Terbentur Tower Crane, Koneksi Menara ICT EQ EP SMP Taman Madya Terputus
Harianjogja.com, JOGJA-Akibat terbentur tower crane proyek pembangunan PT.Karya Konstrindo (PT.KK), stik ke-4 hingga ke-7 menara ICT EQ EP milik Sekolah Menengah Pertama (SMP) Taman Madya Jetis, roboh pada Rabu (2/7/2014).
Terjadinya hal tersebut mengakibatkan jaringan koneksi pendukung pendidikan dari sekolah yang terletak di Jalan AM.Sangaji ke Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan (BTKP) Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta (Disdikpora DIY), terputus. Menara ICT EQ EP adalah sebuah proyek bantuan dari Jepang, yang dibangun untuk menghubungkan sekitar 500 sekolah se-DIY, dalam satu jaringan intranet yang berpusat di Balai TKP Disdikpora DIY. Kerusakan menara ICT EQ EP di SMP Taman Madya Jetis, meliputi, patahnya stik ke-4 hingga ke-7, lepasnya tali sling penahan menara, rusaknya lampu menara, antena radio, dan penangkal petir.
“Akibat patahnya menara ini, koneksi jaringan pendukung program pendidikan dari SMP Taman Madya Jetis ke BTKP Disdikpora DIY terputus, dan bila menara telah terpasang, koneksi akan diulang dari awal. Kemudian, proses pembelajaran berbasi teknologi informasi di sekolah terganggu, total kerugian, kisaran Rp 20-30 juta,” papar Muhammad Totok Prabowo, tim teknis program ICT EQ EP BTKP Disdikpora DIY, pada Rabu (2/7/2014).
Ia melanjutkan biasanya pembenahan menara ICT EQ EP membutuhkan waktu sekitar 2-3 bulan masa pengadaan. Sementara bila segala perlengkapan yang rusak telah tersedia, waktu pemasangan ulang hanya memakan waktu 1-2 minggu. Sebab radio tersebut harus dipesan dari Kanada. Pihak BTKP Disdikpora DIY tidak ingin mengambil risiko dengan barang tiruan.
“Kalau menara ICT rusak, pernah di sekolah lain, sempat tiga kali kejadian. Ketiganya akibat angin kencang, lalu roboh,” jelas Totok, yang mengaku langsung dihubungi pihak penanggungjawab proyek, segera setelah kejadian, sekitar pukul 09.30 WIB.
“Harusnya pemilik proyek lebih hati-hati, mungkin ada yang salah dengan pengukuran yang telah dilakukan, sehingga menabrak menara ICT EQ EP ini. Dan kami juga menyayangkan, cerobong diesel yang mengarah ke sekolah. Asapnya mengganggu. Tapi setelah kejadian ini tadi, kami dan pihak proyek telah bersepakat. Lewat penandatanganan surat pernyataan, bahwa pihak proyek PT.KK akan bertanggungjawab atas segala kerugian,” terang Mujiyono, kepala sekolah SMP Taman Madya Jetis.
Mujiyono masih bersyukur, karena dalam kejadian ini tidak ditemukan korban jiwa, dan tidak menghalangi aktivitas penerimaan peserta didik baru di sekolah.
“Ya, saat itu saya sedang di lapangan. Tapi saya bukan operator. Kami langsung bertanggungjawab, tak akan lama, masalah akan segera beres. Tidak ada masalah yang gimana-gimana, untuk kerusakan yang lain, masih diselidiki. Tapi kami nyatakan, langsung bertanggungjawab ,” ujar mandor penanggung jawab proyek PT.KK, yang tak ingin disebutkan namanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya









