Advertisement

Dugaan Kekerasan Salah Satu SD di Banguntapan, Disdikpora Bantul: Sudah Dimediasi dan Selesai

Jumali
Sabtu, 04 Mei 2024 - 14:57 WIB
Sunartono
Dugaan Kekerasan Salah Satu SD di Banguntapan, Disdikpora Bantul: Sudah Dimediasi dan Selesai Kekerasan / Ilustrasi

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL—Dinas Pendidikan, Kepemudaaan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul memastikan persoalan terjadinya dugaan kekerasan di salah satu SD di Kapanewon Banguntapan, beberapa hari lalu, telah selesai.

Dugaan kekerasaan yang dilakukan oleh salah satu siswa dengan korban siswa lainnya itu selesai setelah ada mediasi dari kedua belah pihak.

Advertisement

Kepala Bidang SD Disdikpora Kabupaten Bantul, Edy Sutrisno mengakui, jika jawatannya telah mendengar terkait dugaan kekerasan yang terjadi di salah satu SD di Kapanewon Banguntapan. Oleh karena itu, Edy mengaku saat mendengar kejadian sedang tugas di luar telah meminta kepada pihak pengawas untuk melakukan investigasi dan penyelesaian dugaan tersebut.

BACA JUGA : Orang Tua Diminta Awasi Aktivitas Anak di internet untuk Cegah Child Grooming

"Saya minta untuk diselesaikan. Dan, Alhamduillah bisa diselesaikan dengan mediasi," kata Edy, Sabtu (4/5/2024).

Meski dugaan kekerasan yang dilakukan oleh salah satu siswa dengan korban siswa lainnya tersebut telah selesai di tingkat mediasi, namun Disdikpora, kata Edy tetap akan meminta keterangan dari sejumlah pihak, utamanya pihak sekolah. Sebab, sejauh ini, Disdikpora baru mendapatkan informasi dari pengawas sekolah.

"Dengan pengawas sudah kami klarifikasi. Nanti kami akan memanggil pihak sekolah. Ini penting, karena nanti akan berkaitan dengan apakah nantinya ada sanksi atau tidak. Karena kami kan juga butuh klarifikasi lanjutan," terang Edy.

Diakui oleh Edy, sejauh ini pihaknya sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan terjadinya bullying dan juga kekerasan di sekolah. Selain memberikan pemahaman kepada siswa, pihaknya juga terus mengoptimalkan keberadaan pengawas sekolah.

"Selama ini kami juga baru tahu ada hal seperti itu setelah ada aduan yang masuk. Karena ada keterbatasan tenaga kami juga untuk mengawasi 281 SD Negeri dan 86 SD swasta di Bantul," katanya.

Oleh karena itu, Edy berharap agar pihak korban atau orang tua korban dari dugaan kekerasan dan bullying untuk melaporkan jika ada kejadian tersebut kepada pengawas maupun ke Disdikpora. Nantinya, laporan tersebut, akan ditindak lanjuti oleh dinas untuk penyelesaian masalah. Disdikpora pun menggandeng Satgas PPA dan juga Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) setempat.

BACA JUGA : Dua Hal Ini Jadi Penyebab Kasus Kekerasan terhadap Anak dan Perempuan di Bantul Tinggi

"Kalau selama ini memang lebih banyak selesai setelah ada mediasi. Rata-rata anak-anak itu bercanda, tapi kadang agak keterlaluan. Soal imbauan untuk mencegah adanya potensi kekerasan dan bullying, sejauh ini kami terus lakukan, baik di grup kepala sekolah ataupun melalui media lainnya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Gunung Semeru Alami 6 Kali Letusan Pagi Ini

News
| Sabtu, 18 Mei 2024, 10:17 WIB

Advertisement

alt

Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia

Wisata
| Selasa, 14 Mei 2024, 22:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement