Jogjapolitan

Dokumen Rencana Kontijensi Erupsi Gunung Merapi Disahkan, Ini Isinya

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Tanggal: 10 Januari 2020 - 05:07 WIB
Jib lava tour terparkir di halaman parkir objek wisata Bunker Kaliadem, Cangkringan, Selasa (31/12/2019). - Harian Jogja/Bernadheta Dian Saraswati

Harianjogja.com, SLEMAN-- Pemkab Sleman mengesahkan dokumen Rencana Kontijensi erupsi Gunung Merapi. Rencana Kontijensi tersebut sebagai upaya mitigasi bencana jika terjadi keadaan yang darurat akibat erupsi Gunung Merapi.

Draft dokumen tersebut disepakati dan ditandatangani oleh Semua OPD lingkup Pemda Kab Sleman, Lembaga Swadaya Masyarakat, Tokoh masyarakat, dan Akademisi bertempat di Aula BKAD Sleman, Kamis (9/1/2020).

Dokumen ini merupakan pemutakhiran rencana kontijensi Gunung Api Merapi tahun 2012, dengan skala ancaman letusan gunung merapi yang disesuaikan tahun 2019.

Kegiatan pemutakhiran rekontijensi tersebut terselenggara atas kerjasama antara Pemkab Sleman dengan UNICEF, yayasan RedR Indonesia dan forum PRB DIY.

Kabid Kedauratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan mengatakan bahwa rencana kontijensi tersebut akan diaktifkan ketika dalam kondisi siaga hingga darurat sesuai dengan komando Bupati Sleman yang mendapat rekomendasikan oleh BPPTKG.

Ia menjelaskan, dasar pembuatan dokumen rekonti tersebut didasarkan pada skenario letusan tipe merapi yang pernah terjadi, yakni mengarah ke Kali Gendol, Kali Opak, Kali Kuning, Kali Boyong, dan Kali Krasak. Serta 3 kecamatan Cangkringan, Pakem dan Turi, yang meliputi 7 desa dan 24 dusun.

"Potensi ancamannya tidak sama untuk setiap periode letusannya. Maka tindakan yang diambil menyesuaikan hasil kajian teknis BPPTKG," ujar Makwan, Kamis (9/1/2020).

Dokumen tersebut juga sudah tervalidasi oleh peran serta anak, yang berarti peran dan partisipasi anak dalam penanggulangan bencana terakomodir secara proposional, dan tidak hanya menempatkan anak sebagai objek tetapi juga sebagai subjek dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana.

"Langkah tersebut juga untuk mendukung kabupaten Sleman sebagai kabupaten layak anak (KLA)," terangnya.

Diharapkan, rencana kontijensi tersebut dapat menjadi pedoman bagi para stakeholder dalam penanggulangan bencana di Kabupaten Sleman apabila terjadi situasi darurat akibat peningkatan aktivasi Gunung Merapi.

Warga Lereng Merapi

Kepala Desa Kepuharjo, Heri Suprapto mengatakan jika warga di daerahnya sudah mengetahui jalur evakuasi yang harus mereka lalui ketika Merapi sewaktu-waktu mengalami erupsi. "Kalau di Desa Kepuharjo warga sudah tahu harus kemana dan berbuat apa," kata Heri.

Heri mengatakan sosialisasi bahkan tidak hanya dilakukan oleh BPBD Sleman namun juga dilakukan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) bahkan memberikan sosialisasi. "Empat bulan sekali bahkan BPPTKG memberikan sosialisasi," kata Heri.

Sedangkan, Ketua Forum Tagana Kabupaten Sleman, Sriyono mengatakan upaya sosialisasi dinilainya memang perlu diperbanyak. "Kerja sama antara pemerintah relawan dan masyarakat dalam rangka sosialisasi tentang jalur evakuasi perlu diperbanyak," kata Sriyono.

Sriyono mengatakan untuk upaya selanjutnya mengingat jika masih banyak masyarakat belum memahami jalur evaluasi jawatannya akan berkoordinasi dengan BPBD, Desa, dan Kecamatan untuk dilanjutkan dengan upaya sosialisasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Hujan Abu Tipis Terjadi di Sejumlah Desa di Kemalang Klaten
Warga Lereng Merapi Merasakan Hujan Abu Tipis dan Bau Belerang
Puluhan Guguran Lava Terjadi di Gunung Merapi dalam Sepekan
2 Awan Panas dan Puluhan Guguran Lava Terjadi di Merapi Sepekan

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

Program Makan Bergizi di Sleman Belum Sasar Lansia dan Difabel
Gunungkidul Pastikan Pemeliharaan OSS Tak Hambat Pengajuan Izin
AI Picu Modus Baru Penipuan Digital di Indonesia
Baru Satu Dapur MBG Gunungkidul Kantongi Sertifikat Higiene
Belum Ada Juknis MBG, Jogja Andalkan Program ASLUM untuk Lansia
TMMD Sengkuyung Tahap IV di Bantul Resmi Ditutup, Ini Hasilnya
Pemda DIY Siapkan Empat Pilar Cegah KLB Program MBG
Jadwal Bus Sinar Jaya Jogja-Bantul dan Jogja-Gunungkidul Hari Ini
Jadwal Layanan SIM Corner di Mall Jogja Hari Ini, Sabtu 8 Nov 2025
Ahok Kagum Siswa SLB Gunungkidul Kuasai Chromebook