Jogjapolitan

Polres Sleman Bekuk 8 Pemuda Pengedar Ribuan Butir Pil Koplo

Penulis: Hafit Yudi Suprobo
Tanggal: 22 Januari 2020 - 16:07 WIB
Kasatresnarkoba Polres Sleman, AKP Andhyka Doni Hendrawan (tengah) menunjukkan barang bukti pil trihexyphenidyl kepada awak media, di lobby Mapolres Sleman, Rabu (22/1/2020). - Harian Jogja/Hafit Yudi Suprobo

Harianjogja.com, SLEMAN—Satresnarkoba Polres Sleman menangkap delapan orang pengedar pil trihexyphenidyl (pil sapi), pil alphrazolam, dan pil calmlet dengan total barang bukti sebanyak 7.059 butir. Kedelapan tersangka itu disinyalir sudah melakukan aksinya selama satu tahun.

Kasatresnarkoba Polres Sleman, AKP Andhyka Doni Hendrawan mengatakan kedelapan tersangka itu ditangkap di empat tempat kejadian perkara (TKP) yang berbeda. Proses penangkapan, kata dia, dilakukan polisi selama dua hari, mulai dari 6-8 Januari. “Sebelum kami tangkap, kami sudah mengintai gerak-gerik mereka setidaknya selama lebih dari sebulan,” ucap dia saat menggelar jumpa pers di Mapolres Sleman, Rabu (22/1).

Dia menjelaskan, di TKP pertama, yakni di Kotagede, Jogja, polisi mencokok tersangka RS, 25; di TKP kedua, yakni di Sanden, Bantul, polisi meringkus tiga tersangka yang masing-masing berinisial RIS, 22, IC, 25, dan NR, 24; di TKP ketiga, yakni di Triharjo, Sleman, polisi menangkap tiga tersangka yang masing-masing berinisial MI, 19, AJ 26, dan RD, 25; sedangkan di TKP keempat, yakni di Dukuh, Sleman, polisi meringkus tersangka berinisial AY, 18. “Dari pemeriksaan tersangka, mereka sudah mengedarkan obat terlarang itu selama kurang lebih setahun,” ucap dia.

Dari delapan tersangka, polisi menyita masing-masing 6.860 pil sapi, 157 pil calmlet, 42 pil alphrazolam. Mereka, kata AKP Andhyka, mendapatkan barang haram itu dari situs jual beli online yang dipaketkan melalui jasa ekspedisi.

Sebelum dijual kembali, kedelapan tersangka terlebih dahulu mengecer pil tersebut ke dalam sebuah kantong kecil. Setiap kantong kecil berisikan 10 pil. "Mereka pun menjualnya secara online, ada juga yang dijual secara cash on delivery (COD), sasarannya masyarakat menengah ke bawah," ucap dia.

Berdasarkan penuturan tersangka yang kebanyakan adalah pengangguran tersebut, mereka mengedarkan barang haram itu atas desakan faktor ekonomi. “Saya menjual pil itu dengan harga Rp30.000 per 10 butir. Saya dapat dari teman kenal dari online," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Bahaya Minum Obat Cacing Hanya Karena FOMO
Bareskrim Ungkap Peredaran 47 Kg Ganja di Sumatera Utara

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Panduan Lengkap Slot Online di JendelaToto
  2. Panduan Lengkap Main di Jendelatoto
  3. Main Slot Gacor Mudah Menang 2025
  4. Best Strategies for Togel Players

Berita Terbaru Lainnya

Kasus Bom Siswa Tak Bisa Langsung Dikaitkan dengan PUBG
Tujuh Warga Kulonprogo Terima Bantuan RTLH dari Baznas
1.000 Marbot Bantul Dapat Perlindungan JKK dan JKM
DLH Gunungkidul Bangun Fasilitas Cuci Truk Sampah di TPAS Wukirsari
Pemkot Jogja Anggarkan Rp10 M untuk Konversi Bentor ke Listrik
Pengendara Motor Tewas di Kecelakaan Beruntun di Sewon Bantul
Modus Kedekatan, Pria Bawa Kabur Motor Teman Kencannya di Jogja
Pria 60 Tahun Tewas Tertabrak KA di Gamping Sleman
Tak Terima Vonis Mafia TKD, Eks Jagabaya Maguwoharjo Ajukan Banding
Lagi, Driver Ojol Laporkan Dugaan Penganiayaan ke Polresta Sleman