Advertisement
Kabar Baik, Petani Sleman Bakal Dapat Tambahan Kuota Pupuk Bersubsidi
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN—Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman masih menunggu realisasi penambahan kuota pupuk bersubsidi dari Pemerintah Pusat. Diharapkan penambahan ini bisa mencukupi kebutuhan pupuk bagi petani di Bumi Sembada.
Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Siti Rochayah mengatakan kuota alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Sleman sudah ditetapkan. Namun berdasarkan informasi dari Kementerian Pertanian akan ada penambahan kuota bagi para petani.
Advertisement
“Benar akan ada penambahan kuota pupuk subsidi. Ini tidak hanya terjadi di Sleman, tapi juga di seluruh daerah di Indonesia,” kata Siti, Senin (15/4/2024).
Meski demikian, untuk kepastian jumlah yang akan diberikan masih menunggu informasi resmi dari Pemerintah Pusat. Oleh karenanya, ia belum bisa membeberkan berapa jumlah tambahan yang diberikan ke petani di Sleman.
“Nunggu kuota dari provinsi. Mekanisme tambahan dari Pemerintah Pusa juga belum keluar. Tapi, kami berharap bisa segera direalisasikan agar kebutuhan bagi petani bisa tercukupi,” katanya.
Baca Juga
Penebusan Pupuk Bersubsidi dengan KTP di Bantul Terus Disosialisasikan
Petani Bisa Akses Pupuk Subsidi Gunakan KTP
Anggaran Pupuk Bersubsidi Sentuh Rp54 Triliun, Mentan: Awasi Distribusinya
Sebelum adanya rencana penambahan kuota pupuk di Sleman, Sub Koordinasi Bina Produksi Tanaman Pangan, Dinas Pertanian Pangan dan Perikanan Sleman, Sumarno mengatakan sudah mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi di 2024. Tahun ini, kuota pupuk bersubsidi jenis Urea seberat 5.641 ton dan NPK atau Phonska sebanyak 3.516 ton. “Dibandingkan dengan tahun lalu, kuotanya turun jauh. Sebab, untuk Urea tahun lalu dapat 11.641 ton dan Phonska ada 7.070 ton,” kata Sumarno beberapa waktu lalu.
Ia tidak menampik ada wacana penambahan kuota di tahun ini. Namun dengan kuota yang ada saat ini, maka akan berpengaruh terhadap jatah pupuk untuk masing-masing petani.
Ia mencatat di Sleman ada sekitar 53.000 petani yang masuk Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK). “Nanti menebusnya tetap melalui kartu tani dan setiap kartu yang dipegang petani sudah ada kuotanya sendiri-sendiri. Tapi, memang jumlahnya tidak sebanyak tahun lalu,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Peringati Hari Pendidikan Nasional dengan Mengunjungi Museum Dewantara Kirti Griya Tamansiswa di Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal KA Prameks Stasiun Tugu Jogja-Kutoarjo, Kamis 2 Mei 2024
- Jadwal dan Tarif Bus DAMRI ke Bandara YIA Kulonprogo, Cek di Sini
- Prakiraan Cuaca di Jogja Hari Ini, Kamis 2 Mei 2024, BMKG: Cerah Berawan
- Rute Bus Trans Jogja ke Sejumlah Kampus dan Lokasi Wisata, Jangan Salah Pilih
- Top 7 News Harian Jogja Online, Kamis 2 Mei 2024, Persoalan Sampah di Jogja hingga Peringatan May Day 2024
Advertisement
Advertisement