Advertisement
Tingkat Pengangguran Terbuka di Bantul Masih Tinggi
Advertisement
Harianjogja.com, BANTUL–Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul mencatat tingkat pengangguran terbuka di Bantul masih tinggi. Keberadaan ratusan pekerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dikhawatirkan akan meningkatkan tingkat pengangguran terbuka di Bantul.
Pengantar Kerja Ahli Muda, Bidang Penempatan Tenaga Kerja, Perluasan Kesempatan Kerja dan Transmigrasi, Disnakertrans Bantul, Rahardian Aditya Maulana menyampaikan angka pengangguran di Bantul dalam beberapa tahun belakangan mengalami penurunan.
Advertisement
Namun, kasus pemutusah hubungan kerja (PHK) yang terjadi di Bantul beberapa waktu belakangan dikhawatirkan akan meningkatkan angka pengangguran tahun ini.
“PHK berpengaruh terhadap angka pengangguran. Nanti kita alihkan ke kegiatan produktif,” katanya, Selasa (19/11/2024).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bantul, tingkat pengangguran terbuka di Bantul tahun 2021 mencapai 4,04%, kemudian tahun 2022 menurun menjadi 3,97%, dan tahun 2023 kembali menurun menjadi 3,78%. Di tahun 2023, jumlah angkatan kerja yang merupakan pengangguran terbuka mencapai 22.783 orang.
Di sisi lain, BPS belum merilis tingkat pengangguran terbuka tahun 2024. Meski begitu, dia berharap agar pekerja yang menganggur karena mengalami PHK dapat segera mendapatkan pekerjaan. Dengan begitu, dia berharap angka pengangguran tahun ini tidak meningkat dibandingkan dengan tahun lalu.
BACA JUGA: Salurkan Bantuan Pangan, Bapanas Minta Tambahan Rp31 Triliun Tahun Depan
“Mengenai strategi pengurangan pengangguran di dinas ada beberapa kegiatan yang mengurangi angka pengangguran,” ujarnya.
Ia menyebut Disnakertrans berupaya menyalurkan pekerja yang mengalami PHK ke sejumlah lowongan kerja yang ada. Selain itu, beberapa pelatihan kerja juga dapat diikuti mereka untuk meningkatkan kapasitasnya.
Tahun depan Disnakertrans menargetkan tingkat pengangguran terbuka di Bantul mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun ini. “Tahun depan angka pengangguran [terbuka] ditargetkan 3,5 persen,” katanya.
Caranya dengan meningkatkan jenis pelatihan yang ada, sehingga calon pekerja mempunyai berbagai kemampuan yang dapat menunjang kinerja. Beberapa pelatihan yang akan digelar tahun depan antara lain pelatihan bahasa.
Kepala Bidang Hubungan Industrial Disnakertrans Bantul, Rina Dwi Kumaladewi menyampaikan sebagian besar pekerja yang mengalami PHK masih berusia produktif. Sehingga, menurutnya, mereka memiliki kesempatan untuk mendapat pekerjaan lain.
“Kami koordinasi [dengan pekerja yang di PHK] terkait dengan info lowongan dan kesempatan kerja,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
- Kekayaan Menko Pangan Zulhas Melonjak di LHKPN 2024, Jadi Rp49,65 Miliar
- Perlindungan Ketenagakerjaan Ojol, Batam Anggarkan Rp2,7 Miliar
- Mantan Bos Bulog Bicara Dampak Makan Bergizi Gratis ke Sektor Pertanian
- SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
- SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
- Pilkada untuk Siapa?
- Sinyal dari Pidato Prabowo
Berita Pilihan
Advertisement
Laporan Harta Kekayaan, Menko AHY Punya Harta Rp116,53 Miliar Tanpa Utang
Advertisement
Kedai Fransis Pizza: Dibuka Singkat, Bisa Menikmati Pizza di Teras Rumah
Advertisement
Berita Populer
- Sepanjang Tahun Lalu, 950 Juru Parkir di Sleman Dapat Jamsos Ketenagakerjaan
- Korban Pohon Tumbang di Jl. Cendana Ternyata Pedagang Angkringan, Begini Kronologi Kejadiannya
- Pemanfaatan Dana Desa di Gunungkidul Disebut Berjalan Baik
- Korban Gagal Bayar Koperasi Bentuk Forum Perwakilan Nasabah
- Ini Jadwal SIM Keliling Sleman di Bulan Januari 2025
Advertisement
Advertisement