Advertisement
Pemda DIY Perkuat Pelestarian Sumbu Filosofi lewat Analisis Dampak Warisan Budaya

Advertisement
JOGJA—Upaya pelestarian Sumbu Filosofi Jogja sebagai warisan dunia UNESCO terus digalakkan. Sejak ditetapkan pada September 2023, berbagai langkah strategis telah diambil untuk menjaga nilai universal, integritas, dan keaslian kawasan ini.
Salah satu langkah penting adalah dengan pelatihan penerapan Analisis Dampak pada Warisan Budaya (ADWB) atau Heritage Impact Assessment (HIA) yang digelar selama dua hari 23-24 Oktober 2024 oleh Balai Pengelola Kawasan Sumbu Filosofi Dinas Kebudayaan (BPKSF Disbud) DIY.
Advertisement
Pada Kamis (24/10/2024), puluhan peserta yang terdiri dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) Pemda DIY, Kraton Yogyakarta dan lainnya diberikan pelatihan soal kajian dampak cagar budaya dari sudut pandang Vista dan langgam bangunan, penilaian menggunakan matriks, dampak proposed action terhadap cagar budaya, penilaian dampak cagar budaya, strategi mitigasi dampak dan no development option dan penyusunan mitigasi dampak dan no development option.
Kepala Seksi Perencanaan BPKSF Disbud DIY Nurani Fajri menjelaskan bahwa ADWB merupakan mekanisme untuk mengevaluasi dampak suatu kegiatan terhadap nilai-nilai penting warisan budaya.
Penerapan ADWB ini sejalan dengan rekomendasi UNESCO untuk memastikan semua proyek pembangunan yang berpotensi berdampak pada Sumbu Filosofi dikomunikasikan kepada World Heritage Centre.
“Kawasan Sumbu Filosofi merupakan pusat perkotaan yang dinamis. Oleh karena itu, perlu ada upaya khusus untuk melindungi nilai-nilai universalnya. ADWB menjadi instrumen penting dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan dan pelestarian,” ujar Nurani.
Pemerintah Daerah DIY telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam menerapkan ADWB. Beberapa langkah yang telah dilakukan antara lain penyusunan Panduan ADWB, penetapan Peraturan Gubernur No. 44/2022 tentang ADWB, serta penyelenggaraan pelatihan ADWB bagi perangkat daerah terkait.
“Pelatihan ADWB yang telah dilakukan pada 2023 merupakan langkah awal yang baik. Tetapi kami menyadari bahwa masih banyak yang perlu dilakukan, seperti penyiapan pedoman teknis, instrumen, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia,” tambah Nurani.
Menyadari pentingnya kapasitas SDM dalam pelaksanaan ADWB, pihaknya kembali menyelenggarakan pelatihan ADWB tahun 2024 ini. Pelatihan itu menyasar praktisi dan akademisi yang tergabung dalam asosiasi atau ikatan ahli yang berkaitan dengan pelestarian di kawasan Sumbu Filosofi.
"Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan pelestarian Sumbu Filosofi Jogja dapat berjalan optimal. ADWB diharapkan dapat menjadi instrumen yang efektif dalam menjaga nilai-nilai universal kawasan ini untuk generasi mendatang," ungkapnya.
Salah seorang peserta, Lutfi Alwi mengapresiasi pelatihan itu. Dengan ikut serta dirinya menjadi tahu apa saja prosedur HIA dan penerapannya di lapangan. "Selain pengenalan teori kami juga diajak berkelompok untuk diskusi soal analisis dan teknis tentang proposal penyusunan HIA, identifikasi nilai dan juga atribut.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

Pergerakan Arus Mudik Diprediksi Akan Mulai 19 Maret 2025 Menyusul Kebijakan WFA
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Pemkot Jogja Segera Rampungkan Pembersihan Belasan Depo Sampah di Tempat Strategis
- Jadwal Buka Puasa Hari Ini untuk Wilayah Jogja dan Sekitarnya, Jumat 14 Maret 2025
- Ratusan Warga Kulonprogo Serbu Alun-Alun Wates untuk Dapat Sembako Murah
- Dinas Perhubungan Jogja Mulai Merumuskan Rekayasa Lalu Lintas untuk Libur Lebaran
- Ribuan Umat Hindu Gelar Melasti di Ngobaran, Wakil Bupati Gunungkidul Ajak Umat Lestarikan Lingkungan
Advertisement
Advertisement