Harga Pangan di Bantul Pekan Ini: Beras Turun, Bawang Merah Melonjak

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian dan Perdagangan (DKUKMPP) Bantul menyebut harga kebutuhan pokok di wilayah ini secara umum stabil pada pekan ketiga April 2024 ini.

Bahkan beberapa bahan pangan mengalami penurunan harga jika dibanding pekan sebelumnya, meski penurunannya tidak terlalu signifikan. Misalnya harga beras premium dari Rp14.600 turun menjadi Rp14.100 per kilogram. Beras medium turun dari Rp13.500 menjadi Rp13.000 per kilogram di pekan ini.

“Kalau dilihat dari pantauan bulan lalu harga beras berangsur-angsur turun cukup banyak dari akhir Februari Rp16.300 per kilogram menjadi Rp14.167 di minggu  ini untuk beras premium, sedangkan untuk beras medium dari Rp15.183 menjadi Rp13.050 per kilogram,” kata Analis Perdagangan Ahli Muda DKUKMPP Bantul, Zuhriyatun Nur Handayani, saat dihubungi Selasa (23/4/2024).

Selain harga beras, penurunan juga terjadi pada harga daging sapi dari Rp147.600 menajdi Rp135.300 per kilogram, cabai merah keriting turun dari Rp45.900 menjadi Rp28.533 per kilogram. Demikian cabai rawit merah juga mengalami penurunan dari Rp41.417 menjadi Rp27.767 per kilogram.

BACA JUGA: Lebaran Usai, Harga Pangan di Bantul Diklaim Stabil

Sementara bahan pangan yang mengalami kenaikan pada pekan ini di antaranya adalah gula pasir dari Rp17.000 menjadi Rp17.500 per kilogram, telur ayam ras Rp26.600 menjadi Rp27.100 per kilogram. Kemudian harga bahan pangan yang paling tinggi mengalami kenaikan pekan ini adalah bawang merah dari Rp47.800 di pekan lalu menjadi Rp54.900 per kilogram dan bawang putih menjadi Rp45.700 per kilogram dari sebelumnya Rp41.500.

Menurut Handayani harga pangan pekan ini merupakan hasil pemantauan petugas di lima pasar tradisional di Bantul, yakni Pasar Bantul, Imogiri, Piyungan, Pijenan dan Pasar Niten. “Dari pantauan harga miggu ketiga April 2024 secara umum harga bahan pokok stabil,” ucapnya.

Soal kenaikan harga gula pasir, perempuan yang akrab disapa Nanik ini menyebut bahwa saat ini belum mulai panen tebu sehingga berdampak pada kenaikan harga gula pasir. Menurutnya panen tebu baru akan berlangsung pada Mei mendatang.

Plt Kepala DKUKMPP bantul, Husin Bahri juga menyebut bahwa perkembangan harga komoditas strategis pangan yang menjadi kebutuhan pokok masyarakat secara umum relatif stabil, tidak mengalami lonjakan pascalibur Lebaran Idulfitri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News