehatan. Apalagi, buku ditulis oleh seorang dokter yang ahli di bidangnya. "Nanti akan menjadi poin mereka untuk terbiasa menyelesaikan permasalahan sesuatu itu melalui [sumber] buku," ujar Ambar saat ditemui di Balai RW 08 Suronatan, Selasa (19/3/2024).
BACA JUGA : Bedah Buku DPAD DIY, Dongkrak Minat Baca Tingkatkan Angka Harapan Hidup
Kegiatan bedah buku ini mengundang antusiasme warga. Di akhir sesi, beberapa warga yang kebanyakan dari kalangan dewasa dan warga lansia mengajukan pertanyaan kepada para narasumber. Ambar berharap buku berjudul Pencegahan dan Serba-Serbi Penyakit Degeneratif ini bisa menjadi sumber infornasi valid bagi masyarakat untuk mengetahui berbagai penyakit degeneratif.
"Penyakit degeneratif itu sunatullah, semua akan mengalami. Yang sudah mengalami tidak bisa hilang, tetapi harus terkontrol. Kami berharap masyarakat Suronatan familiar dengan penyakit yang ada. Kami menyediakan buku dan menjadi upaya untuk mengontrol seperti apa pengetahuan masyarakat tentang penyakit degeneratif yang bisa diketahui melalui buku ini," katanya.
Kegiatan bedah buku ini didukung penuh oleh DPRD DIY. Anggota DPRD DIY, Muhammad Syafi'i menuturkan tema penyakit degeneratif ini sangat penting untuk diangkat, mengingat ada kecenderungan terjadinya percepatan usia di masyarakat. Jika kesehatan masyarakat rendah, maka negara juga ikut rugi.
"Akan terjadi banyak kasus penyakit yang jelas membutuhkan biaya yang sangat tinggi dan berkurangnya produktivitas generasi kita. Kami mendorong kampanye untuk menumbuhkan kesadaran penyakit degeneratif ini menjadi sangat penting," katanya.
Syafi'i menuturkan pihaknya selalu mendukung upaya DPAD DIY dalam meningkatkan minat dan budaya membaca ini. Dia juga menilai antusiasme masyarakat di masing-masing tempat terbilang tinggi.
BACA JUGA : Lewat Bedah Buku, Warga Godean Sleman Diingatkan Pentingnya Menjaga Kesehatan
"Harapannya bedah buku ini memberikan satu manfaat bagi mereka terutama tentang ilmu kesehatan, bukan stigma atau informasi hoaks. Betul-betul tahu secara ilmiah cara menjaga kesehatan terutama tentang kesehatan degeneratif," katanya. (BC)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Mau Mengikuti Rangkaian Acara Waisak di Candi Borobudur? Simak Aturannya!
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Indonesian Heritage Agency Transformasikan Pengelolaan Museum dan Cagar Budaya
- Gandeng Peradi, Pemkot Jogja Beri Bantuan Hukum Gratis
- Tak Ada Pendaftar Pilkada Independen, Ini Kata KPU Kota Jogja
- Penghilangan Separator di Jalan Ringroad Batal, Diganti Jadi Penghilangan U Turn
- Melalui Bedah buku, Warga Tukangan Diajak Mengelola Sampah
Advertisement
Advertisement