Advertisement

Uji Coba Becak Listrik, Kurang Nyaman di Jalan yang Tak Rata

Lugas Subarkah
Senin, 08 April 2024 - 19:27 WIB
Arief Junianto
Uji Coba Becak Listrik, Kurang Nyaman di Jalan yang Tak Rata Beberapa becak listrik sedang di-charge di stasiun pengisian daya becak listrik, area parkir Ketandan, Senin (8/4/2024). - Harian Jogja/Lugas Subarkah

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY mulai mengujicoba 50 unit becak kayuh listrik di wilayah Malioboro. Dari pengalaman pengemudi becak listrik, becak tersebut kurang nyaman untuk penumpang lantaran tidak ada peredam kejut (shock breaker) di bagian kaki-kaki.

Salah satu pengemudi becak listrik, Petrus Julihartono mengaku telah mencoba menggunakan becak listrik sekitar tiga sampai empat hari lalu. “Ngayuh-nya jadi lebih ringan, walaupun beban di depan berat. Untuk tanjakan bisa juga,” katanya, Senin (8/4/2024).

Advertisement

Becak listrik ini bisa digas dengan kecepatan sekitar 40 km per jam, sehingga cukup membantu para pengemudi becak. Meski demikian, dia mengeluhkan tidak adanya shock breaker depan pada becak listrik ini, sehingga jika menemui jalan terjal, gundukan atau lubang akan terasa keras sekali.

“Di kaki-kakinya tidak ada pir terutama di depan. Jadi di satu sisi kurang nyaman bagi penumpang. Karena ga ada pirnya. Yang belakang juga tidak ada shock-nya juga. Kalau becak biasa itu kan ada shock-nya,” kata dia.

Selain itu, dia juga belum tahu seberapa jauh kekuatan becak listrik ini karena saat ini memang masih dalam tahap uji coba. “Kalau sampai saat ini masih enak, tapi untuk kekuatannya unit masih dalam proses uji coba,” kata dia.

Dengan posisi batrei penuh, becak listrik bisa berjalan antara 40-50 km. Becak listrik perlu di-charge setiap hari selama 5-6 jam. Untuk keperluan charge, Pemda DIY telah menyediakan stasiun pengisian daya becak listrik, yakni di area parkir Ketandan.

BACA JUGA: Becak Listrik Resmi Diserahkan 3 Koperasi, Siap Dioperasikan di Libur Lebaran 2024

Sebelumnya, Kepala Dinas Perhubungan DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan becak kayuh bertenaga alternatif sebanyak 50 unit diserahkan kepada tiga koperasi becak, yakni Koperasi Becak Kayuh Yogyakarta sebanyak 20 unit, Koperasi Becak Wisata Yogyakarta sebanyak 20 unit, dan Koperasi Asha Abyakta Senopati sebanyak 10 unit.

“Ini adalah awalan bagaimana kemudian kami mulai melakukan penataan terkait dengan kawasan sumbu filosofi, khususnya lagi untuk kawasan Malioboro. Jadi harapan kami, dengan adanya becak kayuh bertenaga alternatif ini, dapat kemudian menata keberadaan kendaraan-kendaraan yang tidak sesuai peruntukannya."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mendagri Sebut Pilkada 2024 Telan Anggaran hingga Rp27 Triliun

News
| Kamis, 02 Mei 2024, 22:57 WIB

Advertisement

alt

Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 14:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement