Advertisement

Fasilitas Pengelolaan Sampah Organik Diresmikan di Bantul

Abdul Hamied Razak
Minggu, 05 Mei 2024 - 00:37 WIB
Abdul Hamied Razak
Fasilitas Pengelolaan Sampah Organik Diresmikan di Bantul Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menyerahkan sertifikat Pelatihan Budidaya Ulat Maggot kepada peserta usai meresmikan pengelolaan sampah organik dengan teknologi bio-conversion yang memanfaatkan Black Soldier Fly (BSF) atau Lalat Tentara Hitam diresmikan di Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, DIY, Sabtu (4/5 - 2024). Ist

Advertisement

Harianjogja.com, BANTUL–Fasilitas pengelolaan sampah organik dengan teknologi bio-conversion yang memanfaatkan Black Soldier Fly (BSF) atau Lalat Tentara Hitam diresmikan di Bangunjiwo, Kasihan, Bantul, DIY, Sabtu (4/5/2024).

Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan keberadaan fasilitas pengelolaan sampah ini menunjukkan Kabupaten Bantul siap melakukan desentralisasi pengelolaan pengelolaan sampah dan mewujudkan program Bantul Bersih Sampah Tahun 2025.

Advertisement

"Kami ingin mencapai pengelolaan sampah yang optimal, di mana sampah di Bantul harus dikelola dengan baik. Kalau dulu sampah hanya dibuang tanpa ada penanganan, maka sekarang kalau dikelola dengan baik dan benar, akan bisa menjadi sumber daya ekonomi masyarakat," katanya di sela peresmian Tempat Pembuangan Sampah dengan konsep untuk mengurangi (Reduce), menggunakan kembali (Reuse) dan daur ulang (Recycle) (TPS3R) Petung, Bangunjiwo, Kasihan.

BACA JUGA: TPA Piyungan Ditutup, TPS3R di Tingkat Kalurahan di Bantul Kebanjiran Pelanggan

Dia menyontohkan pengelolaan sampah di Dusun Petung, Bangunjiwo, Kasihan tersebut menghasilkan satu instalasi pengelolaan sampah organik yang dapat memproduksi maggot. Maggot yang dihasilkan dapat menjadi salah satu pakan ternak yang memiliki kandungan protein tinggi.

Dengan demikian, kata Halim, pengelolaan sampah dengan sistem tersebut akan memiliki dampak ekonomi bagi sektor lain yang membutuhkan. "Ini adalah contoh bagaimana sampah ini, terutama organik jika dikelola dengan baik itu justru menghasilkan sumber daya ekonomi yang bernilai ekonomi," katanya saat meresmikan pengelolaan sampah tersebut.

Fasilitas pengelolaan sampah organik berbasis BSF ini akan mensirkulasikan limbah organik menjadi produk turunan untuk dimanfaatkan lebih lanjut dengan proyeksi kapasitas 500 kg per hari secara bertahap. Peresmian fasilitas tersebut dilaksanakan bertepatan dengan penyelenggaraan event Maybank Cycling Series Il Festino 2024.

Selain Halim, acara tersebut dihadiri oleh Pembina Yayasan Maybank Indonesia dan Board of Trustees Member Maybank Foundation Budhi Dyah Sitawati, Direktur Operasional Maybank Indonesia Widya Permana, Chief of Partnership BenihBaik.com Al Greeny, Pengawas Lembaga Jasa Keuangan Kantor OJK DI Yogyakarta Iwan Kurniawan, Camat Kecamatan Kasihan Subarta, Lurah Kelurahan Bangunjiwo Parja, peserta Maybank Cycling Series Il Festino 2024 dan masyarakat setempat.

BACA JUGA: Buka Tutup Depo Sampah di Jogja, Pemkot Pakai Strategi Permainan Dakon

Direktur Operasional Maybank Indonesia Widya Permana mengungkapkan bahwa dukungan kerja sama dalam pengelolaan sampah ini merupakan bagian dari upaya Maybank Indonesia dalam memperkuat hubungan yang berkesimbungan dan berkelanjutan dengan komunitas, lingkungan, dan para pemangku kepentingan, baik secara lokal maupun global.

Langkah ini sejalan dengan misi Bank yaitu, Humanising Financial Services. Pihaknya mencermati situasi terkini terkait aspek keberlanjutan di antaranya pengelolaan sampah yang memiliki keterkaitan dengan iklim. Hal ini menjadi perhatian kami, khususnya dalam upaya mewujudkan strategi prioritas M25+, yakni menjadi pemimpin di bidang Lingkungan, Sosial dan Tata Kelola (LST) di kawasan ASEAN.

“Kerja sama pengelolaan sampah bersama BenihBaik.com ini merupakan perwujudan aksi nyata Maybank Indonesia dalam merealisasikan United Nations Sustainability Development Goals/SDGs yang juga menjadi landasan agenda keberlanjutan Maybank Group dan Maybank Indonesia,” kata Widya.

Pendiri BenihBaik.com Andy F. Noya, menyampaikan bahwa aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan saat ini merupakan upaya berkelanjutan untuk memenuhi prinsip LST dalam jangka panjang, sehingga penanganan sampah tidak hanya memberikan dampak positif pada lingkungan, tetapi juga pada kesejahteraan masyarakat dan komunitas yang terlibat.

Dalam pelaksanaannya, program Eco-Village Menuju Yogyakarta Asri dan Bersih ini mencakup pendirian fasilitas Black Soldier Fly (BSF) atau rumah produksi maggot yang telah selesai dibangun dan siap untuk digunakan, serta penanaman bibit pohon bernilai ekonomi.

Pengelolaan fasilitas sampah organik berbasis Black Soldier Fly (BSF) ini melibatkan masyarakat dan komunitas sehingga dampak ekonomi yang dihasilkan menjadi lebih optimal. Saat ini, masyarakat telah mendapatkan edukasi mengenai pengelolaan dan pemilahan sampah, juga mengenai alur kerja fasilitas pengelolaan sampah berbasis BSF.

"Harapannya, fasilitas ini dapat mengkonversi sisa makanan dan sampah organik menjadi kasgot yang dapat dijual sebagai kompos maupun pakan protein bagi ternak dan pupuk organik yang bermanfaat bagi pertanian. Penerapan budidaya maggot berbasis pemberdayaan komunitas ini mampu menyelesaikan masalah sampah dari hulu," harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Pilihan

Advertisement

alt

145 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Lampung

News
| Sabtu, 18 Mei 2024, 16:27 WIB

Advertisement

alt

Tak Mau Telat Terbang? Ini 5 Rekomendasi Hotel Bandara Terbaik di Dunia

Wisata
| Selasa, 14 Mei 2024, 22:37 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement