Advertisement

Kirab Pengantin Tebu di Pabrik Gula Madukismo

Stefani Yulindriani Ria S. R
Selasa, 23 April 2024 - 21:27 WIB
Mediani Dyah Natalia
Kirab Pengantin Tebu di Pabrik Gula Madukismo Sepasang pengantin tebu dikirab di kompleks Pabrik Gula Madukismo, Bantul, Selasa (23/4 - 2024). Kirab pengantin tebu tersebut menandai musim giling tebu di Pabrik Gula Madukismo yang akan segera berlangsung. (Stefani Yulindriani)

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Sepasang pengantin tebu dikirab di kompleks Pabrik Gula Madukismo, Bantul, Selasa (23/4/2024). Kirab pengantin tebu tersebut menandai musim giling tebu di Pabrik Gula Madukismo yang akan segera berlangsung.

Direktur PT Madu Baru Budi Hidayat mengatakan proses giling tebu akan dimulai pada 4 Mei 2024. Proses tersebut diharapkan akan rampung pada Oktober 2024. “Harapannya minimal bisa menggiling 4 juta kuintal tebu dengan kapasitas harian 3 ribu ton. Selain itu, ditargetkan bisa memproduksi raw sugar sebanyak 40.000 ton,” ujarnya, Selasa (23/4/2024).

Advertisement

Sementara Plt Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Bantul Husin Bahri berharap PT Madu Baru sukses melakukan proses giling dan suling tebu kali ini. "Semoga ke depan bisa bersinergi dan berkolaborasi dengan pemerintah daerah juga,” katanya.

Lebih lanjut, Ketua Panitia Selamatan Giling dan Suling, Nashruddin Abdussalam menyampaikan kirab tersebut sebagai ungkapan rasa syukur selesainya giling dan suling tahun 2023. Selain itu, kirab tersebut juga untuk memohon agar giling dan suling di tahun 2024 dapat berjalan dengan lancar.

Baca Juga

Arak-arakan Sepasang Pengantin Menandai Musim Giling Tebu di Madukismo

Terungkap! Madukismo Miliki Pembangkit Listrik Unik Sejak 1958

Ratusan Pembangkit Listrik Energi Terbarukan di DIY Hasilkan 10 Mega Watt

Dia menyampaikan prosesi kirab dimulai dari pencabutan calon tebu temanten, calon laki-laki dan perempuan. Dalam kirab kali ini, tebu temanten perempuan berasal dari Banguntapan, sementara tebu temanten laki-laki berasal dari Kulonprogo.

Sepasang pengantin tebu yang dikawinkan tersebut diberi nama Kyai Buda untuk pengantin laki-laki, sementara tebu pengantin perempuan diberi nama Nyai Manis. Setelah diarak, pasangan pengantin tebu kemudian diijabkabulkan di Masjid An-Nur, Tirtonirmolo, Kasihan.

Setelah itu, pengantin tebu akan menjalani prosesi ritual adat. Kemudian pengantin tebu tersebut akan dijadikan tebu pertama yang digiling.

"Filosofi mengawinkan Kyai Buda dan Nyai Manis diharapkan dapat memberikan keturunan berupa tanaman tebu yang banyak dan berkualitas. Tebu manten ini akan menjadi tebu pertama yang akan digiling,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Pilpres 2024 Usai, Anis Ajak Masyarakat Aceh Lanjutkan Perjuangan Perubahan

News
| Jum'at, 03 Mei 2024, 21:37 WIB

Advertisement

alt

Jadwal Agenda Wisata Jogja Sepanjang Bulan Mei 2024, Ada Pameran Buku Hingga Event Lari

Wisata
| Rabu, 01 Mei 2024, 17:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement