Advertisement

Gunungkidul Siapkan 2 Ton Beras untuk Pasar Murah di Kalurahan

Andreas Yuda Pramono
Minggu, 24 Maret 2024 - 16:37 WIB
Sunartono
Gunungkidul Siapkan 2 Ton Beras untuk Pasar Murah di Kalurahan Ilustrasi beras impor - ist - Bisnis Indonesia

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Gunungkidul terus melakukan intensifikasi pasar murah hingga menjelang Hari Raya Idulfitri. Setiap kapanewon/kecamatan dapat mengusulkan bantuan beras sebanyak 2 ton untuk kalurahan yang dipilih sebagai lokasi pasar murah.

Kepala Disdag Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengaku telah mengalokasikan beras hingga 2 ton. Alokasi tersebut hanya untuk kalurahan terpilih di seluruhan Kabupaten Gunungkidul. Dengan begitu, distribusi beras tersebut mengacu pada usulan Pemerintah Kapanewon.

Advertisement

BACA JUGA : Pemkab Kulonprogo Gelar Pasar Murah, Pembeli Tidak Dibatasi

“Mekanismenya kalurahan bersurat meminta ke dinas untuk diadakan operasi pasar beras SPHP [Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan],” kata Kelik dihubungi, Minggu (24/3/2024).

Alokasi tersebut merupakan bagian dari pasar murah berlokasi di kapanewon yang telah dilaksanakan sejak Kamis (7/3). Lokasi pertama pasar murah tersebut di Kapanewon Purwosari. Nantinya Pemerintah Kapanewon dapat mengusulkan lokasi lain di balai kalurahan. Pengusulan bisa dua sampai tiga kalurahan. Di tiap lokasi tersebutlah Disdag akan menyalurkan 2 ton beras SPHP.

Selain itu, Disdag juga menggelar pasar murah lain yang bekerja sama dengan Pengurus Cabang (PC) Fatayat Nahdatul Ulama (NU). Kerja sama tersebut telah dilakukan selama dua tahun terakhir. Intensifikasi pasar murah dilakukan hingga menjelang Hari Raya Idulfitri.

Gelaran pertama pasar murah bersama PC Fatayat NU tersebut dilakukan mulai Sabtu (23/3) di halaman Madrasah Ibtidaiyah (MI) Yappi Bansari, Kalurahan Kepek, Wonosari. Dalam acara tersebut, ada 500 paket bahan pokok yang disiapkan untuk masyarakat yang terdiri dari Beras 5 kilogram (kg), Minyak 1 liter, Gula Pasir 1 kg dan Tepung 1 kg. Harga standar untuk paket bapok tersebut Rp122.000 namun masyarakat hanya membayar Rp102.000.

“Ada pasar murah yang atas usulan kecamatan/kalurahan dan ada pasar murah yang bekerja sama dengan organisasi kemasyarakatan; yang sudah kami laksanakan dengan PD Aisyiah di Masjid Al Ikhlas, lalu PD Salimah dilaksanakan di Sekretariat Salimah Jeruksari dan dengan PC Fatayat NU,” katanya.

Kepala Bidang Perdagangan (Disdag) Gunungkidul, Ris Heryani mengatakan pasar murah bersama PC Fatayat NU tersebut merupakan acara yang digelar khusus dengan dukungan APBD Kabupaten. Dengan bantuan biaya pengiriman yang diberikan maka harga bapok lebih murah dari harga pasar.

Dukungan APBD Kabupaten untuk empat lokasi pasar murah di PC Fatayat NU, PDA Aisiyah, PD Salimah dan di halaman Kantor Kejaksaan Negeri Wonosari mencapai Rp72 juta. Penyediaan komoditi dilakukan Disdag dan Bulog Kanwil Jogja.

BACA JUGA : Pemkab Bantul Terus Gelar Pasar Murah selama Ramadan, Ini Alasannya

Ris menjelaskan bahwa khusus pasar murah yang digelar atas usulan kapanewon untuk lokasi terpilih, kalurahan akan mendapat alokasi 2 ton beras. “Tapi bantuan beras 2 ton tidak di setiap kalurahan ya, hanya yang diusulkan oleh kapanewon saja,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gunung Ibu Pulau Halmahera Meletus, Abu Vulkanik Setinggi 3,5 Kilometer

News
| Minggu, 28 April 2024, 00:37 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement