Advertisement
Begini Strategi Dishub DIY Urai Kepadatan Lalu Lintas di Puncak Kedatangan Arus Mudik Lebaran
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA - Dinas Perhubungan (Dishub) DIY mengaku akan membuat pengaturan lalu lintas dengan cara mempercepat kendaraan di jalur keluar dan memperlambat jalur masuk kendaraan ke wilayah DIY pada puncak kedatangan arus mudik lebaran 20024.
Kepala Dinas Perhubungan DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, pengaturan lalu lintas memang cukup sulit dilakukan pada puncak kedatangan arus mudik lebaran. Sebab, sejumlah ruas jalur masuk ke wilayah setempat dipastikan padat di masa puncak kedatangan arus mudik lebaran.
Advertisement
"Puncak kedatangan itu Sabtu dan Minggu ini karena kan sudah hari libur ya dan enggak masuk kerja," katanya, Minggu (7/4/2024).
Menurut Made, tidak semua jalur masuk DIY bisa dipantau oleh petugas lantaran keterbatasan personel. Oleh karenanya jumlah kendaraan masuk dan keluar dipastikan akan berbeda dari data yang dipublikasikan oleh pihaknya.
"Paling hanya jalur utama saja yang kami pantau seperti di sisi timur atau Prambanan. Kami juga optimalkan dari ACTS yang bisa optimalkan hitung secara teknologi berkaitan dengan volume," jelasnya.
Dishub DIY mengaku belum bisa memprediksi berapa jumlah kendaraan yang masuk ke wilayahnya pada masa puncak kedatangan arus mudik lebaran ini. Sebab, posko pantau lebaran baru dibuka pada 3 April lalu dan pergerakan kendaraan masih minim sekali.
BACA JUGA: Arus Mudik Tol Jogja-Solo: Naik 2 Kali Lipat Capai 11.500 Kendaraan di Hari Kedua
"Nanti kami juga akan kumpulkan data dari kabupaten kota tapi juga sangat terbatas, andalan kami ya pakai teknologi CCTV hitungnya," kata Made.
Hanya saja pergerakan di sejumlah bandara dan stasiun kereta api, kata dia sudah mulai terlihat beberapa waktu belakangan. Moda transportasi itu memang masih jadi pilihan bagi pemudik untuk sampai ke tujuan dengan lebih cepat.
Sementara untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas di sejumlah area masuk, Dishub DIY mengaku akan menerapkan strategi mempercepat kendaraan di jalur keluar dan memperlambat jalur masuk kendaraan ke wilayahnya.
"Namun untuk pengaturan arus agak susah juga kalau bicara perkotaan. Kalau di kota sendiri saya kira aturan manual saja lihat kondisi seperti apa, terus arus yang di simpang keluar kita buka agar lebih cepat keluar. Makanya kita harus koordinasi dengan kepolisian dan juga atur lampu APILL," ujarnya.
Made menyatakan, pengalihan kendaraan lewat jalur alternatif bagi mereka yang tidak masuk ke wilayah kota juga dirasa belum efektif untuk mengurai kepadatan lalu lintas. Sebab, tidak ada yang tahu tujuan pemudik apakah berwisata atau menang benar-benar mudik. Sebab, lebaran tahun ini punya masa libur yang cukup panjang.
"Itu yang perlu kita pelajari, untuk melihat karakteristik pas mudik. Kan ga semua mudik, liburnya kan panjang, tapi kami tetap infokan jalur alternatif yang kami rekomendasikan," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Bisnis Data Center NeutraDC Hadir Sebagai Penyedia AI Enabler di Indonesia Cloud & Datacenter Convention 2024
Advertisement
Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia
Advertisement
Berita Populer
- BPBD DIY Petakan Potensi Bencana di Kawasan Sumbu Filosofi
- Indonesian Heritage Agency Transformasikan Pengelolaan Museum dan Cagar Budaya
- Gandeng Peradi, Pemkot Jogja Beri Bantuan Hukum Gratis
- Tak Ada Pendaftar Pilkada Independen, Ini Kata KPU Kota Jogja
- Penghilangan Separator di Jalan Ringroad Batal, Diganti Jadi Penghilangan U Turn
Advertisement
Advertisement