Advertisement

Manfaatkan Sampah Rumah Tangga, Kelurahan Cokrodiningratan Latih Warga Bikin Kompos dengan Biopori

Alfi Annisa Karin
Minggu, 05 Mei 2024 - 22:37 WIB
Arief Junianto
Manfaatkan Sampah Rumah Tangga, Kelurahan Cokrodiningratan Latih Warga Bikin Kompos dengan Biopori Ilustrasi kompos. - Freepik

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Pemkot Jogja tengah menggencarkan gerakan olah dan pilih sampah dari rumah serta gerakan mengolah limbah dan sampah dengan biopori ala Jogja (Mbah Dirjo). Gerakan ini merupakan langkah pengelolaan sampah yang bisa dilakukan di skala masyarakat paling kecil.

Untuk mendukung program Pemkot Jogja itu, Kelurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetis menggelar pelatihan pembuatan kompos beberapa waktu lalu.

Advertisement

Lurah Cokrodiningratan, Andityo Bagus Baskoro tak lagi hanya menyasar di lingkungan kelurahan tetapi juga menyentuh hingga skala rumah tangga.

Beberapa pihak turut diundang untuk melakukan pelatihan. Beberapa di antaranya adalah Forum Bank Sampah Kelurahan Cokrodiningratan hingga 11 ketua RW di lingkup Kelurahan Cokrodiningratan. “Ada juga perwakilan 15 bank sampah yang tergabung dalam Forum Bank Sampah Cokrodiningratan,” ujar Andityo.

BACA JUGA: Hasilkan 12 Ton Sampah Pasar per Hari, Begini Upaya Pemkot Jogja

Dia menambahkan, pelatihan pembuatan kompos ini digelar sebagai upaya penguatan penanganan sampah di tiap-tiap wilayah. Pelaksanaan kegiatan ini memanfaatkan bantuan keuangan khusus dana keistimewaan (BKK Danais) 2024. Bantuan diberikan merata di seluruh kelurahan di Kota Jogja dengan besaran Rp100 juta.

“Anggaran tersebut dipakai untuk melaksanakan pelatihan pembuatan kompos melalui pengelolaan sampah skala RT dengan metode biopori,” imbuhnya.

Andityo mengatakan nantinya akan ada 648 biopori yang terpasang dan tersebar di Kelurahan Cokrodiningratan. Menurutnya, cara ini efektif untuk mengolah sampah organik rumah tangga. Hasil biopori berupa kompos juga akan dijual dengan harga Rp 500 per kilogram.

“Harapannya, sampah bisa selesai dari sumbernya. Sampah organik rumah tangga dikelola masyarakat menjadi kompos dengan metode biopori serta sampah anorganik dipilah di bank sampah yang ada di wilayah masing-masing RW."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Menteri Keamanan AS Sebut Terorisme Kembali Muncul dan Jadi Ancaman

News
| Minggu, 19 Mei 2024, 01:17 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement