Jogjapolitan

Nenek Rubingah yang Ditendang di Pasar Gendeng Ternyata Warga Miskin, Begini Kondisi Rumahnya

Penulis: Abdul Hamied Razak
Tanggal: 22 Januari 2020 - 16:37 WIB
Kepala Dukuh Kranggan I Jogotirto Suharmadi saat menunjukkan rumah nenek Rubingah, Rabu (22/1/2020).-Harian Jogja - Abdul Hamid Razak

Harianjogja.com, SLEMAN-Fakta tentang nenek Rubingah yang diperlakukan tidak manusiwai di sebuah pasar di Sleman belakangan terungkap. Nenek Rubingah ternyata warga tidak mampu.

Kasus nenek Rubingah, 64, warga Kranggan I, Jogotirto, Berbah, yang mengalami tindak kekerasan di Pasar Gendeng (Potrojayan) Madurejo Prambanan kasusnya ditangani oleh Polsek Prambanan.

Setidaknya polisi memeriksa empat orang saksi dalam kasus ini. Selain terduga pelaku penganiayaan, Ngadirin, penyidik juga memeriksa seorang pedagang dan Ketua Paguyuban Pasar Gendeng sebagai saksi. Pemeriksaan dilakukan pada Rabu (22/1/2020) pagi hingga siang hari.

Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Gendeng Sularsih mengatakan dia hanya mendapatkan laporan adanya kasus tersebut sesaat setelah kejadian. Kejadian penganiayaan terjadi pada Senin (20/1/2020). Dia mengaku tidak melihat langsung kejadian penganiayaan yang videonya viral di media sosial.

"Saya dikasih laporan dari pelaku yang menendang ibunya (Mbah Rubingah). Katanya ibunya itu habis ngutil. Kejadian yang ada dalam video itu sebelum dilaporkan ke saya," katanya ketika diperiksa di Polsek Prambanan.

Dia menjelaskan Mbah Rubingah tidak mengambil brambang (bawang merah) seperti yang tergambar dalam video tersebut. Jarang merah yang tergambar dalam video adalah bunga mawar. Setelah memeriksa dan menanyakan perihal tuduhan tersebut kepada Mbah Rubingah, kata dia, korban seperti mengalami gangguan kejiwaan.

"Setelah beli bunga, si ibu mengambil mangga 3 kg. Dari logatnya saat saya tanya-tanya, si ibunya itu terlihat orang yang kurang waras. Akhirnya saya lepaskan. Baru Selasa paginya saya tahu video itu sudah viral," katanya.

Sayangnya, saksi pedagang dan terduga pelaku penganiayaan mbah Rubingah usai diperiksa enggan menjawab pertanyaan dari awak media. Mereka buru-buru pergi meninggalkan Polsek Prambanan tanpa menjawab satupun pertanyaan wartawan.

Sekadar diketahui, video penganiayaan oleh seorang pria terhadap seorang nenek yang diketahui bernama Mbah Rubingah di Pasar Gendeng, Prambanan, viral di media sosial. Nenek tersebut dituduh ngutil (mencuri barang) di pasar tersebut. Peristiwa tersebut pun mendapat kecaman dari warganet karena dinilai tidak pantas.

Kepala Dukuh Kranggan I Jogotirto Suharmadi mengakui jika Rubingah tercatat sebagai warga Kranggan I. Hanya saja selama ini nenek tersebut tinggal di Dukuh Kranggan II. "Sehari-hari nenek Rubingah berprofesi sebagai tukang pijat keliling. Dia termasuk warga miskin," katanya saat ditemui di kediamannya.

Rubingah, lanjut Dukuh, tinggal sendiri di rumah kecil di Kranggan II. Di rumah tersebut sampai saat ini juga belum tersambung jaringan listrik. Meskipun tinggal di dusun berbeda, namun dia masih tercatat sebagai warga Kranggan II. Dia menilai semestinya aksi kekerasan tersebut tidak perlu terjadi. Apalagi dilakukan kepada seorang nenek.

"Saya akan bertemu dengan pak Dukuh di mana tempat pelaku tinggal agar kalau bisa diselesaikan secara kekeluargaan. Jangan sampai melakukan tindakan kekerasan seperti itu," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

Santri Ponpes di Wonogiri Tewas Diduga Jadi Korban Bullying
Bocah Digigit Kera Liar di Sragen, BKSDA Siapkan Kandang
Pemda DIY Ajak Warga Bergerak Cegah Kekerasan Anak dan Perempuan
Kekerasan Perempuan di Bantul Meningkat, Ini Akar Masalahnya

Video Terbaru

Berita Lainnya

Berita Terbaru Lainnya

Cek Jadwal KRL Jogja-Solo Hari Ini, Minggu 28 Desember 2025
Kaliurang dan Jip Wisata Masih Jadi Favorit Libur Natal di Sleman
Dua Awan Panas Guguran Terjadi di Merapi, Aktivitas Tetap Aman
Volume Sampah Jogja Naik 50 Persen saat Libur Nataru
Kemantren Tegalrejo Jogja Perketat Pemilahan Sampah Mulai 2026
RS Ngoro-oro Diresmikan, Perkuat Akses Kesehatan Utara Gunungkidul
Banjir dan Longsor Terjang Kulonprogo, 100 KK Terdampak
Nelayan Asal Pangandaran Tewas Saat Melaut di Pantai Drini
APILL Mantrigawen Aktif, Dishub Jogja Terapkan Rekayasa Lalin
Disnakertrans Bantul Segera Sosialisasikan UMK 2026