Advertisement

HUT Sleman ke-108, Pemkab Gelar Lomba Permainan Tradisional

David Kurniawan
Selasa, 07 Mei 2024 - 21:47 WIB
Arief Junianto
HUT Sleman ke-108, Pemkab Gelar Lomba Permainan Tradisional Pelaksanaan lomba bakiak yang diselenggarakan di Lapangan Pemuda, Pemkab Sleman. Selasa (7/5/2024). - Harian Jogja/David Kurniawan 

Advertisement

Harianjogja.com, SLEMAN—Jajaran pegawai di lingkup Pemkab Sleman mengikuti kegiatan lomba tradisional di Lapangan Pemuda, Selasa (7/5/2024). Acara ini menjadi bagian menyemarakan hari jadi ke-108 Kabupaten Sleman.

Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Sleman, Suparman mengatakan, lomba tradisional yang digelar diikuti peserta dari pewakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan kapanewon di Kabupaten Sleman. Adapun jumlahnya ada sekitar 1.094 peserta dalam empat lomba tradisional yang meliputi balap karung, bakiak, tarik tambang dan senam kreasi. “Kegiatan digelar sebagai rangkaian memeringati hari jadi Kabupaten Sleman,” katanya, Selasa siang.

Advertisement

Meski demikian, ia menggarisbawahi, pelaksanaan lomba ini juga sebagai upaya pelestarian permainan maupun lomba tradisional yang ada di Masyarakat. Suparman mengungkapkan perkembangan gawai memberikan pengaruh besar terhadap eksistensi permainan tradisional.

Untuk itu, sambung dia, harus ada upaya pelesetarian sehingga keberadaannya bisa tetap terjaga. “Tentunya juga sebagai bentuk rekreasi bagi para pegawai karena lomba ini juga melatih kerja sama antar pemain agar bisa mememangkanya,” katanya.

Ia menambahkan, Kormi Sleman memberikan apresiasi terkait dengan penyelenggaraan lomba ini. Sebagai wadah olahraga non prestasi, pihaknya memiliki kepedulian agar keberadaan olahraga tradisional tetap bisa dimainkan oleh Masyarakat secara luas.

“Cabang-cabang Kormi akan kami perkuat mulai dari kapanewon sampai dengan kalurahan. Tujuannya agar even yang diselenggarakan bisa lebih banyak lagi,” katanya.

Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menyambut baik kegiatan lomba. Menurut dia, ajang ini dapat menjadi wahana dan ruang berkreasi sekaligus melepas penat dari rutinitas keseharian. Selain itu, juga diharapkan dapat memotivasi perangkat daerah untuk bergerak aktif dan membudayakan hidup sehat  serta melestarikan olahraga tradisional.

“Olahraga tradisional merupakan bagian dari kekayaan intelektual yang perlu dilestarikan keberadaannya. Jika bukan kita yang melestarikan, bukan tidak mungkin akan punah di masa depan,” katanya.

Menurut dia, olahraga tradisional sarat dengan kearifan lokal sehingga keberadaannya harus terus dijaga secara bersama-sama. “Saya berharap kegiatan hari ini dapat kembali mengenalkan olahraga tradisional,” ujar Kustini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

3 Jenazah Pesawat Jatuh BSD Tiba di RS Polri, Posko Ante mortem dan Post Mortem Dibuka

News
| Minggu, 19 Mei 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement