Advertisement

Pelaku UMKM Gunungkidul Wajib Melek Teknologi, Pemkab Genjot Aktivasi Internet

Andreas Yuda Pramono
Senin, 29 April 2024 - 22:27 WIB
Arief Junianto
Pelaku UMKM Gunungkidul Wajib Melek Teknologi, Pemkab Genjot Aktivasi Internet Ilustrasi belanja online - Bisnis.com

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Gunungkidul didorong bisa memaksimalkan teknologi dalam memasarkan semua jenis produk usaha yang ada. Penggunaan teknologi yang masif akan memperluas pasar, sehingga meningkatkan penjualan.

Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan perkembangan zaman menuntut masyarakat termasuk pelaku UMKM berjalan berdampingan dengan teknologi. Teknologi seperti gadget dengan media sosial yang didukung jaringan Internet dapat memberikan manfaat positif bagi pelaku UMKM.

Advertisement

Menurut dia, mengembangkan UMKM secara daring memiliki beberapa keuntungan, salah satunya dapat menjangkau konsumen tanpa harus bertatap muka. “Meski berada di kampung, kita wajib mengikuti perkembangan teknologi,” kata Sunaryanta, Senin (29/4/2024).

Dia menyampaikan penggunaan teknologi tersebut juga merupakan implementasi dari program kota pintar atau smart city yang tengah dikembangkan Pemkab Gunungkidul. Dari situ, program tersebut diharapkan dapat diterapkan di desa menjadi smart village.

Sebagai pendukung pengoptimalan teknologi, Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) akan terus mengaktivasi jaringan Internet di padukuhan-padukuhan. “Masalah jaringan internet sesuai dengan permintaan masyarakat biarkan nanti dipasang oleh Diskominfo,” katanya.

BACA JUGA: Tren Ekonomi Digital 2024: E-commerce Masih Merajai, 64 Persen Masyarakat Bayar Nontunai

Kepala Diskominfo Gunungkidul, Setiyo Hartato mengatakan setiap tahun Diskominfo akan mengaktivasi jaringan Internet sekitar 100 padukuhan per tahun, dengan catatan anggaran yang ada tersedia.

Anggaran aktivasi tersebut berasal dari Dana Keistimewaan (Danais) dan APBD. Tahun ini, Pemkab mendapat sekitar Rp700 juta untuk aktivasi. Sedangkan, alokasi APBD setiap tahun mencapai Rp8 miliar.

APBD Rp8 miliar tersebut selain untuk melakukan aktivasi jaringan internet juga membiayai layanan Internet yang saat ini mencapai sekitar 1.300 titik. “Kami tidak melakukan pengadaan aset atau barangnya, karena tiap tahun pasti ada anggaran perawatan. Itu pihak ketiga yang membangun. Jadi yang kami lakukan itu aktivasi,” kata Setiyo, Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Draf RUU Penyiaran Larang penyiaran Jurnalisme Investiagsi: Mahfud: Harus Kita Protes

News
| Kamis, 16 Mei 2024, 11:17 WIB

Advertisement

alt

Tidak Hanya Menginap, Ini 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan di Garrya Bianti Yogyakarta

Wisata
| Senin, 13 Mei 2024, 15:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement