Jogjapolitan

Inovasi Diharapkan Tidak Menghilangkan Nilai dan Tradisi Membatik

Penulis: Sunartono
Tanggal: 09 Oktober 2019 - 09:57 WIB
Sejumlah karyawan mendapat penjelasan mengenai keaslian kain batik dengan menggunakan teknologi Batik Analyzer dalam kegiatan Nyanting Bersama di Jalan Sukonandi, Jogja, Jumat (4/10/2019). Teknologi ini memudahkan warga untuk menganalisa keaslian batik dengan standart SNI. Alat ini mampu mengalisa teknik pembuatan batik baik tulis maupun cap serta mampu membedakan batik dengan tekstil motif batik. - Harian Jogja/Desi Suryanto.

Harianjogja.com, JOGJA—Perkembangan teknologi di era 4.0 memaksa berbagai sektor tak terkecuali industri batik harus berinovasi dengan tidak menghilangkan tradisi. Hal itu dibahas dalam seminar Inovasi Teknologi Kerajinan dan Batik Menuju Revolusi Industri 4.0, Selasa (8/10/2019).

Kepala Balai Besar Kerajinan dan Batik (BBKB) Yogyakarta Purwati Widowati mengatakan untuk mempertahankan industri kerajinan dan batik pada masa yang akan datang, generasi milenial perlu dirangkul sebagai konsumen potensial produk kerajinan batik. Akan tetapi pendekatan yang dipakai harus berbeda dengan generasi sebelumnya. Guna merespons tantangan dan dinamika tersebut, langkah kolaboratif perlu dilakukan dengan melibatkan pemerintahan, asosiasi dan pelaku industri, hingga akademisi.

“Kami ingin menyatukan berbagai gagasan dan pemikiran dari kalangan industri, pemerintahan, perguruan tinggi ataupun profesional dalam bidang kerajinan dan batik mengenai inovasi yang dapat dilakukan untuk memperkuat industri kerajinan dan batik khususnya dalam menyongsong revolusi industri 4.0,” terangnya dalam rilisnya, Selasa (8/10/2019)

Kepala Puslitbang Industri Kimia, Farmasi, Tekstil, Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronikia Kementerian Perindustrian Soni Sulaksono mengatakan teknologi yang berkembang pesat memberikan dampak ke semua sektor, tak terkecuali batik. Namun ia berharap tradisi batik bisa dijaga di sepanjang masa meski teknologi terus berubah. Apalagi Unesco telah menobatkan batik sebagai warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia. Sehingga Indonesia memiliki keunggulan dalam warisan batik yang harus terus dipertahankan. 

“Jangan sampai karena kemajuan teknologi kemudian tradisi [membatik] sampai hilang, inovasi diharapkan bisa menjaga batik dengan tidak menghilangkan nilainya budaya. Seperti melalui motif batik yang tersimpan banyak nilai,” katanya.

Ia mengatakan inovasi dalam hal batik harus mampu menjaga tradisi atau mengimbangi kemajuan zaman. Sehingga membatik harus lebih didekatkan generasi milenial agar inovasi yang dilakukan ke depannya bisa tetap sejalan dengan tradisi.

“Seperti nyanting butuh waktu lama, ini menjadi penting untuk didekatkan dengan generasi saat ini, yang mungkin mereka punya konsep baru. Sehingga lomba seperti kreasi batik itu perlu dilakukan dengan tetap ada canting dan malam, jadi tanpa menghilangkan definisi batik,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Peringati Hari Wayang, Hamzah Batik Suguhkan Acara MAYANG
IPAL Mandiri Giriloyo Jadi Contoh Pengolahan Limbah Batik
Generasi Muda Berperan Penting dalam Eksistensi Batik di Era Modern
Flashmob Harmoni Pesona Batik Magelang Pecahkan Rekor MURI

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

Daftar 15 Rute Trans Jogja: Malioboro hingga Prambanan
Pakar UGM Soroti Kredit Rp20 T Peternakan Ayam, Usulkan Urban Farming
Developer dan Perbankan Didorong Kembangkan Hunian Vertikal Terjangkau
Muncul Kekhawatiran, Warga Minta Jembatan Kewek Segera Direhabilitasi
Pemkot Jogja Percepat Perbaikan 100 RTLH Lewat CSR
Kulonprogo Selatan Rawan Banjir, BPBD Imbau Jaga Drainase
Perpanjangan SIM Bantul Hari Ini: Cek Jadwal di MPP
Pemadaman Listrik Jogja, Kalasan dan Sekitarnya 25 November 2025
Jadwal YIA Xpress 25 November 2025 dari Tugu & YIA
Jadwal Bus DAMRI Jogja-YIA Selasa 25 November 2025