Advertisement

Kelurahan Cokrodiningratan Jogja Segera Bangun 648 Titik Biopori Kompos

Lugas Subarkah
Selasa, 07 Mei 2024 - 18:47 WIB
Maya Herawati
Kelurahan Cokrodiningratan Jogja Segera Bangun 648 Titik Biopori Kompos Narasumber memaparkan materi dalam pelatihan pembuatan kompos di Kelurahan Cokrodiningratan, Senin (6/5/2024) - ist kelurahan Cokrodiningratan

Advertisement

Harianjogja.com, JOGJA—Warga Kota Jogja mendukung upaya pengelolaan sampah secara mandiri khususnya dalam program desentralisasi sampah yang mulai diterapkan. Salah satunya diwujudkan oleh Kelurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, dengan mengadakan pelatihan pembuatan kompos dengan biopori.

Pelatihan pembuatan kompos dengan biopori ini berlangsung di Pendopo Kelurahan Cokrodiningratan, Kemantren Jetis, Senin (6/5/2024). Dengan peserta yang berasal dari Forum Bank Sampah Cokrodiningratan, pelatihan ini mengajak para peserta mengelola sampah organik skala rumah tangga.

Advertisement

Kegiatan ini menggunakan dana yang bersumber dari anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Dana Keistimewaan 2024 dengan menghadirkan sejumlah narasumber dari Forum Bank Sampah Kota Jogja.

Lurah Cokrodiningratan, Andityo Bagus Baskoro, menjelaskan pelatihan berlangsung selama 12 hari yang dimulai Senin. “Pertemuan kali ini dan 11 hari ke depan akan dilaksanakan secara maraton, mulai tanggal 6 sampai 18 Mei 2024,” ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa (7/5/2024).

BACA JUGA: Muncul Tumpukan Sampah di Selopamioro, Ini yang Akan Dilakukan Pemkab Bantul

Sebanyak 11 pertemuan itu akan dilaksanakan di setiap RW di Cokrodiningratan dengan melibatkan peserta yakni ketua RW, ketua RT, PKK RW dan PKK RT di wilayah masing-masing RW. “Agar para pemangku wilayah mengerti dan memahami bahwa Pemerintah Kota Jogja tidak diam dalam mengelola sampah,” katanya.

Dengan demikian, diharapkan ada solusi untuk permasalahan sampah yang menjadi polemik akhir-akhir ini. “Apakah kebijakan pelatihan ini bisa digalakkan dan direplikasi di wilayah, semua tergantung panjenengan semua. Selain itu, pemangku wilayah harus menentukan titik biopori dengan jumlah minimal 54 titik akan dibangun di mana,” ujarnya.

Nantinya, ada sebanyak 648 titik biopori yang tersebar di masing-masing RW se-Cokrodiningratan. “Yang tersisa sekarang adalah kemauan dan keinginan serta motivasi dari para peserta untuk bisa mengajak warga di masing-masing wilayah agar memanfaatkan biopori sebagai media pembuatan kompos,” kata Andityo.

Ia menegaskan, warga tidak perlu khawatir soal penyaluran kompos, karena Bank Sampah Induk Kota Jogja siap membeli kompos hasil olahan dari sampah RT melalui metode biopori ini senilai Rp500 per kilogram. “Semoga pelatihan ini bisa memotivasi para peserta untuk membuat kompos dengan metode biopori,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

Banjir Afghanistan, 400 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia

News
| Minggu, 19 Mei 2024, 19:17 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement