Advertisement

Lahan Sawah Kulonprogo Diserang Wereng, Pemkab Klaim Selamatkan 947 Hektare

Triyo Handoko
Selasa, 07 Mei 2024 - 19:27 WIB
Arief Junianto
Lahan Sawah Kulonprogo Diserang Wereng, Pemkab Klaim Selamatkan 947 Hektare Ilustrasi hama wereng. - Antara

Advertisement

Harianjogja.com, KULONPROGO—Gagal panen padi di Kulonprogo pada akhir April hingga awal Mei ini tercatat di luasan 41,2 hektare lahan.

Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kulonprogo menyebut satu-satunya penyebab gagal panen itu karena serangan hama wereng. Berdasarkan catatan DPP Kulonprogo, serangan wereng yang menyebabkan gagal panen ini pertama kali terjadi pada 20 April lalu yang melanda 39,2 hektare lahan padi. Sejak serangan hama ini, penanganan digencarkan agar lahan padi lainnya terselamatkan sampai panen.

Advertisement

Kepala DPP Kulonprogo, Drajat Pambudi menerangkan penanganan serangan wereng yang mengancam panen petani itu berhasil ditangani pihaknya di mana pada 30 April tercatat hanya dua hektare lahan yang gagal panen. "Jadi totalnya 41,2 hektar," katanya, Selasa (7/5/2024).

Drajat menerangkan meskipun sebagai lahan padi gagal panen, penanganan wereng yang sudah dilakukannya berhasil menyelamatkan 947 hektare. "Sampai minggu pertama Mei ini sudah 947 hektare lahan padi panen, ini keberhasilan kami menangani wereng. Jika tidak ditangani maka bisa dipastikan lahan gagal panen lebih dari itu," paparnya.

Serangan wereng yang jadi faktor tunggal gagal panen di Kulonprogo ini sudah dikoordinasikan ke Kementerian Pertanian (Kementan). Drajat pantauan Kementan hanya Banten dan DIY yang serangan werengnya menyebabkan gagal panen di seluruh Indonesia.

Antisipasi serangan wereng, jelas Drajat, sudah dilakukannya jauh sebelum hama ini menyerang pertanian. Pertengahan Januari lalu, menurut Drajat, DPP sudah melakukan sampling populasi wereng hasilnya ada potensi serangan yang bisa menyebabkan gagal panen.

Hasil dari sampling populasi wereng oleh petugas penyuluh pertanian Kulonprogo, sambung Drajat, ditindaklanjuti dengan surat edaran ke petani. "Kami sosialisasikan potensi serangan ini jauh-jauh hari juga sekitar akhir Februari, prediksi kami serangan terjadi saat momen Lebaran dan benar saja terjadi," ungkapnya.

BACA JUGA: Musim Hujan, Tanaman Kelompok Tani di Kota Jogja Busuk dan Diserang Hama

Sayangnya saat momen Lebaran itu kebanyakan petani tidak memperhatikan lahan sawahnya. "Petugas yang ada juga libur saat Lebaran itu, lalu setelahnya kami langsung gerak cepat," ujarnya.

Petugas pengendali organisme pengganggu tumbuhan DPP Kulonprogo, Pomo yang menangani hama wereng ini menyebut antisipasi masih dilakukan untuk memastikan gelombang masa tanam kedua padi berhasil seluruhnya. Hingga Selasa ini masih ada wilayah yang melakukan panen seperti di Kapanewon Panjatan.

Pomo menyebut setelah masa tanam kedua di seluruh Bumi Binangun rampung maka petani akan berganti komoditas tanamnya. Setelah dua masa tanam dilakukan untuk padi maka yang ketiga akan ditanam palawija.

Penanaman palawija ini, jelas Pomo, akan mengusir wereng secara otomatis. "Perbedaan jenis tanaman ini menyebabkan wereng pindah tempat, selama itu biasanya akan menurun populasinya karena banyak yang mati," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

3 Jenazah Pesawat Jatuh BSD Tiba di RS Polri, Posko Ante mortem dan Post Mortem Dibuka

News
| Minggu, 19 Mei 2024, 20:47 WIB

Advertisement

alt

Hotel Mewah di Istanbul Turki Ternyata Bekas Penjara yang Dibangun Seabad Lalu

Wisata
| Sabtu, 18 Mei 2024, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement