Advertisement

Isu Kesehatan Mental Mahasiswa Dokter Spesialis Merebak, Upaya Skrining Kesehatan Mental Dilakukan FK-KMK UGM

Catur Dwi Janati
Rabu, 17 April 2024 - 19:47 WIB
Mediani Dyah Natalia
Isu Kesehatan Mental Mahasiswa Dokter Spesialis Merebak, Upaya Skrining Kesehatan Mental Dilakukan FK-KMK UGM Ilustrasi. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Isu kesehatan mental mahasiswa program Pendidikan Dokter Spesialis tengah menjadi sorotan akhir-akhir ini. Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) UGM sebagai salah satu penyelenggara Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) melakukan berbagai langkah pengelolaan aspek kesehatan mental kepada para peserta didiknya. Di antaranya lewat langkah skrining kesehatan hingga penyediaan layanan psikolog.

Dekan FK-KMK UGM, Prof. Yodi Mahendradhata mengungkapkan penyelenggaran Program Pendidikan Dokter Spesialis terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperhatikan kesehatan dan kesejahteraan peserta didik. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengurangi potensi penyimpangan aktivitas dalam mekanisme pendidikan yang berakibat pada kesehatan fisik dan mental mahasiswa.

Advertisement

Proses skrining atau penapisan kesehatan mental dinilai Yodi merupakan contoh nyata upaya pengelolaan kesehatan jiwa mahasiswa. Dalam pelaksanaannya, skrining kesehatan mental bagi mahasiswa ini perlu memperhatikan pemilihan instrumen skrining untuk menjamin validitas data dan mempertimbangkan aspek etik serta menjaga kualitas data.

"Hasil skrining awal bukan sebagai kesimpulan final ataupun perangkat untuk mendiagnosis kondisi kesehatan mahasiswa," ungkap Yodi pada Rabu (17/4/2024).

Baca Juga

ASM 2024, FKKMK UGM Bahas Soal Kedokteran Presisi

FKKMK UGM Gelar Alumni Berbagi dan Luncurkan Career Development Center

FK-KMK UGM Menjadi Tuan Rumah ASEAN Institute for Disaster Health Management

Menurut Yodi hasil skrining awal semestinya diikuti dengan tahapan pemeriksaan lanjutan, seperti pemeriksaan oleh ahli kesehatan mental. Dengan langkah ini, hasil kajian awal tidak untuk dipublikasikan karena berpotensi menimbulkan salah interpretasi, pelanggaran etik maupun stigmatisasi institusi atau kelompok tertentu seperti mahasiswa calon Dokter Spesialis.

FK-KMK UGM dalam menyelenggarakan Program Pendidikan Dokter Spesialis telah melakukan sejumlah langkah pengelolaan kesehatan mental bagi mmahasiswanya. Langkah pertama dilakukan dengan cara skrining kesehatan kepada semua mahasiswa calon Dokter Spesialis di awal proses pendidikan. Selanjutnya kampus juga mengatur jam kerja kurang dari 80 jam per pekan bagi semua mahasiswa calon Dokter Spesialis.

Selain itu kampus juga memberikan edukasi tentang penanggulangan gejala-gejala depresi secara berkesinambungan kepada mahasiswa calon Dokter Spesialis. Yodi juga menyebutkan bila kampus menyediakan layanan tim psikolog apabila terdapat indikasi gejala depresi. "Layanan psikolog tersebut juga bisa diakses melalui internet secara personal untuk menjamin kerahasiaan proses konseling," tegasnya.

"Kelima, melakukan monitoring rutin terkait kondisi dan perkembangan pendidikan mahasiswa calon Dokter Spesialis oleh Dosen Pembimbing Akademik," imbuhnya.

Di sisi lain, Yoddi berpendapat pendampingan secara berkelanjutan dalam Pendidikan Dokter Spesialis peran penting untuk mendukung kualitas pembelajaran. Pasalnya, tidak menutup kemungkinan mahasiwa menghadapi berbagai tantangan dalam proses pendidikan.

"Seperti, tingginya beban kerja pelayanan 24 jam untuk kasus emergensi, pemberian perhatian lebih pada kasus-kasus berat dan komplikasi, serta tuntutan target penyelesaian pendidikan tepat waktu dari institusi atau pemberi penugasan beasiswa pendidikan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Peringatan May Day, Ini Kata-kata Ucapan Hari Buruh 2024 dalam Bahasa Indonesia dan Inggris

News
| Selasa, 30 April 2024, 17:27 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement