Advertisement
Progam Makan Bergizi Gratis di Kulonprogo Diupayakan Atasi Stunting dan Kuatkan UMKM

Advertisement
Harianjogja.com, KULONPROGO--Program makan bergizi gratis (MBG) yang rencananya diimplementasikan pada 2025 nanti diharapkan Pemkab Kulonprogo jadi solusi masalah stunting. Program nasional ini juga diupayakan menguatkan UMKM lokal Bumi Binangun.
Data Pemkab Kulonprogo mencatat prevalensi stunting di wilayahnya terdapat 10,48% per Juni kemarin. Dinas Kesehatan (Dinkes) pada tahun ini juga sudah banyak melakukan upaya intervensi untuk menekan kasus kekurangan gizi kronis ini.
Advertisement
Kepala Dinkes Kulonprogo, Sri Budi Utami menyebut salah satu upaya itu dengan menggandeng swasta untuk turut membantu. "Seperti dengan PT. Angkasa Pura kemarin, kami kolaborasi untuk menyediakan makanan tambahan di beberapa titik yang jumlah stuningnya tinggi," katanya.
Sri Budi menerangkan dengan program makan bergizi gratis ini diharapkan menekan kasus stunting di wilayahnya. "Kami akan kolaborasikan program itu dengan penurunan stunting, tapi karena petunjuk teknisnya belum ada masih kami tunggu agar bisa dilakukan sinkronisasi," terangnya, Kamis (19/12/2024).
BACA JUGA: Uji Coba Makan Bergizi Gratis Kulonprogo, Menko Zulhas: Bentuk Kedaulatan Pangan
Petunjuk teknis MBG, jelas Sri Budi, penting karena jadi acuan utama program tersebut. "Secara visi program juga terlihat tujuannya untuk meningkatkan kualitas asupan gizi anak, tentu ini pasti menekan stunting dan akan kami lebih efektifkan," paparnya.
Sementara Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dinkop UKM) Kulonprogo juga punya target dengan program MBG ini menguatkan UMKM lokal di wilayahnya. Terutama kelompok usaha kuliner yang saat ini terdapat 35 pelaku yang terdaftar pada Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJI) Kulonprogo.
Kepala Dinkop UKM Kulonprogo, Iffah Mufidati menerangkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan APJI Kulonprogo. "Terutama memastikan legalitas usaha dan kapasitasnya, hal itu penting karena untuk memastikan UMKM lokal bisa menyuplai program ini," ungkapnya.
Iffa juga sudah memastikan agar APJI Kulonprogo meningkatkan mutu produknya, terutama memastikan keamanan pangan dan kadar gizi dari sajiannya. "Hasilnya dipastikan seluruh pasokan bahan pangan yang digunakan memprioritaskan dari hasil pertanian lokal, agar bisa memberi dampak positif lebih luas lagi dalam perekonomian," jelasnya.
Dinkop UKM Kulonprogo, jelas Iffa, juga sudah berkoordinasi dengan kantin-kantin sekolah di Bumi Binangun. Koordinasi itu dihubungkan oleh Dinas Pendidikan yang tujuannya dapat melibatkan kantin sekolah dalam program MBG ini.
Kantin sekolah di Kulonprogo, menurut Iffah, sudah terbukti bisa menyajikan makanan untuk siswa-siswa selama ini. "Tapi memang perlu dipastikan lagi kadar gizinya, pelibatan ini juga mengantisipasi agar tidak ada kantin sekolah yang tutup karena program ini, kami harap semuanya bisa diberdayakan melalui makan bergizi gratis ini," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement

KPK Geledah Rumah La Nyalla, Pengamat: Jangan Timbulkan Persepsi Politisasi
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Rasio Kepemilikan Kendaraan Bermotor DIY Tinggi, Angkutan Umum Perlu Dikembangkan
- Harga Bawang Merah di Bantul Mencapai Rp46 Ribu per Kilogram, Ini Penyebabnya
- Dapat SK Pengangkatan, Bupati Minta 144 CPNS Ikut Membangun Sleman
- Anomali Trafik di DIY Capai Jutaan Setiap Harinya, Pemerintah Lakukan Antisipasi Serangan Siber
- Terjerat Mafia Tanah Kas Desa, Bos Kelab Malam di Sleman dan Lurah Trihanggo Ditetapkan Tersangka
Advertisement