Jogjapolitan

Ini yang Bikin Istri Gus Dur Layak Terima Gelar Doktor Honoris Causa

Penulis: Rahmat Jiwandono
Tanggal: 18 Desember 2019 - 22:57 WIB
Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid (tengah), menunjukkan piagam penghargaan yang diserahkan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga (Suka) Jogja Yudian Wahyudi dan anggota senat, saat Rapat Senat Terbuka Penganugerahan Gelar Doctor Honoris Causa (HC) di UIN Suka Jogja, Rabu (18/12/2019).-Harian Jogja - Gigih M Hanafi

Harianjogja.com, SLEMAN—Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga (Suka) Jogja menganugerahkan gelar Doktor Honoris Causa kepada Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid. Penganugerahan gelar kepada istri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu dilakukan di Gedung Prof HM. Amin Abdullah UIN Suka, Rabu (18/12/2019) pagi.

Pemberian gelar itu didasari atas karya dan jasa-jasa Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid yang dinilai luar biasa dalam mengembangkan kebinekaan dan solidaritas kemanusiaan di Tanah Air.

Dalam orasi ilmiah berjudul Inklusi dalam Solidaritas Kemanusiaan-Pengalaman Spiritual Perempuan Dalam Kebinekaan, Sinta Nuriyah memaparkan salah satu solidaritas kemanusiaan yang dilakukannya sebagai kerja kemanusiaan adalah kegiatan sahur keliling setiap bulan puasa.

Sinta Nuriyah bersama para aktivis lintas agama berkeliling antar-kota memanfaatkan momentum sahur di bulan Ramadan untuk menyemai gagasan perdamaian. Kegiatan ini sudah berlangsung 22 tahun dan hingga saat ini melibatkan banyak elemen masyarakat lintas agama, aliran kepercayaan dan golongan.

"Dengan kegiatan itu ada ruang perjumpaan untuk memupuk solidaritas bersama, menyemai perdamaian, toleransi dan hidup bersama dalam bingkai NKRI yang berlandaskan Pancasila," katanya, Rabu.

Menurut dia sahur keliling melibatkan semua elemen lintas agama, mengedepankan pendekatan feminisme, kelembutan, lebih banyak mendengarkan dan menghindari konflik. Dampaknya ialah membuat mereka yang berbeda merasa diperlakukan setara, dirangkul dan dihargai. Sahur keliling juga dilakukan dengan membagikan makanan kepada kaum duafa, kalangan marjinal, tukang becak, pengamen serta pemulung di tempat mereka berada yakni di kolong jembatan, terminal atau stasiun, tengah pasar dan lokasi bencana.

"Tidak dilihat dari sekotak nasi yang diberikan tetapi dengan mendekati mereka, mengajak mereka untuk menunaikan ibadah puasa saat Ramadan dengan sebaik-baiknya untuk mengasah ketakwaan kepada Allah SWT," ungkapnya.

Kegiatan sahur keliling bersama seluruh kerabat Yayasan Puan Amal Hayati dan seluruh sahabat lintas iman Makatin, Keuskupan Jakarta, Bandung, Surabaya, Hindu Bali, Buddha, Baha’i, INTI, ANBTI, Jemaah Ima’illah, Gusdurian, Anshor, aliran kepercayaan/keyakinan, Binus serta kelompok-kelompok masyarakat di seluruh Indonesia itu masih terus berlanjut.

Menurut dia kegiatan yang dilakukannya ini didasarkan pada perintah Al-Qur’an.

Rektor UIN Suka Jogja, Prof Yudian Wahyudi, mengatakan penganugerahan tersebut merupakan amanat dari menteri agama periode lalu, Lukman Hakim Saifuddin, untuk menghargai tokoh-tokoh nasional yang banyak memberikan jasa bagi pembangunan keislaman dan keindonesiaan, persatuan dan kesatuan bangsa serta keutuhan NKRI. "Bu Sinta Nuriyah seorang tokoh yang punya warisan kebaikan yang patut ditiru oleh generasi selanjutnya," kata Yudian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Profil Lengkap Mbah Benu Imam Jemaah Aolia Gunungkidul, Pernah Ditulis di Tesis
Peraih Nobel Perdamaian Henry Kissinger Meninggal, Begini Komentar Sejumlah Tokoh Dunia
Ketemu Prabowo, Susi Pudjiastuti Diberi Buku 'Kepemimpinan Militer'
Profil Anak Elon Musk: Transgender hingga Tak Mau Akui Sang Ayah

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Gelapkan Uang & Terlibat Pencucian Uang, Dosen Nuklir UGM Diburu Polda Jatim
  2. Tak Dibagikan ke Warga Miskin, Oknum Kadus di Situbondo Malah Jual Beras Bansos
  3. Bahaya Asap Rokok 20 Kali Tingkatkan Risiko Kanker Paru
  4. Para Pemain Cadangan Pelita Jaya Jakarta Benamkan Bima Perkasa Jogja 101-67

Berita Terbaru Lainnya

Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Sabtu 20 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Wanita Berkebaya Gelar Aksi dengan Mata Tertutup di Tugu Jogja, Merespons Jelang Pembacaan Putusan MK
Akhirnya DPUP-ESDM DIY Mulai Sosialisasi Normalisasi Tanjakan Clongop Pekan Depan
Pansus DPRD DIY Mulai Bahas Perubahan Aturan Soal Pengisian Jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur
Hasil Riset: 34 Persen Masyarakat Belanja Bahan Makanan Masih secara Offline
Dibanding Tahun Lalu, Jumlah Turis dan Belanja Wisatawan Kota Jogja Kali Ini Naik Selama Libur Lebaran
Pembuktian Money Politic Cukup Sulit, Bawaslu Bantul Antisipasi Money Politic pada Pilkada 2024
Baliho Menjamur di Jalanan Sleman, Lurah Banyurejo Siap Maju di Pilkada 2024
Golkar Bantul Buka Pendaftaran Bursa Pilkada 22-24 April 2024
Update Peringatan Dini Cuaca di DIY: Hujan Lebat Disertai Kilat dan Angin Kencang