Advertisement

Warga Rejowinangun Peroleh Pelatihan Kuliner

Media Digital
Kamis, 02 Mei 2024 - 20:27 WIB
Arief Junianto
Warga Rejowinangun Peroleh Pelatihan Kuliner Para peserta Pelatihan Kuliner Pokdarwis Rejowinangun berfoto bersama seusai mengikuti pelatihan hari terakhir, Kamis (2/5/2024). - Harian Jogja

Advertisement

JOGJA—Sebanyak 25 warga Kelurahan Rejowinangun, Kemantren Kotagede, mengikuti Pelatihan Kuliner Pokdarwis Rejowinangun di Balai RW10, Kelurahan Rejowinangun, Kamis (2/5/2024).

Pelatihan yang digelar selama tiga hari ini untuk mendukung potensi wisata di wilayah ini. Pelatihan kuliner ini merupakan aspirasi dari warga yang diusulkan melalui DPRD DIY, kemudian dilaksanakan bersama Dinas Pariwisata (Dispar) DIY.

Advertisement

Ditemui di lokasi pelatihan, anggota Komisi A DPRD DIY, Muhammad Syafii menjelaskan pelatihan kuliner ini bertujuan memberi daya dukung potensi wisata yang ada di Kelurahan Rejowinangun. “Salah satu aspek penting dalam pariwisata yaitu kuliner. Kami berharap warga yang tergolong memiliki usaha mikro dan kecil bisa terlibat dalam pengembangan pariwisata di Jogja, salah satunya dengan membekali, serta memberi kompetensi khususnya dari bidang kuliner,” ujarnya.

Dia berharap kegiatan ini dapat memotivasi para peserta yang kebanyakan merupakan ibu-ibu, baik secara mandiri maupun kelompok untuk membuat usaha kuliner. Jika sudah memiliki usaha kuliner, diharapkan bisa lebih berkembang lagi.

Rejowinangun dipilih menjadi salah satu tempat pelatihan kuliner karena adanya usulan dari warga melalui DPRD DIY. “Selain itu, warga Rejowinangun sudah memiliki potensi yang berkembang sebelumnya, yakni tumbuhnya kampung wisata dan pokdarwis di kelurahan. Ini salah satu potensi yang mendukung, supaya kegiatan yang kami adakan memiliki daya manfaat yang panjang,” katanya.

Pelatihan menghadirkan narasumber dari Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA, Hermawan Prasetyanto. Hermawan menuturkan Rejowinangun merupakan Kampung Wisata Kota Jogja yang cukup maju. Olahan yang dipilih dalam pelatihan ini menekankan pada potensi lokal.

Meski menyesuaikan potensi lokal, tetapi olahan yang dibuat tetap di-upgrade dalam penyajian, teknis memasak, bahan-bahannya dan sebagainya. “Mengedepankan potensi lokal, makanan apa yang potensial di sini, hanya kami upgrade di beberapa hal,” katanya.

BACA JUGA: Pelatihan Digital Kulonprogo, Pemkab Kolaborasi dengan Kominfo

Pada hari terakhir pelatihan kuliner yakni Kamis, para peserta diajarkan membuat beberapa olahan, yakni seafood kelapa muda, sapi dan ayam lada hitam, chicken drum stick dan sup buah. “Hari terakhir ini kami mencoba membuat hidangan yang sedikit menengah ke atas,” kata dia.

Dia menjelaskan chicken drum stick merupakan sayap ayam yang digoreng dengan model penyajian ala hotel dan restoran. Sedangkan seafood kelapa muda, dibuat dengan memasak seafood terlebih dahulu kemudian dimasukkan dalam kelapa muda dan dibakar.

Para peserta, menurutnya, sangat antusias dalam mengikuti pelatihan kuliner ini. Mereka yang kebanyakan sudah memiliki usaha kuliner dengan cepat menyerap pelajaran yang diberikan. “Bagus banget semangatnya, dari awal sampai akhir. Karena sudah terbiasa memproduksi, apa yang kami ajarkan mudah diterima,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Mau Mengikuti Rangkaian Acara Waisak di Candi Borobudur? Simak Aturannya!

News
| Jum'at, 17 Mei 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia

Wisata
| Selasa, 14 Mei 2024, 22:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement