Jogjapolitan

Pakai Dalil Agama, Pelaku Tipu Warga Sleman Puluhan Miliar lewat Bisnis Sembako untuk Hotel

Penulis: Newswire
Tanggal: 22 Januari 2020 - 18:57 WIB
Mapolda DIY.Harian Jogja/Irwan A.Syambudi

Harianjogja.com, JOGJA--Penipuan bermodus investasi dengan kerugian hingga puluhan miliar disebut terjadi di Sleman.

Sejumlah warga yang mengaku sebagai korban penipuan bermodus investasi melapor ke polisi di Sleman. Terduga pelaku adalah pasangan suami istri yang kini menghilang. Korban mengaku dana yang digelapkan pasangan tersebut mencapai puluhan miliar rupiah.

Dua orang yang dilaporkan itu adalah Muh Wahyudi (43) dan Indriyana Fatmawati (41), warga Dusun Sempu Desa Wedomartani, Ngemplak, Sleman. Keduanya dilaporkan ke Polsek Depok Timur, Sleman.

"Betul ada laporan tersebut, unit Reskrim Polsek Depok Timur masih melakukan penyelidikan keberadaan pelaku. Hingga saat ini belum ada perkembangan dan kami terus mencari keberadaan pelaku," ujar Kapolsek Depok Timur, Kom (Pol) Paridal, Rabu (22/1/2020).

Menurut Paridal, laporan tersebut diterima pada Selasa (14/1/2020). Sejauh ini pihaknya telah memeriksa dua orang saksi terkait laporan itu. "Setahu saya baru dua orang saksi yang diperiksa," tuturnya.

Salah satu warga yang mengaku korban investasi, Nana Cholidah (51), memaparkan bahwa dia ditawari investasi pengadaan sembilan bahan pokok (sembako) untuk kebutuhan sejumlah hotel berbintang di Yogyakarta.

"Setiap korban menanamkan investasi beragam, mulai dari Rp100 juta hingga Rp12 miliar. Selain perorangan, ada pula investasi bersama," ucapnya.

Untuk satu kerja sama investasi pembagian keuntungan antara 50 hingga 55 persen. Nana menjelaskan, investasi ini telah berjalan selama tiga tahun. Sebelum akhirnya macet di pengujung 2019.

"Sebagai perbandingan, kalau modalnya Rp100 juta keuntungannya bisa sampai Rp8 juta dengan jangka waktu 15 sampai 30 hari. Awalnya baik-baik saja selama tiga tahun, bahkan faktur langsung diberikan setiap kirim barang. Akhirnya kami percaya kasihkan ke dia (pelaku) dan langsung cairkan (faktur) sendiri," bebernya.

Nana menjelaskan, dalam mengelabuhi korbannya kedua pelaku menggunakan dalil-dalil agama dalam menjalankan bisnis. "Pakai dalil agama agar yakin bisnis yang dijalani murni professional dan tak ada unsur penipuan," ucapnya.

Namun, pada penghujung Desember 2019, tiba-tiba penarikan modal dan keuntungan tak berjalan mulus. Kedua pelaku juga mulai sulit dihubungi. "Karena itu kami laporkan pelaku ke Polsek Depok Timur," jelasnya.

Warga lain yang juga mengaku sebagai korban, Luthfi Kurniawan Sahirul Alim (38) warga Purwomartani, Kalasan, Sleman, menuturkan kerugian yang dideritanya mencapai Rp 1,2 miliar. Kerugian itu terhitung dari sejak awal dia investasi dari akhir tahun 2017.

"Awalnya saya nebeng investasi beras ke Mbak Nana, Nana itu kakak saya. Lambat laun kok investasinya bener dan ada keuntungannya lalu saya investasi sendiri dan mulai berhubungan dengan si Indriyana awalnya hanya puluhan juta lalu nambah terus. Total kerugian yang saya derita Rp 1,2 miliar," ucap Luthfi saat dihubungi.

Dari catatannya, diperkirakan ada puluhan investor yang tertipu. Saat ini tercatat ada sekitar 46 korban. "Baru 46 korban tapi itu kemungkinan besar bisa terus bertambah. Untuk sementara total kerugian dari para investor mencapai Rp 64 miliar," ungkapnya.

Menurutnya, sejauh ini baru ada dua korban yang melapor. Sebagai perwakilan dari para korban dugaan penipuan investasi sembako itu. "Resmi melapor dua orang, yang lain ikut di dalam laporan itu termasuk saya," ujarnya.

Saat ini, pihaknya belum mengetahui sama sekali keberadaan kedua pelaku. Sebab, sejak Desember 2019, pelaku sulit dihubungi. "Sekarang (pelaku) menghilang, mas. Nomornya (HP) dihubungi sudah tidak aktif," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Detik.com

Berita Terkait

UGM Tegaskan Kampus Tak Punya Sangkut Paut dengan Dosen yang Terlibat Penggelapan Uang
Pelaku TPPO Modus Kawin Kontrak Ditangkap, Sediakan Jasa dari Calon Pengantin hingga Orang Tua Palsu Ditangkap
Ratusan Hotel di Jepang Jadi Korban Penipuan lewat Booking.com
Komplotan dengan Modus Broker Kredit Usaha Bank Tipu 5 Korban di DIY-Jateng

Video Terbaru

Berita Lainnya

  1. Canggih, Mitsubishi Motors Luncurkan New ASX dengan 3 Pilihan Mesin
  2. Jelang Laga Lawan Korsel, Siswa SMPN 10 Solo Kirim Dukungan untuk Timnas
  3. Sosok Nathan Tjoe Aon, Nyawa Timnas Garuda Menggapai Impian ke Olimpiade Paris
  4. Pacu Kekuatan CBR250RR, Pembalap Astra Honda Kibarkan Merah Putih di ARRC Cina

Berita Terbaru Lainnya

BPBD DIY Mewaspadai Lonjakan Pembuangan Sampah ke Sungai Imbas TPA Piyungan Ditutup
Harga  Tiket Masuk Terbaru Kids Fun dan Jam Buka

Harga Tiket Masuk Terbaru Kids Fun dan Jam Buka

Jogjapolitan | 33 minutes ago
Pencurian Ternak di Kulonprogo Marak, 5 Kambing Hilang dalam Semalam
Anggota DPR RI Sebut Perlu Ada Honor untuk Pengambil Sampah Rumah Tangga di Jogja
Bupati, Wakil Bupati hingga Lurah Ambil Formulir Pendaftaran Pilkada 2024 di Kantor PDIP Bantul
Biro PIWPP Setda DIY Gencarkan Kampanye Tolak Korupsi
Petahana Berpeluang Maju Bareng di Pilkada Gunungkidul, Bupati Sunaryanta: Semua Tergantung Partai
Muncul Poster Ancaman Siksa Kubur bagi Pembuang Sampah Sembarangan, Ini Penjelasan DLH Bantul
Warga Kulonprogo Ajukan Gugatan Disebut Nonpribumi Saat Balik Nama Sertifikat, Sidang Ditunda Lagi
Netralitas ASN dalam Pilkada Sleman 2024 Bakal Diawasi Ketat