Advertisement

Tumbuhkan Semangat Kewirausahaan, Puluhan Pemuda di Gunungkidul Dilatih Jadi Barista

David Kurniawan
Jum'at, 26 April 2024 - 07:57 WIB
Abdul Hamied Razak
Tumbuhkan Semangat Kewirausahaan, Puluhan Pemuda di Gunungkidul Dilatih Jadi Barista Barista menyiapkan kopi di ajang Festival Ngopi di Bukit Menoreh di kawasan Puncak Suroloyo, Dusun Keceme, Desa Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Senin (31/12/2018) malam. - Harian Jogja/Desi Suryanto

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Sedikitnya 50 pemuda Kabupaten Gunungkidul mengikuti program pelatihan barista atau peracik kopi yang diselenggarakan Dinas Pemuda dan Olahraga. Diharapkan kegiatan ini bisa memperkuat semangat kewirasauaah serta mendukung pengembangan kopi asli Bumi Handayani.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Supriyanto mengatakan, pelatihan barista menjadi bagian dari kehiatan sentra kewirausahaan pemuda. Adapun pelaksanaan berlangsung selama tiga hari mulai 23-25 April 2024. “Hari ini merupakan pelatihan terakhir,” kata Supri, Kamis (25/4/2024).

Advertisement

BACA JUGA: Dramatis, Garuda Muda Maju ke Semifinal Piala Asia usai Kalahkan Korsel Lewat Adu Penalti, Sejarah Baru Timnas Indonesia

Dia menjelaskan, total ada  mendapatkan pelatihan menjadi barista atau penyaji kopi. Kegiatan berlangsung selama 23-25 April 2024 di Pendopo Gunung Gambar di Kalurahan Kampung, Ngawen.

“Program ini diharapkan bisa memacu semangat wirausaha bagi generasi muda. Setelah pelatihan berakhir, para peserta juga mendapatkan bantuan mesin peracik kopi sebagai modal usaha,” katanya.

Supri menambahkan, selama mengikuti pelatihan, para peserta tidak hanya diberikan teori tetang membuat kopi yang enak. Namun, juga diberikan praktik secara langsung untuk meraciknya.

“Mudah-mudahan para anak muda ini memiliki inspirasi bagaimana mengolah kopi dan mengembangkan usaha kopi yang saat ini masih menjanjikan sehingga perekonomiannya dapat terangkat,” katanya.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengapresiasi adanya pelatihan barista bagi anak anak muda. Pasalnya, kegiatan ini merupakan hal yang positif dan ketrampilan yang diperoleh bisa menjadi bekal untuk menangkap peluang bisnis yang sedang ngetren.

“Peracik dan penyajian kopi sudah banyak ragamnya dengan berbagai cita rasa terbaik, tapi hingga sekarang masih banyak peminatnya. Jadi ini menjadi satu peluang,” katanya.

Ia berpendapat, pelatihan tidak hanya memberikan ketrampilan bagi para peserta untuk berwirausaha. Namun, juga menjadi bagian pengembangan budidaya kopi di Gunungkidul yang sudah dilakukan di Kapanewon Nglipar dan Ngawen.

“Tentu ada korelasinya karena saat berusaha nantinya bisa memanfaatkan kopi asli dari Gunungkidul sehingga bisa saling melengkapi,” katanya.

Selain itu, Sunaryatan juga berharap dengan berbagai pelatihan kewirausahaan yang dilakukan maka dapat memunculkan starup asli dari Bumi Handayani. Menurutnya untuk menjadi pengusaha yang handal butuh konsistensi diri.

“Jika ditekuni, dikembangkan dilakukan dengan telaten, usaha kopi dapat meningkatkan perekoniman dan tentu saja akan berdampak pada pengurangan pengangguran. Siapa tahu dari pelatihan ini memunculkan starup asli Gunungkidul,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Hari Kedua Perundingan Gencatan Senjata, Perang Israel-Hamas Masih Buntu

News
| Minggu, 05 Mei 2024, 21:17 WIB

Advertisement

alt

Mencicipi Sapo Tahu, Sesepuh Menu Vegetarian di Jogja

Wisata
| Jum'at, 03 Mei 2024, 10:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement