Advertisement

Dinkes DIY Mewaspadai Sebaran Flu Singapura

Yosef Leon
Kamis, 18 April 2024 - 15:07 WIB
Mediani Dyah Natalia
Dinkes DIY Mewaspadai Sebaran Flu Singapura Anak flu - Ilustrasi - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY mengaku tengah mewaspadai penyebaran penyakit Flu Singapura di wilayahnya menyusul ditemukannya penyakit itu di sejumlah wilayah di Indonesia. Jawatan itu mengklaim sampai sekarang belum ada kasus Flu Singapura yang ditemukan di DIY. 

Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie mengatakan sampai sekarang pihaknya belum menerima laporan adanya Flu Singapura di wilayahnya. Beberapa waktu lalu sempat muncul suspek satu kasus dari penyakit itu, tetapi setelah diperiksa lebih lanjut hasilnya negatif. 

Advertisement

"Belum ada kasus Flu Singapura di Jogja. Sempat ada yang suspek dan ternyata setelah dicek kembali bukan Flu Singapura," jelasnya, Kamis (18/4/2024). 

Menurut Pembajun, pencegahan penyakit itu bisa dilakukan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan optimal. Lantaran penyebab penyakit itu merupakan virus, sehingga menjaga daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup dan asupan gizi yang baik harus dimaksimalkan. 

"Untuk mengantisipasinya para tenaga kesehatan dan fasyankes sudah diberikan pemahaman dan pelaporan suspek melalui aplikasi SKDR (laporan sistem kewaspadaan dini dan respons)," katanya. 

Baca Juga

Flu Singapura Berpotensi Meluas Saat Lebaran, Ini 9 Tips Sehat Cara Mencegahnya

Waspada! Setiap Pekan Ditemukan Kasus Flu Singapura di Kulonprogo

Tidak Ada Kasus Flu Singapura di Bantul

Pembajun menambahkan bahwa Flu Singapura sama halnya dengan flu biasa atau Covid-19. Hanya saja penyakit ini lebih banyak menyerang anak-anak tapi tidak menutup kemungkinan juga bisa diidap oleh orang dewasa dengan dampak yang lebih ringan. 

"Gejalanya demam, batuk dan pilek. Pada anak-anak kadang terdampak lesi atau luka di sudut mulut. Untuk pengobatan bersifat symptom, artinya kalau gejala panas kuat maka diberi obat penurun panas," kata dia.

Dua Kali Terpapar

Christi, 30, warga Sleman mengaku anaknya sudah dua kali terkena Flu Singapura. Pertama pada 2022 lalu dan terakhir baru-baru ini. Semuanya diakibatkan oleh tertular dari saudaranya. 

"Usia anak saya 34 bulan. Gejala yang pertama kali kena itu demam tinggi dan kulit melepuh. Yang sekarang tidak demam tapi kulit melepuh dan sariawan," imbuhnya. 

Dijelaskannya, gejala saat anaknya terserang penyakit itu pada pertama kali dan kedua kalinya memang sedikit berbeda. Pada pertama kali selain demam tinggi, pada kulit anaknya juga muncul bintik-bintik merah. Anak juga tidak nafsu makan dan minum. 

"Yang kedua kalinya ini tidak demam, tiba-tiba muncul bintik merah dan melepuh. Sekarang dirawat jalan dan masih belum nafsu makan dan minum," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Prihatin Atas Temuan Kuburan Maasa di Gaza, Sekjen PBB Minta Operasi militer di Rafah Dihentikan

News
| Rabu, 01 Mei 2024, 09:37 WIB

Advertisement

alt

Komitmen Bersama Menjaga dan Merawat Warisan Budaya Dunia

Wisata
| Kamis, 25 April 2024, 22:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement