Jogjapolitan

Kawasan Kumuh di Kota Jogja Dibereskan Tahun Ini

Penulis: Newswire
Tanggal: 02 Januari 2020 - 06:17 WIB
Ilustrasi kawasan kumuh. - JIBI

Harianjogja.com, JOGJA--Kawasan kumuh di bantaran sungai di Kota Jogja bakal ditata.

Pemerintah Kota Yogyakarta menargetkan untuk menyelesaikan penataan kawasan kumuh seluas 70 hektare yang sebagian besar berada di bantaran tiga sungai di kota tersebut pada 2020.

“Penataan kami targetkan selesai pada 2020. Program yang diterapkan untuk penataan masih sama seperti pada 2019, yaitu melalui program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku),” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) Kota Yogyakarta Agus Tri Haryono di Yogyakarta, Rabu (1/1/2020).

Menurut dia, jika penataan kawasan kumuh mengacu pada luas yang ditetapkan melalui keputusan wali kota Yogyakarta pada 2015 maka pada akhir 2019 sudah tidak ada lagi kawasan kumuh di kota tersebut sehingga mampu memenuhi target 100-0-100 dari pusat.

Berdasarkan target 100-0-100 tersebut, maka sudah tidak ada lagi kawasan kumuh di Kota Yogyakarta dan seluruh masyarakat memiliki akses terhadap sanitasi dan air bersih yang baik.

Namun, lanjut Agus, Pemerintah Kota Yogyakarta kemudian mengeluarkan Keputusan Wali Kota Yogyakarta Nomor 216 Tahun 2016 yang menetapkan luas kawasan kumuh di Yogyakarta mencapai 264,9 hektare, sehingga masih ada sisa sekitar 70 hektare kawasan yang perlu ditata.

“Ada beberapa segmen yang belum dimasukkan di dalam keputusan wali kota pada 2015 kemudian dimasukkan pada keputusan yang baru. Akibatnya, luas kawasan kumuh pun bertambah. Tetapi kami optimistis seluruhnya bisa tertangani pada 2020,” katanya.

Sebanyak 95 persen sisa kawasan kumuh yang harus ditangani pada 2020 terletak di berbagai bantaran sungai yang membelah Kota Yogyakarta dan hanya sekitar lima persen yang berada di kawasan nonbantaran sungai seperti di Klitren, Pasar Kembang dan Kricak.

“Untuk penataan di bantaran sungai, salah satu fokus utama kami ada di Sungai Winongo,” kata Agus.

Untuk kebutuhan dana penataan kawasan kumuh, Agus mengatakan, sudah ada dana sekitar Rp27 miliar dari pemerintah pusat namun Pemerintah Kota Yogyakarta tetap melakukan “sharing” anggaran.

“Sharing” anggaran tersebut dibutuhkan jika pada saat penataan kawasan kumuh berdampak pada pembongkaran sebagian rumah warga di bantaran sungai. “Pemerintah Kota Yogyakarta akan masuk untuk melakukan penanganan dampaknya. Misalnya membantu perbaikan rumah warga,” katanya.

Pemerintah Kota Yogyakarta juga sudah menetapkan tema besar untuk penataan kawasan sungai dan kawasan kumuh yaitu “waterfront area” untuk di Sungai Winongo, tema “integrated eco tourism” di Sungai Gajah Wong, tema “riverside pedestrian” di Sungai Code, dan konsep “mix use” untuk kawasan nonbantaran sungai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Berita Terkait

Kominfo Siapkan Peraturan Soal Smart City
Menyambut Pertumbuhan Populasi, Presiden Berpesan ke Apeksi agar Menyusun Rencana
OPINI: Keterkaitan antara Arus Urbanisasi, Pembangunan Berkelanjutan dan Praktik Penilaian di Pedesaan
Berada di Pinggir Sungai, Kota Yanjin di China Jadi yang Tersempit di Dunia

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Tingkatkan Jumlah Investor Pasar Modal di Soloraya, Ini Langkah BEI Jateng 2
  2. Pendaftaran Denok Kenang Semarang Resmi Dibuka, Ini Syaratnya!
  3. Diduga Jaringan Fredy Pratama, Pria Kediri Edarkan 1 Kg Sabu-Sabu di Semarang
  4. Pimpin Laga Indonesia vs Korsel, Shaun Evans Pernah Rugikan Timnas Garuda

Berita Terbaru Lainnya

Jadwal dan Lokasi SIM Keliling di Jogja Kamis 25 April 2024
Terbaru! Jadwal KRL Solo-Jogja, Berangkat dari Palur Kamis 25 April 2024
Jadwal Terbaru! KRL Jogja-Solo Kamis 25 April 2024, Berangkat dari Stasiun Tugu dan Lempuyangan
Baru Ada 13 Pasar Desa Berbadan Hukum di Kulonprogo, 9 Pasar Fasilitasnya Minim
PERSOALAN LINGKUNGAN: DIY Kudu Kembangkan Ekonomi Hijau
Kartini Masa Kini: Inspiratif, Mandiri, Tangguh dan Trengginas
Dari Luar Negeri? Jangan Lupa Isi e-CD Jika Turun di YIA
AJARAN AGAMA: Generasi Milenial Dinilai Penting Belajar Fikih
DPD Golkar Kota Jogja Pastikan Penjaringan Singgih Raharjo Tak Ada Masalah Meski Masih Jadi Pj Wali Kota
576.619 Penumpang Mudik Naik KAI Commuter Wilayah 6 Yogyakarta selama Lebaran 2024