Advertisement
Percepat Mitigasi Kebakaran, Kota Jogja Tambah Hidran Kampung

Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Pemkot Jogja akan kembali membangun hidran kampung, yang tahun ini akan dilaksanakan di lokasi Keparakan Lor. Hidran kampung berfungsi sebagai sarana mitigasi kebakaran di tengah kampung yang akses jalannya sempit.
Kepala Bidang Pencegahan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Jogja, Moch Nur Faiq, menjelaskan beberapa kampung di Kota Jogja kondisi wilayahnya tidak memungkinkan diakses kendaraan pemadam kebakaran sampai ke dalam kampung.
Advertisement
BACA JUGA : 19 Kampung Padat Penduduk di Jogja Telah Dilengkapi Hidran Kering
Maka diperlukan an infrastruktur pendukung untuk memitigasi kebakaran di tengah kampung. “Salah satunya di Keparakan Lor yang kondisinya padat penduduk dan bagian dari wilayah penyangga sumbu filosofi. Untuk tahun 2024 kita fokus satu lokasi di Kampung Keparakan Lor,” ujarnya, Sabtu (13/7/2024).
Pembangunan ssistem jaringan hidran kampung di Keparakan Lor menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Jogja 2024 dengan pagu mencapai sekitar Rp1,76 miliar. “Saat ini pembangunan hidran kampung di Keparakan Lor masih dalam tahap lelang pengadaan secara elektronik,” katanya.
Sistem jaringan hidran kampung yang akan dibangun di Kampung Keparakan Lor terdiri dari dari tiga siamese connection unit dan 23 hidran box. Siamese connection berfungsi sebagai penghubung air dari mobil pemadam kebakaran ke saluran hidran kering.
Sedangkan hidran box antara lain berisi selang pemadam kebakaran dan nozzle. Dia menyatakan untuk panjang jaringan pipa hidran kampung di Keparakan Lor sekitar 1.500 meter persegi. “Hidran Kampung Keparakan Lor itu menjangkau mulai dari Jalan Ireda sampai ke Sungai Code. Harapan kami yang di gang-gang kecil di Kampung Keparakan Lor bisa tercover hidran kering,” paparnya.
Dalam operasional sistem jaringan hidran kampung tidak ada suplai air secara mandiri seperti dari pompa. Saat terjadi kebakaran, armada pemadam kebakaran akan menyuplai air melalui siamese connection yang lokasinya berada di jalan utama di depan gang masuk kampung.
“Kalau tanpa hidran kampung dan hanya mengandalkan kendaraan pemadam posisinya [kebakaran] agak jauh dari jalan besar, kita harus menarik selang yang terlalu panjang. Jadi respon time akan lebih panjang. Dengan adanya hidran kampung, akan lebih cepat,” ungkapnya.
Sampai kini, sistem jaringan hidran kering itu sudah dibangun di 15 kampung. Beberapa kampung yang sudah dibangun sistem hidran kampung antara lain Karanganyar, Notoprajan, Pathuk, Kauman, Prawirodirjan, Jlagran dan Ledok Tukangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Sempat Tertimbun Longsor, Jalur Pacet-Cangar di Mojokerto Dibuka secara Terbatas Mulai Hari Ini
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Sering Terjadi Kecelakaan Fatal, Warga Berinisiatif Memasang Ban Bekas Sebagai Pengaman di Jalur Ekstrem di Bukit Paralayang Gunungkidul
- Peringati Hari Bumi, PP Nasyiatul Aisyiah Gulirkan Progam Massifkan Green Nasyiah untuk Kelestarian Lingkungan
- Viral Video Anggur Hijau Parangtritis, Pemkab: Pembuatan Video Tak Berizin
- Ramai Penolakan Miras Kaliurang, Satpol PP: Promosi Minuman di Medsos Banyak yang Ditake Down
- Cari Bibit Unggul, Pekan Olahraga Pelajar Digelar di Gunungkidul
Advertisement