Jogjapolitan

PKL Kotabaru Juga Punya Program Kerja Bakti Selasa Wage seperti Malioboro

Penulis: Abdul Hamied Razak
Tanggal: 25 Juli 2019 - 20:37 WIB
Bulevar di tengah-tengah Jl. Suroto, Kotabaru, Senin (17/9/2018). - Harian Jogja/Abdul Hamid Razak

Harianjogja.com, JOGJA- Tak hanya pedagang kaki lima (PKL) kawasan Malioboro yang menerapkan program Selasa Wage, para PKL di kawasan Kotabaru, Gondokusuman juga melakukan program yang sama.

Lurah Kotabaru Supardi mengatakan program Selasa Wage untuk PKL di kawasan Kotabaru tentu berbeda dengan yang diterapkan oleh PKL Malioboro. Hanya saja, kata Supardi, Program kerja bakti PKL Kota baru tetap dilaksanakan selama 35 hari sekali. "Semangatnya sama (dengan PKL Malioboro). Kami gelar setiap Selasa Wage atau 35 hari sekali," katanya kepada Harian Jogja, Kamis (25/7/2019).

Para PKL yang sudah tergabung pada Paguyuban menggelar program Selasa Wage bukan latah dengan program Selasa Wage di Malioboro. Menurut Supardi, program tersebut digelar berkat kesadaran dan kesepakatan bersama para PKL. "Tujuan utama adalah untuk menjaga kebersihan, kenyaman kesehatan, keindahan sehingga stigma PKL identik dengan kumuh akan hilang dengan sendirinya," paparnya.

Uji coba pelaksanaan program tersebut, lanjut Supardi, digelar pada Selasa (23/7/2019) kemarin. Para PKL di jalan Dr. Wahidin bersama-sama membersihkan lingkungan yang selama ini dijadikan lokasi usaha. Kegiatan tersebut juga melibatkan aparat kelurahan, Linmas, Babinsa dan Babinkamtibmas Kotabaru. "Program selanjutnya adalah penataan model tenda yang akan digunakan para PKL. Kami bekerjasama dengan UKDW untuk pembuatan desainnya. Ini salah satu bentuk pemberdayaan ekonomi yang kami lakukan," jelas Supardi.

Ketua Paguyuban PKL Wahidin Wisnu mengatakan program Selasa Wage digelar selain membersihkan lingkungan juga untuk menarik datangnya wisatawan. Dia berharap kegiatan yang sama juga bisa menjalar ke PKL lainnya di wilayah Kotabaru. "Semua PKL ikut dalam aksi ini. Mereka yang tidak ikut wajib untuk memberikan ganti berupa makanan atau minuman," kata Wisnu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Kota Humanis Membangun Manusia
Tempat-Tempat Ini Terbengkalai dan Disebut Kota Hantu
Tak Hanya di Film, Ini Sederet Kota Mati di Dunia Nyata
Mendagri Harap Jakarta Jadi Kota Kelas Dunia Setara New York hingga Melbourne

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panitia Video Announcer Contest SMG 2025 Tetapkan 50 Nominasi, Ini Daftarnya
  2. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  3. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  4. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian

Berita Terbaru Lainnya

Disdukcapil Uslkan Penambahan Alat Rekam KTP Elektronik
Bentrokan Warga dan Kelompok Pesilat Lukai 4 Orang, Begini Kronologisnya
Sekjen GP Ansor Gus Rifqi Serukan Kader di DIY Harus Hadir Ketika Masyarakat Butuh Bantuan
Bentrokan Warga dengan Kelompok Pesilat di Tamantirto Bantul, 4 Orang Terluka
Menikmati Segala Keajaiban Bambu di Desa Wisata Brajan
Lahan Diserobot Perusahaan Sawit, Begini Kondisi Terkini Transmigran Korban Erupsi Merapi Asal Sleman
Bantul Targetkan 164 Emas di Porda XVII DIY 2025, 850 Atlet Siap Bertanding
Masjid Lapas Wirogunan Jogja Kini Lebih Megah, Sempat Memprihatinkan dengan Lantai Rusak dan Atap Asbes
Rute Trans Jogja, Melewati Kampus, Perkantoran hingga Rumah Sakit
Optimalkan Biopori Jumbo dan Bank Sampah, Warga Mangkuyudan Jogja Tidak Lagi Gunakan Penggerobak