Jogjapolitan

Masyarakat Sudah Jual Lahan tetapi Belum Ada Pabrik Pasir Besi, Pemkab Kulonprogo Sentil PT Jogja Magasa Iron

Penulis: Newswire
Tanggal: 05 Januari 2020 - 17:57 WIB
Ilustrasi perajin menempa besi yang bahannya diambil diri pasir besi Bengawan Solo. - JIBI/Solopos/Sunaryo Haryo Bayu

Harianjogja.com, KULONPROGO — Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, mendesak PT Jogja Magasa Iron, pemegang kontrak karya penambangan pasir besi, segera membangun pabrik di kabupaten tersebut. Musababnya, sudah beberapa tahun terakhir tidak ada aktivitas di lokasi penambangan pasir besi.

Bupati Kulonprogo Sutedjo mengatakan kurang lebih tiga bulan lalu, perusahaan pengelola tambang telah diminta mempresentasikan rencana perusahaan seusai perpanjangan izin konstruksi yang diberikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Rencana operasional perusahaan akan dimulai pada 2021 menyusul perubahan penggunaan mesin, baik kapasitas maupun hasil akhir olahan pasir besi. Sementara, pada akhir 2019-2020, review detail teknis dan analisis mengenai dampak lingkungan (amdal) akan dirampungkan.

"PT JMI harus membangun pabrik sesuai kontrak karya. Jangan sampai pengorbanan masyarakat yang merelakan lahannya sia-sia," katanya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY Budi Wibowo mendesak PT Jogja Magasa Iron segera melakukan evaluasi dan merevisi amdal sehingga pada 2021 sudah membangun pabrik pengolahan pasir besi.

Ia mengatakan PT Jogja Magasa Iron (JMI) sudah harus masuk tahap operasional proruksi. "Pada 2020 ini, PT JMI harus melakukan kajian dokumen amdal. Kemudian menyiapkan perkantorannya," kata Budi Wibowo.

Menurut dia, kajian dokumen sangat penting karena proses pengolahan pasir besi menjadi bijih besi hingga turunnya sangat berbeda. 

"Oleh karena itu menjadi satu keharusan bahwa di lokasi kontrak karya akan ada pabrik baja. Kalau dulu tidak ada, sekarang ada," katanya.

Budi Wibowo mengakui PT JMI telah menghubungi dirinya, dan sudah berkoordinasi dengan Pemda DIY untuk mulai beroperasi pada 2020.

"Penambangan pabrik pasir besi dan pembangunan pabrik turunannya sangat kami nanti-nantikan, supaya dapat bermanfaat bagi masyarakat," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Berita Terkait

Banyak Sekolah Negeri di Kulonprogo Kekurangan Siswa, Bupati Ajukan Opsi Regrouping
Disdikpora Kulonprogo Belum Terima Laporan Penutupan SMP Maarif Yani, Ini Tanggapan Pihak Yayasan
Beli Tas di Bandara YIA, Perempuan Asal Depok Dapat Mobil Listrik dari InJourney Airports
Polisi Ungkap Peretas Nomor WA Bupati Kulonprogo Diduga dari Luar DIY

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panitia Video Announcer Contest SMG 2025 Tetapkan 50 Nominasi, Ini Daftarnya
  2. CIMB Niaga Sponsori VAC SMG 2025, Lomba Video Penyiar Masuk Tahap Penilaian
  3. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian
  4. SEMARAK SATU DASAWARSA BAPERKA Merayakan Dekade Perawatan Perkeretaapian

Berita Terbaru Lainnya

Sleman Panen 6,3 Hektar Lahan Pertanian Padi Organik Varietas Sembada Merah
Belum Ditemukan Beras Oplosan, Pemda DIY dan Kepolisian Tingkatkan Pengawasan
Ini Jadwal Penetapan Ganti Rugi Pembebasan Lahan Tol Jogja-Solo Ruas Jogja-YIA Kulonprogo di Desa Balecatur Gamping
Lurah Tamanmartani Sleman Keluhkan Sampah Kiriman dari Selokan Mataram Hulu
Biro PIWPP Rumuskan Kebijakan Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih di DIY
Pemkab Bantul Dorong Profesionalisme Koperasi
Perpustakaan Sekolah di Bantul Belum Punya Pustakawan Profesional
Daftar Jumlah PHK di Daerah Istimewa Yogyakarta Tiap Kabupaten dan Kota per Juni 2025
Kepala Pilar Tol Jogja-Solo Ditargetkan Selesai Dikerjakan Agustus 2025
Lulusan Sarjana Jadi Pengangguran Terbanyak Kedua di Bantul