Jogjapolitan

Jogja Jangan Cuma Andalkan Spot Selfie untuk Wisata, karena Cepat Punah

Penulis: Kusnul Isti Qomah
Tanggal: 03 Desember 2019 - 01:37 WIB
Wisatawan berswafoto di Bukit Mojo, Gumelem, Mangunan, Bantul./ Ist. - FIKOMM UMBY

Harianjogja.com, JOGJA-Untuk membuat destinasi wisata selalu dikunjungi pelancong, tak cukup hanya menjadikannya sebagai titik swafoto karena tidak akan bertahan lama.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo mengatakan wisata cukup selfie saja untuk mengadirkan pengalaman berkesan bagi wisatawan. "Selfie itu destinasi sementara. Itu untuk menarik pertama. Kalau cuma berhenti di situ akan ditinggalkan. Karena kalau sudah selfie, ya sudah selesai," kata dia, Senin (2/12/2019).

Ia menjelaskan DIY memiliki daya tarik yang besar untuk wisata yang bisa dikembangkan sehingga wisatawan akan datang terus dan mengulangi kunjungan. Daya tarik wisata yang dimiliki DIY adalah budaya yang merupakan harga mati.

"Dari awal visi Gubernur ingin menjadikan DIY pusat pendidikan budaya, dan daerah tujuan wisata terkemuka di Asia. Ini harus diturunkan dalam beberapa aksi termasuk di dalam Riparda ditulis jelas pariwisata berbasis budaya terkemuka berkelas dunia," ujar dia.

DIY memang kental dengan budaya yang potensial untuk memajukan wisata. Namun, hal ini bukan berarti kemudian budaya yang ada dieksploitasi. "Tetapi bagaimana menjadikan budaya jadi daya tarik itu dengan living culture. Enggak terlalu banyak setingan. Misalnya wisatawan itu gotong royong, ronda, kerja bakti, kenduri, dan lainnya. Jadi, yang dijual bukan destinasi tetapb hudaya di desa," kata dia.

Dinas Pariwisata terus mendorong penerapan living culture terutama di desa wisata. Saat ini di DIY pun sudah ada desa wisata yang mengedepankan cultural experience. "Kalau desa wisata ya mau enggak mau itu daya tariknya. Ada juga yang sebetulnya enggak desa wisata, tetapi ada aktivitas menarik di sana sehingga banyak dikunjungi wisatawan," ujar dia.

Semakin unik sebuah tempat maka akan semakin menarik. DIY harus memiliki hal yang berbeda yang ditawarkan pada wisatawan misalnya budaya. Namun, untuk mengakomodasi keinginan wisatawan yang beragam, wisata lainnya juga harus dikembangkan seperti wisata alam.

"Misalnya Mangunan yang dikembangkan untuk wisata alam tetapi juga dipadukan dengan budaya yakni Mataram," ujar dia.

Singgih menyebutkan tataran saat ini, gaya hidup wisatawan yakni mencari pengalaman. Misalnya minum kopi di tempat yang epik dan instagramable akan mampu menyajikan pengalaman yang berkesan. "Mereka pun rela bayar mahal. Pengalaman itu jadi tataran yang valuenya tinggi," ujar dia.

Ia menjelaskan pengalaman itu tersebut harus dilengkapi dengan storytelling yang menarik. Sehingga wisatawan mendapatan pengetahuan mengenai budaya di DIY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Taman Pintar Dikunjungi 3 Ribu Lebih Wisatawan Sehari Selama Libur Lebaran
Pelaku Wisata Siapkan Strategi Ini untuk Atasi Kunjungan Wisatawan Mangunan yang Turun
Melemahnya Rupiah Tidak Lantas Mendorong Naiknya Kunjungan Wisman ke DIY
Pola Baru Kunjungan Wisatawan Selama Libur Lebaran 2024, Pusat Kuliner dan Oleh-oleh Ramai

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Pebasket Prawira Harum Brandone Francis Masuk IBL All Star Lagi
  2. Lebaran Telah Usai, Jalan Jenderal Sudirman Ambarawa Masih Satu Arah
  3. Kapan Pendaftaran CPNS Dibuka? Cek Jadwal & Syaratnya
  4. Heboh Video Mesum Diduga di Ruangan Pegawai Lapas, Ini Kata Kemenkumham Jateng

Berita Terbaru Lainnya

Terus Jajaki Sejumlah Parpol jelang Pilkada 2024, Heroe Poerwadi Sebut Kantongi Nama Wakil
Digelontor Danais Rp2,57 Miliar, 4 Kalurahan di Menoreh Ini Bakal Bangun Instalasi Air Bersih
Penyu Lekang Mulai Bertelur di Gua Cemara, Persentase Penetasan Telurnya Cukup Tinggi
Namanya Muncul sebagai Calon Peserta Pilkada Gunungkidul, Begini Kata Bendahara DPW Nasdem DIY
Duh, Desentralisasi Sampah DIY Mundur Lagi Menjadi Mei 2024
Tidak Berizin, Satpol PP Jogja Menyegel Empat Reklame Papan Nama Toko
Perekrutan Badan Ad Hoc Pilkada DIY Dibuka Pekan Depan, Netralitas Jadi Tantangan
Pencegahan Kecelakaan Laut di Pantai Selatan, BPBD DIY: Dilarang Mandi di Laut
Karang Taruna di Bantul Diajak Mencegah Praktik Politik Uang dalam Pilkada 2024
Siap-siap Lur, Pemkab Kulonprogo Buka 90 Formasi CPNS dan PPPK untuk 205 Posisi, Berikut Rinciannya