Advertisement
Pemkab Kulonprogo Diminta Lakukan Inovasi Penanganan Kemiskinan
Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO—Anggota Badan Anggaran DPRD Kabupaten Kulonprogo Suryanta mendorong pemerintah daerah untuk melakukan inovasi-inovasi pembangunan dalam rangka menurunkan angka kemiskinan di wilayah ini yang masih mencapai 16,92 persen.
Suryanta mengatakan tingginya angka kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrem, disebabkan tidak layak infrastruktur terutama berupa akses jalan guna mendukung kegiatan ekonomi, pendidikan, layanan kesehatan dan sarana sosial lainnya, serta sarana prasarana publik.
Advertisement
"Hal ini berakibat fatal terhadap psikologi (mental) masyarakat dalam melakukan usaha-usaha ataupun kehidupan secara umum sehingga masyarakat enggan melakukan usaha mandiri," katanya, Sabtu (27/4/2024)
Ia mengatakan Penjabat Bupati Kulon Progo dalam laporan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah di Kabupaten Kulon Progo secara umum telah mendasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hal ini tercermin pada opini WTP dari BPK selama 11 kali berturut-turut. Namun, demikian capaian WTP yang mendasarkan pada capaian indikatif angka-angka belum sepenuhnya linear dengan fakta ataupun data riil di lapangan.
Angka tingkat kemiskinan di Kulon Progo masih tinggi sekitar 16,92 persen bahkan banyak kelurahan yang berpredikat miskin ekatrem. Hal ini segera ada penanganan khusus dan serius.
"Dengan memperbanyak pembangunan infrastruktur yang menunjang kegiatan ekonomi, seperti pembangunan jalan usaha tani, program padat karya dan memprioritaskan pembangunan jalan kabupaten yang benar-benar prioritas untuk di bangun, kemiskinan secara bertahap akan berkurang," katanya.
Sekda Kulon Progo Triyono mengatakan angka kemiskinan Kabupaten Kulon Progo yang bersumber dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 mencatat 70.735 jiwa (15,63 persen) warga miskin pada 2023.
Angka tersebut lebih rendah dari Maret 2022 sebanyak 73.210 jiwa (16,39 persen) atau mengalami penurunan sebanyak 2.475 jiwa (0,75 persen).
Angka kemiskinan ekstrem Kabupaten Kulon Progo sebanyak 3,31 persen atau 14.266 jiwa pada 2022 atau menurun dari 3,44 persen atau 15.184 pada 2021 (0,13 persen).
"Untuk itu, kami mendorong perangkat daerah bekerja sama membuat program penanggulangan kemiskinan terpadu yang tepat sasaran," kata dia.
Ia berharap, Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Tingkat (TKPK) Kabupaten Kulon Progo dapat bekerja secara optimal dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah itu.
"TKPK memiliki peran sangat strategis dalam pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Kulon Progo mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi penanggulangan kemiskinan, sehingga upaya penanggulangan kemiskinan dan kemiskinan ekstrem dapat berjalan secara sinergis dan sistematis," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Operasional KRL Jogja Solo Ditambah Jadi 30 Perjalanan
Advertisement
Grand Rohan Jogja Hadirkan Fasilitas Family Room untuk Liburan Bersama Keluarga
Advertisement
Berita Populer
- Sultan Jogja Optimistis Persoalan Sampah di DIY Akan Segera Berakhir
- Persoalan Sampah Dikhawatirkan Berdampak ke Citra Pariwisata Jogja
- Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Rabu 8 Mei 2024: DIY Panas Terik!
- Sultan Jogja Ingatkan Abdi Dalem Harus Jadi Penjaga Budaya
- Jadwal Pemadaman Listrik Rabu 8 Mei 2024 Jogja dan Sekitarnya, Cek Lokasinya!
Advertisement
Advertisement